Melihat Lagi Kasus Predator Seks 17 Anak Sleman hingga Dituntut 20 Tahun-Kebiri

Tim detikJogja - detikJogja
Kamis, 10 Agu 2023 14:40 WIB
Pelaku predator seks yang mencabuli belasan anak di bawah umur di Sleman. Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJateng
Jogja -

Predator seks 17 anak di Sleman, Budi Mulyana atau BM (54) warga Bantul, dituntut hukuman 20 tahun penjara dan kebiri. Berikut perjalanan kasus tersebut.

Kasus Terungkap

Mengutip detikJateng, kasus ini terungkap berawal dari seorang guru di salah satu sekolah di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memeriksa ponsel salah satu siswinya yang sering membolos. Guru itu menemukan sebuah grup di aplikasi chatting yang dianggapnya mencurigakan.

Ternyata, ada foto-foto telanjang seorang gadis ABG yang sedang dipercakapkan di grup tersebut. Temuan itu lantas dilaporkan ke polisi.

Pelaku Ditangkap

Dari hasil penyelidikan, polisi lantas menangkap seorang pria asal Bantul yang inisial BM (54). BM merupakan seorang pengusaha toko material bahan bangunan.

"Profesi wiraswasta, mempunyai bidang usaha penjualan, punya toko material," kata Wadir Reskrimum Polda DIY AKBP K Tri Panungko saat itu kepada wartawan, Selasa (30/5/2023).

Dengan kekayaannya, pria bejat itu mampu menyewa apartemen di Sleman. Ternyata apartemen tersebut tidak untuk tempat tinggal. Dia sengaja menyewanya agar bisa leluasa melampiaskan nafsu bejatnya.

"(Apartemen) Sewa, tapi selalu di situ (melakukan perbuatannya)," kata Panungko.

Modus Pelaku

Dari hasil pemeriksaan serta pengakuan pelaku, pada awalnya pelaku bertemu dengan salah satu korban berusia 17 tahun di sebuah kafe. Kemudian pelaku merayu korban dan berhasil membawanya ke apartemen.

Kemudian, pelaku juga berhasil membujuk korbannya itu untuk mengajak teman-temannya yang lain. Hingga akhirnya, ada 17 anak yang menjadi korban kebejatan pelaku.

Pria asal Bantul itu pun mengiming-imingi para korban dengan uang untuk berhubungan badan.

"Kemudian para korban anak-anak di bawah umur ini diajak dan dirayu oleh pelaku untuk melakukan hubungan badan kemudian menerima imbalan dari 17 korban ini bervariasi, antara Rp 300 sampai Rp 800 ribu bahkan ada juga yang menerima dalam bentuk mata uang dolar Singapura," sebut Panungko.

Aksi bejat pelaku dilakukan sejak awal 2023 dan berlangsung selama 6 bulan.

Pelaku Rekam Aksinya

Saat mencabuli para korbannya, pelaku selalu merekam aksinya menggunakan ponselnya. Tersangka berdalih foto dan video itu direkam hanya untuk kenang-kenangan.

"Ternyata di dalam handphone banyak sekali video-video yang direkam oleh pelaku apabila melakukan hubungan badan terhadap para korban-korbannya," kata Wadirreskrimum Polda DIY AKBP K Tri Panungko saat rilis kasus di Mapolda DIY, Senin (29/5/2023).

"Jadi hanya untuk koleksi pribadi tersangka tidak ada motif ekonomi. Jadi untuk kenang-kenangan atau koleksi pribadi tersangka," terang Panungko.

Panungko menambahkan, korban ada yang pelajar SMP hingga SMA/K. Bahkan ada juga yang satu sekolah.

Motif Pelaku

Dalam pemeriksaan, polisi juga mengungkap motif pelaku dalam melakukan kejahatannya. Menurutnya, pelaku tega mencabuli para remaja hanya untuk mengejar sensasi.

"Tersangka ini ingin mencari sensasi dengan melakukan hubungan badan terhadap anak di bawah umur. Ini keterangan dari tersangka," kata Panungko.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.




(rih/aku)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork