Nyamuk Wolbachia Jadi Sorotan, Dinkes Bantul Sebut Kasus DBD Turun Drastis

Nyamuk Wolbachia Jadi Sorotan, Dinkes Bantul Sebut Kasus DBD Turun Drastis

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Rabu, 15 Nov 2023 22:02 WIB
Nyamuk Wolbachia yang siap kawin dengan nyamuk Aedes Aegypti.
Efektifitas penyebaran nyamuk Wolbachia jadi polemik-Nyamuk Wolbachia yang siap kawin dengan nyamuk Aedes Aegypti. Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja.
Jogja -

Efektifitas penyebaran nyamuk Wolbachia untuk mengendalikan kasus demam berdarah dengue (DBD) menuai polemik. Terkait hal itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul menyebut ada penurunan kasus DBD yang sangat signifikan tahun ini akibat sebaran nyamuk Wolbachia.

Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinkes Bantul Samsu Aryanto menjelaskan, bahwa hingga bulan Oktober kasus DBD di Bantul mencapai 125 kasus. Rinciannya, bulan Januari 32 kasus, Februari 19 kasus, Maret 17 kasus, April 10 kasus, Mei 12 kasus, Juni 7 kasus, Juli 8 kasus, Agustus 11 kasus, September 4 kasus dan Oktober 5 kasus.

"Untuk kasus kematian akibat DBD tahun ini tidak ada atau nol kasus," katanya kepada detikJogja, Rabu (15/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, jumlah kasus DBD tahun ini berbanding sangat terbalik dengan tahun 2022. Di mana tahun lalu ada 956 kasus DBD.

"Jadi tahun ini di Bantul memang ada penurunan kasus DBD dibanding tahun lalu. Penurunannya juga sangat signifikan," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Terkait penyebab terjadinya penurunan kasus DBD secara drastis tersebut, Samsu mengaku salah satunya karena sebaran nyamuk Wolbachia yang merata. Mengingat penyebaran ke-519 Pedukuhan se-Kabupaten Bantul sudah berlangsung sejak Selasa (24/5/2022).

"Kalau penyebab kasus DBD di Bantul turun salah satunya karena ada program inovasi Wolbachia. Program itu sangat berperan dalam menurunkan kasus DBD di Bantul," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, penyebaran nyamuk wolbachia sebagai langkah pengendalian penanganan demam berdarah dengue (DBD) menjadi sorotan. Masih ada kekhawatiran terkait efektivitas penanganan DBD dengan menyebar nyamuk ber-wolbachia.

Hal ini juga terjadi di Denpasar dan Buleleng. Telur nyamuk ber-wolbachia yang semula akan disebar di Denpasar pada Senin (13/11/2023) dan Buleleng pada Minggu (12/11/2023) dihancurkan.

"Dengan penundaan yang terjadi, maka telur akan dihancurkan karena memiliki masa simpan yang singkat," tutur Chief of Partnership, Strategic Program, and Operation Save the Children Indonesia Erwin Simangunsong dikutip dari detikBali, Rabu (15/11/2023).




(cln/ahr)

Hide Ads