Makna Komunitas Budaya Jogja Gelar Larung Gambar Ade Armando ke Sungai

Makna Komunitas Budaya Jogja Gelar Larung Gambar Ade Armando ke Sungai

Adji G Rinepta - detikJogja
Selasa, 05 Des 2023 16:24 WIB
Komunitas budaya Patembayan Nusantara menggelar aksi dengan melarung keranjang sampah bergambar Politisi PSI Ade Armando di Kali Gajah Wong, Gambiran, Umbulharjo, Kota Jogja,Β SelasaΒ (5/12).
Foto: Prosesi 'larung Ade Armando' di Kali Gajah Wong, Kota Jogja, Selasa (5/12/2023). (Adji G Rinepta/detikJogja)
Jogja -

Komunitas budaya Jogja bernama Patembayan Nusantara menggelar acara melarung keranjang sampah bergambar politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Ade Armando ke Sungai atau Kali Gajah Wong, Gambiran, Umbulharjo. Aksi ini dinamakan Larung Sukerta.

Dalam keterangannya, Patembayan Nusantara menerangkan aksi larung ini merupakan simbol pembersihan Jogja dari 'pengaruh jahat' Ade Armando. Diketahui, Ade menjadi sorotan setelah mengunggah pernyataan yang menyinggung politik dinasti di Jogja.

Koordinator Patembayan Nusantara, Pedro Indarto mengatakan larung tersebut menjadi gambaran bagaimana cara orang Jogja melawan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Patembayan Nusantara perkumpulan kami melawan apa yang dilakukan oleh Ade Armando dengan melarung kedunguan hati, kedunguan pikir nalar terhadap konstitusi maupun terhadap sejarah Jogja. Cara kami, langkah kami dengan laku budaya ini," kata Pedro, Selasa (5/12/2023).

Bentuk Aksi Larung

Berdasarkan pantauan detikJogja, aksi ini digelar dengan cara salah satu peserta mengenakan kardus bergambar Ade Armando di semua sisinya. Mereka juga memakai kostum keranjang sampah berwarna hijau dengan rumbai kertas.

ADVERTISEMENT

Satu orang tersebut kemudian berjalan ke Kali Gajah Wong dengan diiringi beberapa perempuan berkostum kebaya berhias kain putih. Mereka juga membentangkan kain putih. Salah seorang lainnya menaburi bunga sepanjang prosesi.

Setelah sampai di kali, atribut bergambar Ade beserta keranjang sampah kemudian dilarung ke kali. Setelah prosesi selesai, atribut yang dilarung tersebut pun diambil kembali.

Pedro menjelaskan, larung sebagai simbolisasi membuang sukerta atau sampah. "Jadi kita larung tapi tentu saja larungnya sampahnya kita bawa kembali, kita tidak ingin juga mencemari sungai. Tapi sebagai perlambangan saja," imbuhnya.

Komunitas budaya Patembayan Nusantara menggelar aksi dengan melarung keranjang sampah bergambar Politisi PSI Ade Armando di Kali Gajah Wong, Gambiran, Umbulharjo, Kota Jogja, Selasa (5/12).Komunitas budaya Patembayan Nusantara menggelar aksi dengan melarung keranjang sampah bergambar Politisi PSI Ade Armando di Kali Gajah Wong, Gambiran, Umbulharjo, Kota Jogja, Selasa (5/12). Foto: Adji G Rinepta/detikJogja

Diharapkan Jadi Semangat Warga Jogja Laporkan Ade Armando

Lebih lanjut Pedro berkata, aksi larung tersebut diharapkan menjadi semangat warga Jogja untuk melawan.

"Lawan Ade Armando jika perlu laporkan sesuai dengan regulasi yang ada," ujarnya.

Ade Armando Singgung Politik Dinasti di DIY

Sebagai informasi, politikus PSI Ade Armando menyampaikan kritik kepada para mahasiswa, khususnya BEM Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Gajah Mada (UGM) yang menggelar aksi protes terkait politik dinasti. Ade Armando menyebut, BEM UI dan BEM UGM ironi. Lantaran, menurut Ade Armando, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) lah yang sebetulnya mempraktikkan politik dinasti.

Hal itu disampaikan Ade Armando lewat akun X-nya, @adearmando61. Dia mulanya menyoroti aksi BEM UI dan BEM UGM yang sempat digelar di Yogyakarta berkaitan dengan politik dinasti.

"Terus terang saya meragukan keseriusan para mahasiswa memperjuangkan demokrasi, misalnya saja saya baca bahwa ada gerakan aliansi mahasiswa di Jogja melawan politik dinasti, di video pendeknya tampil Ketua BEM UI dan Ketua BEM UGM, mereka gunakan baju kaos bertuliskan republik rasa kerajaan," kata Ade Armando seperti dilansir detikcom dalam akun X-nya, Minggu (3/12).

Ade Armando Minta Maaf

Saat ini, Ade Armando telah menyampaikan permohonan maaf berkaitan dengan pernyataannya terkait dinasti politik. Dia meminta maaf jika video tersebut menimbulkan kegaduhan.

Permintaan maaf ini disampaikan Ade Armando lewat video yang diunggah di akun X-nya, @adearmando61, Senin (4/12). Dia menyampaikan permohonan maaf karena merasa video yang dibuatnya menimbulkan kegaduhan dan menyinggung banyak pihak di Yogyakarta.

"Saya ingin ajukan permohonan maaf sebesar-besarnya seandainya video saya terakhir tentang politik dinasti telah menimbulkan ketersinggungan dan kegaduhan terutama di Daerah Istimewa Yogyakarta," kata Ade Armando dikutip dari detikNews.




(apu/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads