Insiden Maut Turis Jepang Berujung Wahana Flying Fish di Bali Ditutup

Regional

Insiden Maut Turis Jepang Berujung Wahana Flying Fish di Bali Ditutup

Tim detikBali - detikJogja
Senin, 21 Agu 2023 11:11 WIB
Flying Fish Tanjung Benoa
Flying Fish Tanjung Benoa (Foto Ilustrasi: Alfonso giostanov/d'Traveler)
Jogja -

Seorang turis Jepang bernama Kikuchi Satoshi (60) tewas usai terjatuh saat bermain flying fish di Pantai Tanjung Benoa, Badung, Bali. Insiden maut ini berujung wahana flying fish itu ditutup.

Dilansir detikBali, Senin (21/8/2023), peristiwa nahas itu terjadi di Pantai Tanjung Benoa, Kuta Selatan, Badung, Bali, Jumat 18 Agustus lalu. Usai insiden itu polisi langsung mengusut dugaan tindak pidana.

"Kalau itu (dugaan pidana kelalaian) dari jawaban saya, kan belum kami kelarkan (penyelidikan)," ungkap Kasubdit Gakkum Ditpolair Polda Bali AKBP James I.S Rajagukguk, Minggu (20/8).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polisi juga telah memeriksa enam saksi terkait insiden yang menewaskan turis Jepang itu. Para saksi yang dimintai keterangan di antaranya operator wahana water sport PT Bali Coral Dive and Marine Sport dan sejumlah saksi yang mengetahui peristiwa itu.

"Saksi yang diperiksa enam orang, termasuk istri korban dan yang bawa speedboat-nya," tutur James.

ADVERTISEMENT

Jenazah Satoshi pun akan dibawa pulang ke negaranya. Namun, polisi masih berkoordinasi dengan Konsulat Jepang.

"Nah, keputusan keluarga (Satoshi) memang dibawa ke Jepang, dibawa kembali," ujarnya.

Diketahui, Satoshi datang berlibur ke Bali bersama istri dan tiga anaknya. Pada saat itu, Satoshi dan putranya Kikuchi Haruki (15) bermain flying fish di Tanjung Benoa, nahas bapak dan anak itu tiba-tiba terlepas dari wahana dan jatuh ke laut dalam posisi tengkurap.

Satoshi tak sadarkan diri. Dia sempat mendapatkan pertolongan pertama sebelum dilarikan ke RS surya Husada Nusa Dua. Nahas, setiba di rumah sakit nyawanya tak tertolong.

Sementara itu, akibat insiden maut ini, wahana water sport flying fish yang dikelola PT Bali Coral Dive and Marine Sprot ditutup sementara. Area di sekitar lokasi juga sudah dipasangi garis polisi.

"Nggak (beroperasi). Sudah kami police line," terang James.

Diwawancara terpisah, salah seorang pemandu PT Bali Coral Dive and Marine Sport, Wayan Simpen, menjelaskan perubahan cuaca saat insiden itu terjadi. Wayan Simpen menerangkan angin tiba-tiba kencang saat para turis Jepang itu bermain flying fish pada Jumat (18/8) lalu.

"Kemarin itu mendung dan anginnya (mendadak) kencang," katanya di Pantai Tanjung Benoa, Sabtu (19/8).

Simpen menerangkan pemandu flying fish kesulitan mengendalikan perahu karet yang dinaiki turis Jepang itu lantaran angin yang tiba-tiba kencang. Angin berembus kencang saat flying fish yang dinaiki oleh Satoshi dan Haruki mulai terbang.

Instruktur disebut sudah berupaya mengendalikan flying fish tersebut. Nahas, Satoshi dan Haruki terjatuh dari ketinggian tiga meter dan nyawa Satoshi tidak bisa diselamatkan.




(ams/sip)

Hide Ads