Viral aksi vandalisme di area Alun-alun Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Salah satu toilet umum dipenuhi coretan pada bagian dinding.
Hal ini terlihat dari foto yang diunggah akun Instagram @kotawates. Nampak dinding berwarna hijau toilet di Alun-alun Wates dipenuhi oleh coretan cat semprot. Foto yang diunggah sejak Selasa (22/8) ini pun mendapat beragam respons dari netizen.
Pantauan detikJogja, bangunan toilet yang menjadi sasaran vandalisme berada di sisi barat Alun-alun Wates. Masih terlihat coretan yang memenuhi hampir seluruh bangunan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah ada sejak beberapa hari lalu. Mesaake (kasihan) padahal belum lama ini baru aja dicat lho," ujar seorang penjaga toilet Alun-alun Wates, saat ditemui di lokasi, Rabu (23/8/2023).
Terpisah, Kepala UPT Persampahan, Air Lindi dan Pertamanan, Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPUPKP) Kulon Progo, Budi Purwanta mengonfirmasi adanya aksi vandalisme yang menyasar toilet Alun-alun Wates.
"Iya benar, laporannya kami terima baru hari ini. Tapi kewenangan kami hanya sebatas perawatan, dalam hal ini membersihkan coretan tersebut," kata Budi.
![]() |
Budi mengatakan pembersihan di toilet Alun-alun Wates tidak bisa dilakukan dalam waktu dekat ini.
"Kami segerakan tahun ini sesuai dengan waktu anggaran perubahan. Anggaran ini include pemeliharaan alun-alun, jadi ada di taman di seputaran alun-alun termasuk nanti perbaikan toilet dan instalasi limbah toilet, dan kursi-kursi itu. Untuk nominalnya sekitar Rp 200 jutaan," terangnya.
Kesulitan Cegah Vandalisme
Sementara itu Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum, Satuan Polisi Pamong Praja Kulon Progo, Alif Romdhoni mengatakan untuk mencegah terjadinya aksi vandalisme tergolong sulit. Sebab kebanyakan aksi ini dilakukan pada malam hari sehingga tidak terpantau oleh petugas.
"Meski coret-coretan itu sebenarnya sudah menunjukkan identitas kelompok mereka, tapi kami kesulitan mencegah karena biasanya mereka melakukan pada malam atau dini hari," ujarnya.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
Atas hal itu, Satpol PP Kulon Progo menggencarkan sosialisasi tentang larangan berbuat vandalisme di lingkungan sekolah. Sekolah disasar karena mayoritas pelaku dalam kasus ini diduga merupakan pelajar.
"Jadi memang vandalisme itu beberapa ada yang sempat kita temukan tapi bukan di Alun-alun Wates. Artinya dari sisi pelaku rata-rata anak usia sekolah. Jadinya kita cegah dengan sosialisasi di sekolah dan kerja sama dengan guru BK," jelasnya.
Selain peran sekolah, Alif juga berharap para orang tua bisa ikut membantu mencegah terjadinya aksi seperti ini. Peran orang tua sangat diperlukan untuk memantau pergerakan anak-anak agar tidak bergabung dengan kelompok tertentu yang terindikasi kerap berbuat vandalisme di Kulon Progo.
"Jadi harapannya kepada ortu karena saat ini di era teknologi mohon ikut mantau anak-anaknya. Jika dirasa perlu untuk ngecek apakah anak-anak tergabung dalam kelompok-kelompok tertentu. Kelemahannya kan pamitnya ke mana, ternyata ke mana, jadi dari sisi pemantauan orang tua masih kurang," ucapnya.
Komentar Terbanyak
Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Ramai Dikritik, Begini Penjelasan PPATK
Kasus Kematian Diplomat Kemlu, Keluarga Yakin Korban Tak Bunuh Diri
Megawati Resmi Dikukuhkan Jadi Ketum PDIP 2025-2030