Gegana biasa lekat di telinga masyarakat dengan bom dan pasukan elite. Hal tersebut karena Gegana kerap kali menjadi garda terdepan sebagai penjinak bom.
Pasukan dengan logo bergambar burung walet ini sangatlah identik dengan pakaian pelindung lengkap serba hitam khas brimob. Lantas, siapa sosok gegana tersebut? Berikut informasinya.
Sejarah Terbentuknya Gegana
Mengutip laman resmi Brimob, korbrimob.polri.go.id, satuan ini terbentuk pada 27 November 1974. Terbentuknya satuan ini berawal dari adanya isu teror terhadap Polda Metro Jaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembentukan satuan ini didasarkan pada Skep Kapolda Metro Jaya no.pol.Skep/29/XI/1974 tentang Pembentukan Kesatuan Gegana Komdak Metro Jaya. Meski telah lahir sejak 1974, satuan ini baru diakui oleh Departemen Pertahanan Keamanan pada 1976.
Pada perkembangan selanjutnya, gegana yang awalnya hanya berukuran sebuah kompi, kemudian dikembangkan hingga ukuran detasemen. Kemudian pada 1985, Detasemen Gegana dipindahkan kedudukannya ke Korps Brimob Polri berdasar Skep Kapolri No.Pol: Skep/104/III/1985.
Tahun 1988, Markas Komando Gegana dipindah ke Kelapa Dua hingga saat ini. Gegana hingga kini terus mengembangkan detasemennya sebagai unit antiteror yang mumpuni.
Filosofi Logo Gegana
Dikutip dari laman Divisi Humas Polri, berikut adalah filosofi dari logo Pasukan Gegana:
- Logo Gegana adalah burung walet hitam yang terletak di dalam tameng. Hal ini menjadi sebab Gegana dijuluki "walet hitam" dengan filosofi "memberikan manfaat dan bergerak cepat dengan tetap menjaga kewaspadaan";
- Burung walet dalam logo Gegana terlihat sedang terbang dengan menukik/menghadap ke bawah. Pose ini bermakna "setiap melaksanakan tugas harus selalu waspada dengan mengikuti prosedur yang berlaku";
- Warna merah hati sebagai warna background gambar walet hitam melambangkan keberanian dengan dilandasi ketabahan hati;
- Warna hitam melambangkan ketegasan;
- Warna kuning melambangkan jiwa kemanusiaan;
- Garis putih di sekeliling tubuh walet bermakna kesucian hati dan keikhlasan;
- Pada bagian bawah logo tameng, terdapat pita bertuliskan "Setia, Tabah, Waspada". Tidak lain tidak bukan merupakan moto operasional Pasukan Gegana dalam menuntaskan misi-misinya.
Visi, Misi, dan Moto Gegana
Visi Pasukan Gegana adalah "Pasugana Gegana yang Profesional, Modern, dan Terpercaya", sedangkan misinya adalah sebagai berikut:
- Mewujudkan Pasukan Gegana yang solid, loyal, dan pantang menyerah;
- Mewujudkan postur Pasukan Gegana yang ideal, efektif, efisien, serta profesional yang didukung logistik yang termodern;
- Meningkatkan sistem manajemen sumber daya manusia Pasukan Gegana secara optimal dan mendorong kapabilitas kinerja personel yang profesional dan kompetensi yang didukung dengan remunerasi yang adil dan sesuai tanggung jawab, beban kerja untuk menciptakan gairah kerja serta kesejahteraan personel;
- Meningkatkan profesionalisme personel Pasukan Gegana melalui pelatihan yang sistematis dan berkelanjutan untuk menghadapi dinamika gangguan kamtibmas berkadar dan berintensitas tinggi;
- Membangun kerja sama dengan instansi/lembaga pemerintah/swasta, baik di dalam maupun luar negeri guna meningkatkan kemampuan personel serta mendukung operasional satuan.
Sementara itu, moto pengabdian pasukan Gegana adalah "Pengabdian yang paling membahagiakan dalam hidup ini adalah apabila kita berbuat sesuatu bagi bangsa dan negara yang menurut orang lain tidak mungkin mampu kita lakukan". Sebagaimana tertera dalam filosofi logo, moto operasional Pasukan Gegana adalah "Setia, Tabah, Waspada".
Tugas Pokok dan Fungsi Gegana
Sebagaimana sebuah unit yang independen, Gegana juga memiliki tugas pokok dan fungsi, sebagai berikut:
Tugas Pokok Gegana
- Melaksanakan sterilisasi TKP ancaman, temuan, dan ledakan bom serta objek/VVIP;
- Melaksanakan penjinakan/penanganan bom;
- Menyatakan TKP bom steril dan aman;
- dan melaksanakan disposal.
Fungsi Gegana
- Dalam rangka memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, kepolisian Republik Indonesia melalui fungsi Brimob (jibom) dituntut untuk memiliki kemampuan teknis dan taktis yang cepat, efektif, dan efisien serta profesional guna mencegah dan menangani ancaman teror bom dan bahan peledak yang terjadi di masyarakat;
- Sebagai satuan elit Polri yang memiliki kemampuan spesifikasi penanggulangan bahan peledak/bom, gangguan keamanan dalam negeri yang berkadar tinggi, dan penyelamatan masyarakat yang didukung oleh personil terlatih dan memiliki leadership yang solid, peralatan, dan perlengkapan dengan teknologi modern.
Struktur Gegana
Dengan segala bentuk fungsi dan tugas pokoknya, pasukan Gegana tentu memiliki sistem komandonya tersendiri. Pasukan ini berada di bawah wewenang Dankor Brimob Polri.
Komandan Gegana disebut Danpas Gegana dan membawahi empat satuan, yakni:
- Satuan Perlawanan Teror Pasukan Gegana (Sat Wanteror);
- Satuan Penjinak Bom Pasukan Gegana (Sat Jibom);
- Satuan Kimia, Biologi, Radioaktif & Nuklir Pasukan Gegana (Sat KBRN);
- Satuan Bantuan Teknis Pasukan Gegana (Sat Bantek)
Mengutip dari laman resmi Pasukan Gegana, pasukangegana.id, saat ini, jumlah personil yang tersedia berjumlah 983 orang. Dari angka tersebut, 966 orang berasal dari Polri dan sisanya adalah PNS.
Nah, itulah serba-serbi Gegana mulai dari sejarah hingga visi, misi, dan moto pengabdiannya. Semoga bermanfaat, Dab!
(dil/ams)
Komentar Terbanyak
Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Ramai Dikritik, Begini Penjelasan PPATK
Kasus Kematian Diplomat Kemlu, Keluarga Yakin Korban Tak Bunuh Diri
Reunian Jokowi di Fakultas Kehutanan UGM demi Meredam Isu Ijazah Palsu