Round Up

Fakta-fakta Kerangka Manusia di Lubang Septic Tank di Banguntapan Bantul

Tim detikJateng - detikJogja
Selasa, 10 Okt 2023 07:30 WIB
Lokasi penemuan kerangka manusia di Kepanjen, Jaranan, Banguntapan, Bantul. Foto: Dok Polres Bantul.
Jogja -

Warga di Banguntapan Bantul digegerkan dengan penemuan kerangka manusia. Kerangka dalam kondisi sudah tidak utuh itu ditemukan oleh seorang pekerja saat menggali septic tank. Berikut fakta-fakta terkait penemuan tersebut.

Ditemukan Pekerja

Seorang pekerja menemukan kerangka manusia saat menggali septic tank di Kepanjen, Jaranan, Banguntapan, Bantul. Penemuan kerangka manusia yang sudah tidak utuh itu terjadi pada Minggu (8/10) lalu.

Kasi Humas Polres Bantul Iptu I Nengah Jeffry menjelaskan, kerangka itu ditemukan oleh pekerja bernama Rakam. Saat itu pria 46, warga Krinjing, Kajoran, Kabupaten Magelang menggali tanah untuk septic tank di dekat halaman rumah warga Kepanjen menemukan tulang belulang.

Kerangka di Kedalaman 1,5 Meter

Kerangka manusia itu ditemukan terkubur di kedalaman lebih kurang 1,5 meter. Rakam menemukan beberapa tulang termasuk struktur gigi manusia.

"Pada kedalaman kurang lebih satu setengah meter saksi menemukan tulang dan ditemukan struktur gigi manusia," katanya kepada wartawan, Senin (9/10/2023) malam.

Kerangka manusia di Kepanjen, Jaranan, Banguntapan, Bantul. Foto: Dok Polres Bantul

Lapor Polisi

Mendapati adanya tulang manusia, Rakam pun menghubungi kepala tukang dan berlanjut melaporkannya kepada pemilik rumah. Kemudian pada, Senin (9/10) pukul 08.15 WIB pemilik rumah melaporkan penemuan itu ke Polsek Banguntapan dan langsung ditindaklanjuti.

"Dan ditindaklanjuti pukul 08.30 WIB piket fungsi mendatangi lokasi, setelah dicek ternyata benar ada beberapa tulang dan struktur gigi di tempat tersebut," ujarnya.

Kerangka Tidak Utuh

Kerangka yang ditemukan Rakam kondisinya sudah tidak utuh lagi. Beberapa bagian sudah pecah. Posisi tulang manusia itu berada di bawah

"Kondisinya sudah pecah-pecah atau tidak utuh, dan lokasi kerangka sebagian ada yang berada di bawah fondasi pagar bumi," lanjut Jeffry.

Oleh sebab itu, polisi lalu meminta keterangan saksi dan Ketua RT hingga tokoh masyarakat setempat. Ternyata, rumah tersebut sudah ada sejak tahun 1980.

"Menurut keterangan pemilik rumah dulu tanah tersebut dibeli pada sekitar tahun 1980 dan kemudian dibangun rumah yang masih berdiri sampai saat ini. Dan sebelum dibangun rumah lokasi tersebut adalah tanah kosong," ucapnya.

Selengkapnya baca di halaman berikutnya....



Simak Video "Video: Heboh Pernikahan Anak di Lombok Berujung Ortu Pengantin Dipolisikan"

(apl/apl)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork