Kecaman Erdogan Warga Sipil Jadi Korban Konflik Hamas Vs Israel

Internasional

Kecaman Erdogan Warga Sipil Jadi Korban Konflik Hamas Vs Israel

Tim detikNews - detikJogja
Kamis, 12 Okt 2023 09:03 WIB
Kemenangan Erdogan menyisakan polarisasi di masyarakat Turki
Kecaman Erdogan Warga Sipil Jadi Korban Konflik Hamas Vs Israel. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (Foto: BBC World)
Jogja -

Konflik di Gaza berkecamuk antara Hamas dengan Israel. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyoroti warga sipil jadi korban dan ia siap menjadi penengah.

Negosiasi Pembebasan Sandera

Dilansir detikNews, Erdogan berbicara dengan Hamas soal pembebasan sandera.

"Mereka sedang bernegosiasi untuk menjamin pembebasan para sandera," kata sumber itu, membenarkan laporan saluran TV swasta Haberturk, dilansir AFP, Kamis (12/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Erdogan menawarkan diri menjadi penengah untuk memulihkan perdamaian. Erdogan telah meningkatkan pembicaraan dengan rekan-rekannya di Timur Tengah.

Rabu malam ia berbicara dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman dan Presiden Aljazair Abdelmadjid Tebboune, kantor berita negara Anadolu melaporkan.

ADVERTISEMENT

Laporan tersebut mengutip Erdogan yang mengatakan bahwa atas nama Turki, "kami siap melakukan segala daya kami", termasuk mediasi dan "arbitrase yang adil" untuk mengakhiri konflik dengan cepat.

Kecam Israel

Sebelumnya, Erdogan mengkritik Israel yang disebutnya tidak berperilaku "seperti sebuah negara" terkait konflik di Jalur Gaza. Hal ini disampaikan Erdogan pada hari Rabu (11/10), ketika Israel terus menggempur wilayah Gaza setelah serangan Hamas akhir pekan lalu.

"Israel tidak boleh lupa bahwa jika mereka bertindak lebih seperti sebuah organisasi daripada sebuah negara, maka mereka akan berakhir dengan diperlakukan seperti itu," kata Erdogan, mengecam apa yang disebutnya "metode memalukan" yang dilakukan pasukan Israel di Jalur Gaza yang berpenduduk padat.

"Membombardir tempat-tempat sipil, membunuh warga sipil, memblokir bantuan kemanusiaan dan mencoba menampilkannya sebagai prestasi adalah tindakan sebuah organisasi dan bukan sebuah negara," cetus Erdogan, dikutip kantor berita AFP, Rabu (11/10).

Erdogan biasanya menggunakan kata "organisasi" ketika merujuk pada Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang terdaftar sebagai kelompok teror oleh Turki dan sekutu-sekutu Baratnya.

"Kami berpikir bahwa perang harus memiliki etika dan kedua belah pihak harus menghormatinya. Sayangnya, prinsip ini sangat dilanggar di Israel dan di Gaza," ujarnya.

Selengkapnya di halaman selanjutnya

Soroti Warga Sipil Jadi Korban

Erdogan juga mengecam "pembunuhan warga sipil di wilayah Israel" dan "pembantaian buta orang-orang tak berdosa di Gaza yang terus menerus dibombardir".

Ia menyerukan Israel agar tidak menyerang warga sipil "tanpa pandang bulu" dalam perangnya dengan kelompok Hamas di Gaza. Namun, Erdogan juga menyampaikan kritik terukur terhadap Hamas dan mendesak kedua belah pihak untuk menghormati "etika" perang.

Erdogan mengatakan kepada Presiden Israel Isaac Herzog melalui telepon bahwa "membahayakan rakyat Gaza secara kolektif dan tanpa pandang bulu akan semakin meningkatkan penderitaan dan lingkaran kekerasan di wilayah tersebut," demikian disampaikan kantor Erdogan, sebagaimana dilansir media Al Arabiya, Selasa (10/10).

Erdogan sangat mendukung perjuangan Palestina dan mendukung solusi dua negara dalam konflik Israel-Palestina. Erdogan melakukan panggilan telepon dengan sejumlah pemimpin negara pada hari Senin (9/10) yang bertujuan untuk meredakan krisis yang tengah berkecamuk ini.

Salah satunya, Erdogan telah berbicara dengan Presiden Palestina Mahmud Abbas dan Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati.

Pada konferensi pers, dia juga ingin serangan roket terhadap kota-kota Israel "dan serangan terhadap warga sipil Israel" dihentikan.

"Kami meminta Israel menghentikan bombardir terhadap wilayah Palestina dan orang-orang Palestina menghentikan pelecehan terhadap permukiman warga sipil Israel," ujar Erdogan.

"Perang juga harus memiliki etika tertentu. Para pihak harus menghormatinya," cetusnya.

Erdogan pun menegaskan kembali tawarannya untuk membantu memediasi diakhirinya kekerasan "jika diminta".

Pertanyakan AS Kirim Kapal Induk

Erdogan juga mengecam aksi Amerika Serikat (AS) yang mengerahkan kapal induk untuk membantu Israel yang berperang melawan Hamas di wilayah Palestina. Selain itu Erdogan mengkritik blokade Israel di Gaza.

Seperti dilansir Aljazeera, Rabu (11/10/2023) Erdogan mengkritik blokade Israel di Gaza, dengan mengatakan bahwa pemutusan listrik dan air melanggar hukum hak asasi manusia internasional.

Erdogan juga mengecam Amerika Serikat untuk mengirim kapal induk ke wilayah tersebut karena dianggap bisa menyebabkan 'pembantaian'.

"Apa yang dilakukan kapal induk AS di Israel? Apa yang harus dilakukan? Mereka akan menghancurkan Gaza dengan menyerang daerah sekitarnya dan mulai melakukan pembantaian besar-besaran," kata Erdogan.

Halaman 2 dari 2
(rih/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads