Sebuah koper misterius bikin heboh warga di Jalan Patangpuluhan, Wirobrajan, Kota Jogja. Tim Gegana bahkan turun tangan memeriksa koper berwarna biru yang diduga berisi bom itu.
Koper misterius itu ditemukan di rumah bernomor 9 di Jalan Patangpuluhan, Kota Jogja, Rabu (18/10/2023). Pemilik rumah mengaku mendengar seseorang berupaya membuka pagar rumahnya pada pukul 03.00 WIB dini hari. Namun, temuan koper misterius itu baru dilaporkan ke pengurus RT setempat sekitar pukul 10.00 WIB.
Dihimpun detikJogja, berikut fakta-fakta temuan koper diduga berisi bom itu:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gegana Datangi Rumah Warga
Pantauan detikJogja, pukul 15.30 WIB, Tim Gegana mendatangi rumah warga. Area di sekitar lokasi sudah disterilkan.
Akses jalan ditutup menggunakan mobil patroli dan warga dilarang mendekat ke lokasi. Garis polisi pun dipasang di sekitar rumah tersebut. Tampak personel dengan baju pengaman keluar membawa sebuah benda dari lokasi.
Koper Biru-Bungkusan Plastik Diamankan
Tim Inafis Polri juga turut mengecek benda di halaman rumah di Jalan Patangpuluhan Jogja. Mereka membawa koper warna biru dan bungkusan plastik.
Barang-barang ini kemudian dimasukkan ke dalam mobil Inafis warna oranye. Setelahnya mobil Inafis meninggalkan lokasi.
![]() |
Koper Berisi Paralon Dililit Kabel
Koper berwarna biru itu berukuran sekitar 50x30 cm. Polisi menyebut isi koper itu berupa pipa paralon yang dililit dengan kabel.
"Isinya pipa paralon dililit dengan kabel," kata Kapolresta Jogja Kombes Saiful Anwar di lokasi.
Dipastikan Bukan Bom
Dari temuan itu, polisi memastikan paralon yang dililit kabel itu bukan bom.
"Dinyatakan oleh Tim Gegana itu bukan bom," terang Anwar.
Motif Pelaku Diusut
Terkait temuan ini, polisi memastikan akan melakukan penyelidikan. Anwar mengatakan pihaknya bakal memastikan apakah ada unsur teror dalam kasus koper misterius ini.
"Ini masih kita dalami, kita akan melakukan penyelidikan terkait dengan hal ini, mudah-mudahan dalam waktu dekat mungkin bisa segera kita cari tahu siapa pelakunya yang menaruh tas itu. Kemudian motifnya apa," jelasnya.
"Sampai saat ini kita belum bisa memastikan (unsur teror). Karena kita belum tahu motif dari pelaku apa," tutur Saiful.
(ams/ams)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
Cerita Warga Jogja Korban TPPO di Kamboja, Dipaksa Tipu WNI Rp 300 Juta/Bulan
Direktur Mie Gacoan Bali Ditetapkan Tersangka, Begini Penjelasan Polisi