Sebuah video menampilkan bule remaja perempuan menolak masuk ke pesawat di Bandara Ngurah Rai Bali viral di media sosial. Anak bule itu disebut emoh pulang ke negaranya.
Dilansir detikBali, video itu diunggah pertama kali akun TikTok @JanRoni495 dan viral sejak Sabtu (4/11/2023). Dalam video itu disebutkan pasangan suami istri diduga asal Rusia itu sampai bertengkar dengan anak perempuannya saat akan naik pesawat.
Hal itu terjadi karena anak bule itu disebut mendadak emoh diajak pulang ke negaranya. Si ayah tampak berusaha membujuk putrinya, tapi gadis itu tak menghiraukan hingga pria bule itu terlihat sempat membanting tas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Petugas bandara pun turun tangan untuk membujuk remaja perempuan itu agar ketegangan tidak berlanjut. Remaja perempuan itu akhirnya mau mendekati orang tuanya dan sempat berdialog dengan orang tuanya.
Sempat terjadi perdebatan antara anak dan orang tua di area terminal keberangkatan internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali itu. Belum diketahui alasan bule perempuan itu menolak pulang hingga video itu berakhir.
Ending Perdebatan Anak dan Ortu
Otoritas Bandara Ngurah Rai menyebut perisitwa itu terjadi pada Jumat (3/11) lalu. Stakeholder Relation Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Yuristo Hanggoro, menerangkan peristiwa itu berawal saat anak perempuan itu berbalik arah dan menjauhi orang tuanya saat bersiap naik ke pesawat.
Yuristo menegaskan masalah itu sudah beres. Keluarga WNA itu pun akhirnya terbang bersama.
"All good, kejadian tanggal 3 (November) kemarin. Sudah clear, orang tua dan anaknya, semua terbang," kata Yuristo melalui pesan singkat kepada detikBali, Minggu (5/11) malam.
Mereka menumpang penerbangan CZ626 dengan keberangkatan pukul 00.30 Wita. Keluarga WNA itu sudah berangkat dengan penerbangan jurusan Bali-Guangzhou.
(ams/sip)
Komentar Terbanyak
Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Ramai Dikritik, Begini Penjelasan PPATK
Kasus Kematian Diplomat Kemlu, Keluarga Yakin Korban Tak Bunuh Diri
Megawati Resmi Dikukuhkan Jadi Ketum PDIP 2025-2030