Komunitas Budaya di Jogja Larung Gambar Ade Armando ke Sungai Gajah Wong

Komunitas Budaya di Jogja Larung Gambar Ade Armando ke Sungai Gajah Wong

Adji G Rinepta - detikJogja
Selasa, 05 Des 2023 15:13 WIB
Komunitas budaya Patembayan Nusantara menggelar aksi dengan melarung keranjang sampah bergambar Politisi PSI Ade Armando di Kali Gajah Wong, Gambiran, Umbulharjo, Kota Jogja,Β SelasaΒ (5/12).
Foto: Larung keranjang gambar Ade Armando (Adji G Rinepta/detikJogja)
Jogja -

Sejumlah warga Jogja yang mengatasnamakan diri komunitas budaya Patembayan Nusantara menggelar aksi dengan melarung keranjang sampah bergambar Politisi PSI Ade Armando di Kali Gajah Wong, Gambiran, Umbulharjo, Kota Jogja, Selasa (5/12).

Aksi yang dinamai Larung Sukerta ini sebagai simbol pembersihan Jogja dari pengaruh jahat Ade Armando. Buntut pernyataan Ade yang menyinggung politik dinasti di DIY.

"Ini adalah Larung Sukerta, bagaimana cara orang Jogja melawan. Patembayan Nusantara perkumpulan kami melawan apa yang dilakukan oleh Ade Armando dengan melarung kedunguan hati, kedunguan pikir nalar terhadap konstitusi maupun terhadap sejarah Jogja. Cara kami, langkah kami dengan laku budaya ini," jelas Koordinator Patembayan Nusantara Pedro Indarto kepada wartawan di lokasi, Selasa (5/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam aksi ini salah satu peserta mengenakan kardus yang bergambar wajah Ade Armando di semua sisinya. Kemudian juga berkostum keranjang sampah berwarna hijau dengan rumbai kertas.

Satu orang tersebut kemudian berjalan ke kali Gajah Wong dengan diiringi beberapa perempuan berkostum kebaya berhias kain putih. Mereka juga membentangkan kain putih. Salah seorang lainnya menaburi bungan sepanjang prosesi.

ADVERTISEMENT

Setelah sampai di kali, atribut bergambar Ade beserta keranjang sampah kemudian dilarung ke kali. Setelah prosesi selesai, atribut yang dilarung tersebut pun diambil kembali.

"Proses larungan yang berjalan ada personifikasi Ade Armando di situ. Ini pemikiran Ade Armando yang akan membawa Jogja menjadi nggak asik," jelas Pedro.

Komunitas budaya Patembayan Nusantara menggelar aksi dengan melarung keranjang sampah bergambar Politisi PSI Ade Armando di Kali Gajah Wong, Gambiran, Umbulharjo, Kota Jogja, Selasa (5/12).Komunitas budaya Patembayan Nusantara menggelar aksi dengan melarung keranjang sampah bergambar Politisi PSI Ade Armando di Kali Gajah Wong, Gambiran, Umbulharjo, Kota Jogja, Selasa (5/12). Foto: Adji G Rinepta/detikJogja

"Larung sebagai simbolisasi kita membuang sukerta, membuang sampah karena tadi divisualkan Ade Armando dengan tong sampah. Jadi kita larung tapi tentu saja larungnya sampahnya kita bawa kembali, kita tidak ingin juga mencemari sungai. Tapi sebagai perlambangan saja," imbuhnya.

Lebih lanjut menurut Pedro aksi ini diharapkan menjadi spirit warga Jogja, bagi kelompok intelektual, serta penegak hukum untuk melaporkan Ade Armando.

"Lawan Ade Armando jika perlu laporkan sesuai dengan regulasi yang ada," ujarnya.

Sebagai informasi, politikus PSI Ade Armando menyampaikan kritik kepada para mahasiswa, khususnya BEM Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Gajah Mada (UGM) yang menggelar aksi protes terkait politik dinasti. Ade Armando menyebut, BEM UI dan BEM UGM ironi. Lantaran, menurut Ade Armando, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) lah yang sebetulnya mempraktikkan politik dinasti.

Hal itu disampaikan Ade Armando lewat akun X-nya, @adearmando61. Dia mulanya menyoroti aksi BEM UI dan BEM UGM yang sempat digelar di Yogyakarta berkaitan dengan politik dinasti.

"Terus terang saya meragukan keseriusan para mahasiswa memperjuangkan demokrasi, misalnya saja saya baca bahwa ada gerakan aliansi mahasiswa di Jogja melawan politik dinasti, di video pendeknya tampil Ketua BEM UI dan Ketua BEM UGM, mereka gunakan baju kaos bertuliskan republik rasa kerajaan," kata Ade Armando seperti dilansir detikcom dalam akun X-nya, Minggu (3/12).

Saat ini, Ade Armando telah menyampaikan permohonan maaf berkaitan dengan pernyataannya terkait dinasti politik. Dia meminta maaf jika video tersebut menimbulkan kegaduhan.

Permintaan maaf ini disampaikan Ade Armando lewat video yang diunggah di akun X-nya, @adearmando61, Senin (4/12). Dia menyampaikan permohonan maaf karena merasa video yang dibuatnya menimbulkan kegaduhan dan menyinggung banyak pihak di Yogyakarta.

"Saya ingin ajukan permohonan maaf sebesar-besarnya seandainya video saya terakhir tentang politik dinasti telah menimbulkan ketersinggungan dan kegaduhan terutama di Daerah Istimewa Yogyakarta," kata Ade Armando dikutip dari detikNews.




(apu/ahr)

Hide Ads