Ratusan pedagang Teras Malioboro 2 (TM 2) menggeruduk Balai Kota Jogja siang-sore tadi. Namun mereka harus gigit jari lantaran gagal menemui Penjabat (Pj) Wali Kota Jogja Singgih Raharjo.
Para pedagang ngotot menemui Pj Wali Kota lantaran ingin meminta audiensi terkait nasib mereka di TM 2. Para pedagang menilai semenjak direlokasi ke TM 2 justru kesejahteraan mereka menurun.
Selain itu, para pedagang menggeruduk Balai Kota Jogja karena telah lima kali mengirimkan surat permohonan audiensi ke Pj Wali Kota namun tak kunjung mendapatkan apa yang mereka inginkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ditemui wartawan, Singgih mengungkap alasannya tak menemui massa pedagang TM 2.
"Mungkin waktunya yang belum pas untuk saya. Insyaallah nanti kita temui, dan sekarang yang menemui Kadisbud (Kota Jogja)," ujar Singgih saat ditemui wartawan di kantornya, Senin (18/9/2023) sore. Singgih sebelumnya menghadiri rapat paripurna dengan DPRD Kota Jogja.
Saat ditanyai lebih lanjut terkait masalah TM 2 ini, Singgih yang tampak terburu-buru hanya menjawab singkat dan langsung pergi meninggalkan awak media.
"Nanti biar didalami dulu permasalahannya," tutupnya singkat.
Sebelumnya, salah satu perwakilan pedagang yang juga Pengurus Paguyuban Tri Dharma, Supriyati mengungkapkan mereka meminta audiensi kepada Pj Wali Kota karena menurut mereka selama pindah ke TM 2, pendapatan mereka menurun drastis.
"Makanya kita minta audiensi tetapi itu tidak pernah ada respons," jelas Supriyati saat ditemui wartawan, Senin (18/9).
"Kita hanya ingin didengar kita di TM 2 tidak sedang baik-baik saja. Entah ekonominya entah infrastruktur yang tidak layak kami tidak pernah didengarkan," lanjutnya.
Supriyati menambahkan, sebelumnya pihaknya setidaknya telah lima kali mengirimkan surat permohonan audiensi kepada Pj Wali Kota. Namun harapan mereka tak kunjung terwujud.
"Surat sampai 5 kali ke Pj Wali Kota untuk beraudiensi dan bersilaturahmi karena pengurus baru (TM 2) sudah tersahkan. Akan tetapi dari 5 surat itu tidak ada tanggapan dan terakhir kemarin diundang agenda di ruangan, kita sudah datang duduk ternyata Pj Wali Kota tidak menemui kita malah foto-foto," terangnya.
Selain itu, menurut Supriyati, pihaknya juga membawa tuntutan yang sebelumnya telah disampaikan ke DPRD Kota Jogja. Yakni transparan validasi data pedagang di TM 2 yang menurutnya pada relokasi lalu banyak pedagang yang tak terdata.
"Kita tidak pernah dilibatkan tidak ada sosialisasi dan validasi data yang dilakukan pihak UPT, itu terkesan sembunyi-sembunyi dan diskriminatif jadi dari Paguyuban Tri Dharma tidak dilibatkan," terangnya.
(rih/ahr)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
Cerita Warga Jogja Korban TPPO di Kamboja, Dipaksa Tipu WNI Rp 300 Juta/Bulan
Direktur Mie Gacoan Bali Ditetapkan Tersangka, Begini Penjelasan Polisi