Pernyataan Lengkap Panitia Klarifikasi soal Anies Batal Isi Kuliah Umum di UGM

Pernyataan Lengkap Panitia Klarifikasi soal Anies Batal Isi Kuliah Umum di UGM

Jauh Hari Wawan S - detikJogja
Rabu, 22 Nov 2023 21:36 WIB
Relawan Garda Matahari memberikan dukungan ke Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Deklarasi disampaikan di Gedoeng Joeang 45 Jakarta.
Anis Baswedan. Foto: Ari Saputra
Sleman -

Pihak kampus UGM tak pernah melarang kedatangan Capres Anies Baswedan di acara kuliah umum di Magister Manajemen untuk mengklarifikasi. Koordinator acara, Muhammad Khalid mengatakan pihaknya juga telah melakukan penelusuran.

Khalid mengatakan, berdasarkan hasil penelusuran teror dan ancaman itu bukan berasal dari pihak Rektorat tapi dilakukan aparat.

"Setelah mendapat konfirmasi dari Rektorat bahwa UGM tidak melakukan pembatasan apapun, dan kami juga melakukan pendalaman lebih lanjut dengan berbagai pihak, kami luruskan bahwa teror ancaman pembatalan dilakukan oleh aparat keamanan dengan mengklaim atas perintah Rektorat," kata Khalid saat dihubungi detikJogja, Rabu (22/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pernyataan Lengkap Panitia

Pernyataan Lanjutan Setelah Melakukan Penelusuran, Aparat Menekan Pengelola Tempat untuk Menolak Anies

1. Berdasarkan tangkapan layar yang beredar antara pihak penyelenggara dengan kontak yang dinamakan Rektorat dan disebut sebagai 'Pak Wija', terkonfirmasi bahwa beliau merupakan pengelola ruang auditorium MM FEB UGM yang meneruskan pesan dari pihak lain yang mengklaim adanya anjuran dari Rektor.

ADVERTISEMENT

2. Pada saat hari H, kami bertemu langsung dengan Pak Wija di lokasi dan beliau menyampaikan bahwa banyak intel yang menelepon dan mengirimkan pesan WA kepadanya dengan kata-kata yang kasar. Beliau merasa tertekan dan bingung, sehingga terdesak untuk meneruskan pesan tersebut apa adanya kepada panitia. Kami bersaksi betul bahwa Pak Wija adalah orang baik yang sangat membantu banyak hal selama hari H, namun kami simpulkan bahwa beliau tersudut oleh pihak yang mendesak beliau untuk bicara kepada kami mengatasnamakan Rektorat.

3. Teror dari intel juga terjadi pada koordinator maupun panitia lainnya yang bertugas sebagai humas, nomor kami ditelepon berkali-kali oleh nomor tidak dikenal. Pernah satu kali diangkat, isinya melontarkan kata-kata kasar yang menghardik kami sebagai panitia

4. Pada awalnya kami tidak bisa memperkirakan pasti pihak mana yang menghalangi sedemikian kerasnya padahal konsep acara ini hanya bertajuk Kuliah Umum. Setelah mendapat konfirmasi dari Rektorat bahwa UGM tidak melakukan pembatasan apapun, dan kami juga melakukan pendalaman lebih lanjut dengan berbagai pihak, kami luruskan bahwa teror ancaman pembatalan dilakukan oleh aparat keamanan dengan mengklaim atas perintah Rektorat.

5. Hal tersebut juga terbukti pada saat hari H, sebelum acara dimulai sudah dipenuhi oleh puluhan personel kepolisian (berseragam dan tidak) di lokasi acara. Beberapa panitia yang berkoordinasi dengan mereka menyampaikan bahwa intinya aparat memastikan apakah Pak Anies hadir/tidak dan meminta rundown acara.

6. Kami selaku penyelenggara juga sudah berkontak langsung (pasca acara) dengan Sekretaris Universitas, Bapak Andi Sandi, dan mendudukkan masalah ini secara dialogis dan berkomitmen untuk sama-sama menelusuri pangkal kejadian ini.

7. Kami sangat menyayangkan adanya intervensi aparat secara berlebihan, padahal acara merupakan kuliah akademik dengan Bapak Anies diundang sebagai praktisi yang kompeten di bidangnya. Kami sebagai penyewa tempat tentu merasa sangat dirugikan, dan berharap tidak terjadi lagi hal serupa dalam agenda selanjutnya. Terlebih agenda ini diselenggarakan di lingkungan kampus tempat dijaminnya kebebasan akademik.




(ahr/dil)

Hide Ads