Etalase Taman Batu di Kalurahan Mulo, Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul tampak telantar. Kondisi sebagian fasilitas penunjangnya tak terawat. Berikut respons Dinas Pariwisata Gunungkidul.
Pantauan detikJogja, Kamis (26/10) sore, ornamen tulisan 'KAWASAN GEOPARK GUNUNG SEWU' di depan gerbangnya sudah tidak utuh. Ornamen huruf G terakhir di kata 'Gunung' dan huruf S di kata 'Sewu' raib.
Memasuki lokasi, terdapat sejumlah batuan yang dipajang di halaman, lengkap dengan papan informasi serta dua lampu. Namun, ada beberapa lampu yang hilang, tinggal menyisakan kabelnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagian keterangan tentang Geopark Gunung Sewu yang terpajang di etalase kaca juga usang, sulit dibaca, bahkan ada yang copot tanpa sisa. Beberapa lampu untuk menerangi papan keterangan itu juga lenyap.
Tiga peta lokasi bantuan sedimen juga tidak dapat dibaca dengan jelas. Peta tersebut tampak luntur sehingga tak tersisa tulisan apapun. Sementara itu pintu-pintu di toiletnya digembok.
Area di lokasi juga tampak kumuh oleh sampah plastik dan daun. Sore itu detikJogja tidak menjumpai satupun petugas yang berjaga. Gedung untuk etalase bebatuan juga tutup.
![]() |
Warga Kalurahan Mulo, Suparman (60) mengatakan Etalase Taman Batu itu mulai sepi pengunjung sejak 2021.
"2021 mulai sepi, nggak begitu rame seperti tahun-tahun sebelumnya," kata Suparman saat ditemui di lokasi, Kamis (26/10/2023).
"Sabtu Minggu biasa ada satu sampai dua orang itu ke sini. Minggu pagi biasanya orang jogging di sini," imbuhnya.
Menurut Suparman, banyak lampunya yang mati sehingga Etalase Taman Batu tampak seram saat malam.
"Lampu banyak yang mati. Ini lampunya kan lampu tenaga surya semua. Kesannya agak serem, kanan kiri itu kan hutan," ujarnya.
Suparman juga pernah memergoki sejumlah anak SMP sedang minum minuman keras di tempat tersebut.
"Di sini pernah minum di sini ada 4 orang. Di sini banyak orang mendem (mabuk)," ujarnya.
Menurutnya, ornamen dua huruf yang hilang di tulisan "Kawasan Geopark Gunung Sewu" itu dirusak oleh para pemuda yang mabuk. "Tulisan di depan itu orang mabuk yang ngerusak, satu bulan yang lalu," jelasnya.
Suparman manambahkan, sudah sepekan ini tidak tampak penjaga di Etalase Taman Batu itu.
Penjelasan Dinas Pariwisata Gunungkidul di halaman selanjutnya.
Menanggapi hal itu, Sub Koordinator Objek dan Daya Tarik Wisata Bidang Pengembangan Destinasi, Dinas Pariwisata Gunungkidul, Aris mengatakan tempat tersebut bukan terbengkalai, tetapi memang belum ada anggaran untuk pemeliharaannya.
"Itu bukan terbengkalai, karena belum ada anggaran tersedia," kata Aris saat ditemui detikJogja di kantornya, Jumat (27/10/2023).
"Saat ini pasca Covid anggaran tertatih-tatih. Apalagi di tahun 2024 itu ada gawe negara (pemilu)," imbuhnya.
Aris menjelaskan, Etalase Taman Batu dibangun pada tahun 2016 sebagai miniatur dari 33 geoset bagian dari Geopark Gunung Sewu Global UNESCO. Pembangunan Etalase Taman Batu itu bertujuan untuk wahana edukasi tentang Geopark Gunung Sewu.
Dari 33 geoset, kata Aris, sebanyak 13 geoset berada di Gunungkidul. Geoset di Gunungkidul, jelas Aris, sudah mendapatkan revalidasi dari pihak UNESCO.
"Kita sudah revalidasi dua kali, bulan Juli kemarin dan baru keluar (hasil revalidasi) Agustus kemarin," jelasnya.
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan