Masa kampanye Pilpres dan Pemilu 2024 akan dimulai 28 November 2023 mendatang. Cerita dari para pengusaha percetakan kalender dan kartu nama pun menarik untuk disimak. Ada yang banjir orderan, ada pula yang sengaja tak ambil orderan.
Pemilik percetakan Al-Fath Offset, Gondokusuman, Kota Jogja, Al Fath mengaku sudah banjir orderan kalender dan kartu nama Calon Legislatif (Caleg) sejak bulan Agustus lalu.
"Bahkan sebelum nomor urut keluar itu sudah pada berani bikin, mulai dari kartu nama, stiker, kalender," jelasnya saat ditemui wartawan di kantornya, Senin (20/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Al Fath mengaku ada peningkatan omzet sejak para Caleg ini mulai memesan, bahkan peningkatannya hingga empat kali lipat dibanding hari-hari biasa. Ia menambahkan, sejak bulan Agustus tersebut omzetnya terus meningkat.
"Naik terus. Jadi yang dulu baru beberapa orang, begitu nomor urut sudah keluar langsung naik," terangnya.
Uniknya, lanjut Al Fath, di percetakannya justru paling banyak menerima order dari caleg di luar DIY bahkan luar Jawa. Ia pun mempunyai strategi tersendiri untuk meminimalisasi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Kebanyakan malah luar Jawa, Sulawesi, Maluku, Kalimantan, tiga itu yang paling banyak. Klien-klien lama sih, yang periode sebelumnya nyaleg juga," jelasnya.
"Kita DP minimal 60 persen, tanpa DP ndak kita kerjakan, barang diambil wajib lunas. Diambil atau dikirim wajib lunas," imbuh Al Fath.
Ada yang Sengaja Tak Ambil Orderan Caleg
Pendapat berbeda justru muncul dari pemilik percetakan Mulia, Gindokusuman, Kota Jogja, Kusnadi. Ia justru sejak dulu tak tertarik untuk menerima orderan dari para Caleg tersebut. Menurutnya, selain membutuhkan modal yang besar, risiko yang akan dihadapi juga tak kalah mengkhawatirkan.
"Soalnya dulu pernah, (cerita) teman sih, pesen terus nggak jadi (anggota legislatif) terus nggak dibayar," jelas Kusnadi saat ditemui wartawan di lapaknya.
"Berisiko, kalau nggak kenal banget sama yang nyalon. Apalagi (yang disuruh order) suruhan-suruhan," tutupnya.
(apu/ahr)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas