Puluhan Perusahaan Dipasangi Police Line Buntut Maraknya Karhutla

Puluhan Perusahaan Dipasangi Police Line Buntut Maraknya Karhutla

Jauh Hari Wawan S - detikJogja
Jumat, 20 Okt 2023 15:20 WIB
Lahan Pasca Pembakaran Hutan
Puluhan Perusahaan Dipasangi Police Line Buntut Maraknya Karhutla. Ilustrasi pembakaran lahan. (Foto: @Sutopo_BNPB)
Sleman -

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih terus terjadi hingga saat ini. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) telah menyegel puluhan perusahaan dan ratusan lain menerima teguran.

Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar menyebut kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tahun ini lebih terkendali.

"Jadi sebetulnya kalau sekarang sih harusnya lebih terkendali tapi yang aneh juga ada, kebakarannya di tepi-tepi jalan tuh, terus kenapa coba," kata Siti Nurbaya saat ditemui wartawan di UGM, Jumat (20/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia bilang kebakaran yang terjadi dimungkinkan karena ada campur tangan manusia. Oleh karena itu KLHK saat ini fokus pelototi pihak yang membuka lahan dengan cara membakar.

"Ya kalau itu sih dari awal kita sudah tahu bahwa kebakarannya pasti karena faktor manusia. Yang sedang kita waspadai adalah kebakaran yang orang ngebuka lahan, dia dapat izin baru misalnya tahu-tahu dia bakar aja itu supaya bisa nanam sawit, nah itu yang sekarang lagi ditangani," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Dari data yang diterima, saat ini ada sekitar 48 perusahaan yang telah disegel karena kasus pembakaran lahan. Ratusan lainnya telah dikirim teguran.

"Dirjen Gakkum sudah melakukan police line, di daerahnya itu udah di police line itu 48 perusahaan, yang sudah kita tegur 230 lebih apa 260-an gitu lah," ucapnya.

Saat ini, Siti Nurbaya menyebut tengah mengatasi hotspot (titik panas) di Indonesia. Adapun hotspot itu masih banyak tersebar di wilayah Sumatera dan Kalimantan.

"Itu tersebar lah tapi kalau lihat gambarannya sekarang kan yang paling banyak di Sumatera Selatan. Selain itu di Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Jambi dan Riau. Ya daerahnya itu-itu aja lah, lagi kita beresin," pungkasnya.




(apl/sip)

Hide Ads