Ratusan lilin juga menyala di depan Kantor Pemkot Mojokerto, Jalan Gajah Mada. Sebanyak 500 orang pecinta sepakbola dari berbagai elemen suporter menanggalkan atribut masing-masing memanjatkan doa bersama bagi para korban meningal dalam tragedi Kanjuruhan, Malang.
Ada yang merupakan MP Loyalis pendukung PS Mojokerto Putra, The Jakmania pendukung Persija, Viking pendukung Persib Bandung, Bonek suporter Persebaya, hingga Aremania suporter Arema FC.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aksi Doa untuk Sepakbola Indonesia yang diinisiasi Ultras Garuda Mojokerto, pendukung setia Timnas Indonesia dari Bumi Majapahit itu terasa guyub rukun disertai penyampaian 3 aspirasi bersama kepada pemerintah agar sepak bola di Indonesia lebih baik.
Ada pun 3 aspirasi terkait tragedi Kanjuruhan itu, pertama usut tuntas peristiwa yang menelan 125 korban jiwa tersebut. Kedua, pemerintah harus mengevaluasi total panpel, PSSI dan kinerja aparat keamanan untuk mencegah tragedi serupa terulang.
"Kami juga meminta segera hentikan pertandingan malam. Karena berbahaya sekali untuk anak-anak dan perempuan, serta tidak nyaman untuk para pendukung. Kami sudah protes, tapiPSSI mengabaikannya. Dari hasil kajian kami, mereka mengutamakan prime time penyiaran," kata Koordinator aksi dari Ultras Garuda Mojokerto Defy Firman.
Tidak hanya di daerah yang telah disebutkan di atas, aksi solidaritas dan doa bersama untuk para korban tragedi Kanjuruhan juga dilakukan di daerah lain seperti di Bangkalan, Sumenep, Kediri, Probolinggo, juga di Gresik.
(dpe/iwd)