Awal pekan ini sampah membeludak di beberapa depo di Kota Jogja. Di Depo Kotabaru, Gondokusuman, Kota Jogja, tumpukan sampah membentang sampai 50 meter. Pemerintah Kota Jogja membeberkan penyebabnya.
Diketahui, awal pekan ini Kota Jogja dihebohkan dengan tumpukan sampah di Depo Kotabaru yang ditaksir mencapai 60 ton lebih. Hari ini, sampah Depo Pengok di Danurejan dan Depo Lapangan Karang di Kotagede juga membeludak.
Tumpukan sampah juga terlihat di sisi Jalan Kusbini, Danurejan. Di jalan itu terdapat bangunan menyerupai depo, yang sampahnya meluber ke trotoar hingga sepanjang 4-5 meter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penjabat (Pj) Wali Kota Jogja Singgih Raharjo membeberkan penyebab sampah di depo-depo membeludak.
"Biasanya kalau normal misal satu depo itu bisa 2-3 armada. Sekarang karena pembatasan (TPA Piyungan) bisa maksimal 2, ini yang kemudian ada penumpukan di situ," kata Singgih saat konferensi pers di Balai Kota Jogja, Rabu (11/10/2023).
Singgih mengatakan penyebab lain yaitu sudah tidak ada warga yang membuang sampah di pinggir jalan. Artinya, warga membuang sampah secara terpusat ke depo.
"Beberapa waktu lalu kan banyak di jalan, kemudian di jalan sudah kita lakukan upaya persuasif maupun tindakan, kemudian kita arahkan ke depo. Maka kemudian depo volumenya meningkat," ujarnya.
Singgih melanjutkan, pekerjaan yang mesti dilakukan yaitu mengatur sirkulasi truk pengangkut sampah dari depo-depo ke TPA Piyungan.
"Kita harus mengatur armada, dan kita bawa ke TPA. Itu juga harus diatur, kalau nggak nanti tidak akan maksimal. Kita akan me-manage yang ada di 14 depo. Sehingga pada minggu ini kita berupaya bisa dilakukan pengurangan di depo-depo itu, kalau memungkinkan bisa kosong," ucapnya.
Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jogja, Sugeng Darmanto, masalah utama bukan pada tenaga dan armada pengangkut sampah.
"Yang penting sebenarnya adalah pelonggaran untuk kami bisa bawa (sampah) ke Piyungan. Jadi bukan persoalan armada, bukan persoalan tenaga, tapi kuota," kata Sugeng saat konferensi pers di Balai Kota Jogja.
Mengenai penanganan sampah yang terlanjur membeludak di depo-depo, Sugeng memaparkan skema eksekusinya. Dimulai dari depo Kotabaru yang direncanakan selesai hari ini.
"Setelah turun dari (TPA) Piyungan, semua armada kami bawa ke (depo) Pengok. Semuanya ada 15 armada, kalau satu armada itu asumsinya kalau dam truk 4 ton, kalau truk konvactor 6 ton," papar Sugeng.
"Sehingga kita bayangkan, RRI (depo Kotabaru) hari ini klir kemudian setelah itu (depo) Pengok, kita bayangkan bisa berkurang. Kalau tidak berkurang malam ini kita akan eksekusi. Kemudian (depo) Lapangan Karang juga beriringan (setelahnya)," tutupnya.
(dil/ahr)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
Cerita Warga Jogja Korban TPPO di Kamboja, Dipaksa Tipu WNI Rp 300 Juta/Bulan
Direktur Mie Gacoan Bali Ditetapkan Tersangka, Begini Penjelasan Polisi