Kabut tebal sempat menyelimuti kawasan Bandara Yogyakarta International Airport (DIY) hingga mengganggu jadwal penerbangan pada sore tadi. Lantas bagaimana kondisinya malam ini?
Pantauan detikJogja, Jumat (6/10/2023), di lokasi, hingga pukul 20.45 WIB, kabut masih terlihat di sekitar kawasan YIA. Mulai dari jalan nasional depan pintu masuk bandara, area parkir, hingga di depan terminal keberangkatan.
Kabut malam ini terlihat lebih tipis dibandingkan saat kemunculannya pertama sore tadi. Adapun jarak pandang berkisar 500 meter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain, kondisi di sekitar YIA saat ini juga terasa cukup dingin. Berdasarkan pengecekan suhu, tercatat suhu di YIA mencapai 26 derajat Celcius. Selain itu angin juga berhembus cukup kencang.
Meski begitu, aktivitas penerbangan di YIA yang sore tadi sempat terganggu karena kemunculan kabut kini berangsur normal. Beberapa kali terlihat pesawat yang mendarat maupun hendak bertolak dari bandara malam ini.
Suasana bandara saat ini juga terlihat lengang lantaran memasuki jam penutupan operasional yang dilangsungkan pada pukul 21.00 WIB.
![]() |
Diberitakan sebelumnya sejumlah penerbangan di Yogyakarta International Airport (DIY) Kulon Progo, sempat tertunda sore ini. Penyebabnya karena kemunculan kabut tebal sehingga mengganggu pergerakan pesawat.
"Disampaikan bahwa terdapat peringatan dini cuaca di wilayah YIA, bawa pukul 18.11 WIB terjadi kabut dengan jarak pandang 500 meter," ujar Stakeholder Relation Manager YIA, Ike Yutiane, saat dimintai konfirmasi wartawan, Jumat (6/10) malam.
Ike mengatakan kemunculan kabut itu mempengaruhi pergerakan pesawat baik yang hendak bertolak mau datang di YIA. Pihaknya mencatat ada sekitar tujuh penerbangan yang tertunda.
Penerbangan yang tertunda ini meliputi maskapai Pelita Air (PAS IP 244), Batik Air (BTK ID 7551 dan BTK 6372), Super Air Jet (SJV 950), Lion Air (LNI 567 dan LNI 665) serta Trans Nusa (TNU 5536).
"Adapun kondisi saat ini sekitar pukul 19.00 WIB seluruh pesawat holding telah mendarat di YIA," jelas Ike.
Sementara itu, Kepala Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta Warjono menyebut kemunculan kabut merupakan fenomena yang biasa terjadi. Fenomena ini disebabkan karena kondensasi efek pertemuan suhu dingin dengan tingkat kelembaban udara yang tinggi.
"Oleh karena itu kabut dapat terjadi pada dini hari-pagi hari dan pada saat sore hari hingga menjelang malam hari. Kabut yang terjadi di wilayah Bandara YIA pada tanggal 6 Oktober 2023 sore hari disebabkan adanya uap air dari Samudera Hindia yang masuk ke wilayah Bandara YIA (transfer kelembapan)," ucapnya .
Lebih lanjut Warjono menerangkan sifat udara seperti balon di mana pada saat udara dingin menyusut dan saat panas mengembang, Maka saat menyusut pada sore hari uap air yang ada akan sampai ke permukaan bumi sehingga menyebabkan kabut.
"Biasanya kabut akan hilang seiring pemanasan matahari atau saat kecepatan angin relatif kencang," terangnya.
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
Siapa yang Menentukan Gaji dan Tunjangan DPR? Ini Pihak yang Berwenang