Penampakan Blue Moon Dilihat dari Kampung Alien Kulon Progo

Puncak fenomena Blue Moon terjadi pada Kamis (31/8/2023) malam. Hal ini menarik pegiat astronomi untuk melakukan pengamatan di Kampung Alien, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Dari pantauan detikJogja di lokasi malam ini, belasan pegiat antariksa dari berbagai latar belakang terlihat memadati Kampung Alien di Kalurahan Kembang, Kapanewon Nanggulan, Kulon Progo. Bagi yang belum tahu, Kampung Alien merupakan laboratorium alam yang digagas oleh tiga lembaga nirlaba yakni Indonesia Space Science Society (ISSS), Indonesia UFO Network (IUN), dan House Of Natural Fiber (HONF) Foundation.

Adapun pegiat astronomi ini berkumpul untuk melihat langsung fenomena Blue Moon, yakni peristiwa munculnya bulan purnama kedua yang terjadi dalam satu bulan yang sama. Fenomena ini terbilang cukup langka karena hanya terjadi dalam tiga tahun sekali.

Penggagas Kampung Alien dari ISSS, Venzha Christ mengatakan pengamatan Blue Moon ini merupakan bagian dari program pendidikan astronomi dan sains antariksa di Kampung Alien. Kegiatan ini menjadi wadah bagi siapa pun yang ingin belajar tentang dunia antariksa.

"Ya ini adalah tahap pertama, karena kita kan ada program pendidikan astronomi dan sains antariksa, jadi siapa pun boleh bergabung, baik dari kalangan akademik maupun nonakademik," ucap Venzha saat ditemui di lokasi, Kamis malam.

"Nah kebetulan Indonesia kan tanggal 31 bulan ini bertepatan dengan terjadinya Super Blue Moon. Terakhir Super Blue Moon itu 2019, jadi ini yang kemudian kita cari celah bagaimana supaya edukasi masalah bulan, masalah planet, masalah tata surya bisa digabung dengan kegiatan yang ada kaitannya dengan Super Blue Moon ini supaya ada daya tarik teman-teman untuk belajar," imbuhnya.

Proses pengamatan fenomena Super Blue Moon di Kampung Alien, Kulon Progo, DIY, Kamis (31/8/2023). Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJogja

Venzha mengatakan proses pengamatan Blue Moon ini menggunakan lima buah teleskop bintang jenis reflektor dan refraktor. Lewat teleskop ini, peserta tidak hanya sekadar menyaksikan langsung Blue Moon, melainkan juga benda-benda langit seperti misalnya planet Saturnus.

"Tadi sih kita juga bisa mengamati Saturnus secara langsung dan beberapa satelit Saturnus juga nampak dalam pengamatan tadi," ungkapnya.

Proses pengamatan fenomena Super Blue Moon di Kampung Alien, Kulon Progo, DIY, Kamis (31/8/2023). Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJogja

Tak hanya mengamati benda langit, dalam kegiatan ini juga digelar kelas terbuka tentang sains antariksa. Peserta mendapat ilmu-ilmu baru tentang perkembangan dunia antariksa dari pegiat astronomi senior Jogja, yakni Dominicus Judiarta dan Mutoha Arkanuddin.

Selengkapnya di halaman selanjutnya

Venzha mengatakan kegiatan ini akan menjadi agenda tahunan yang digelar pada momen-momen tertentu sesuai penanggalan astronomi. Pihaknya juga membuka peluang bagi siapa pun yang berminat untuk ikut dalam kegiatan semacam ini.

"Kegiatan ini akan digelar rutin tapi kita akan menandai, jadi kalau di penanggalan astronomi itu ada event khusus yang nantinya kita tawarkan ke teman-teman astronomi amatir maupun profesional baik akademisi maupun nonakademisi itu nanti akan digabung menjadi kegiatan yang tetap dan menggunakan metodologi laboratorium alam terbuka," jelasnya.

Proses pengamatan fenomena Super Blue Moon di Kampung Alien, Kulon Progo, DIY, Kamis (31/8/2023). Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJogja

Sementara itu salah satu peserta, Nana (21) asal Makassar mengaku terkesan dengan kegiatan ini. Sebab dia jadi tahu bagaimana caranya mengamati fenomena langit dan mendapat ilmu baru tentang dunia astronomi dari ahlinya.

"Kesannya ya sangat bagus, soalnya di sini kita dikasih ilmu. Meskipun mungkin kita bisa dapat ilmu di tempat lain tapi di sini dengan suasana Kampung Alien, dengan fenomena yang pas, dengan orang-orang yang baru, jadi kita mendapatkan kesan dan pesan yang sangat bagus," ujarnya.