Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang dilaporkan hilang sejak 11 Juli, Redho Tri Agustian (20), diduga kuat sebagai korban mutilasi di Sleman. Ada beberapa hal yang menguatkan dugaan itu, termasuk hasil pemeriksaan sidik jari yang dilakukan polisi.
"Memang waktu kemarin secara sidik jari sudah mengarah ke situ, namun kita harus menguatkan lagi pakai tes DNA," kata Kabid Humas Polda DIY, Kombes Nugroho saat ditemui wartawan di sela peresmian gedung baru SPKT Polres Kulon Progo, dilansir detikJateng, Selasa (18/7/2023).
Nugroho mengatakan dugaan Redho sebagai korban mutilasi di Sleman diperkuat oleh keterangan pihak keluarganya. Saat diminta melihat sejumlah barang milik korban, pihak keluarga Redho yang diwakili oleh kakaknya membenarkan itu milik adiknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, untuk memastikan korban mutilasi tersebut adalah Redho, kepolisian masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut, termasuk dengan tes DNA. Kini polisi masih menunggu hasil tes DNA tersebut.
"Sudah dilakukan, sekarang masih kita tunggu hasilnya," ujar Nugroho.
Untuk diketahui, kasus mutilasi mahasiswa ini terungkap setelah potongan tubuh manusia ditemukan di Sungai Bedog, Padukuhan Kelor, Turi, Sleman, Rabu (12/7) malam. Saat itu petugas menemukan potongan tubuh berupa kaki, tangan kiri, dan potongan daging.
Kemudian, polisi kembali menemukan potongan kepala di Merdikorejo, Tempel, pada Sabtu (15/7). Juga ditemukan potongan tubuh lain di beberapa lokasi. Siang ini, Polda DIY akan menggelar konferensi pers kasus mutilasi tersebut.
(dil/ams)
Komentar Terbanyak
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
Lokataru Sebut Delpedro Marhaen Tetap Semangat Meski Ditetapkan Tersangka
Siasat Anggun Sopir Bank Pencuri Rp 10 M Hilangkan Jejak Selama Buron