6 Minuman Hangat Khas Jawa Timur, Ada STMJ hingga Wedang Pokak

6 Minuman Hangat Khas Jawa Timur, Ada STMJ hingga Wedang Pokak

Albert Benjamin Febrian Purba - detikJatim
Kamis, 20 Jun 2024 20:30 WIB
wedang pokak
Ilustrasi wedang pokak (Foto: istimewa)
Surabaya -

Jawa Timur tidak hanya terkenal dengan wisata alamnya yang indah. Namun juga kekayaan kulinernya yang menggoda selera. Salah satu yang tak boleh dilewatkan adalah minuman hangatnya yang penuh cita rasa dan menghangatkan tubuh.

Minuman hangat khas Jawa Timur ini tak hanya lezat, tetapi juga kaya rempah-rempah yang bermanfaat bagi kesehatan.

Cocok dinikmati saat malam hari yang dingin atau saat cuaca sedang hujan, minuman ini akan menghangatkan tubuh dan memberikan sensasi nyaman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Minuman Hangat Khas Jawa Timur

Penasaran apa saja minuman hangat khas Jawa Timur yang wajib dicoba? Berikut sejumlah daftarnya:

1. Wedang Angsle

Wedang Angsle, minuman hangat dengan rasa manis legit ini merupakan salah satu kuliner khas Malang yang digemari banyak orang. Meskipun berasal dari Malang, Wedang Angsle juga mudah ditemukan di Kota Surabaya.

ADVERTISEMENT

Minuman ini memiliki ciri khas kuah santan yang gurih dan kaya rempah, seperti jahe, serai, dan gula jawa. Di balik kelezatannya, kuah Wedang Angsle awalnya hanya dibuat dengan campuran daun pandan, vanili, dan santan. Jahe sengaja tidak ditambahkan karena dikhawatirkan akan mengubah rasa.

Semangkuk Wedang Angsle biasanya berisi potongan roti tawar, ketan hitam kukus, kacang hijau, dan putu mayang (petulo). Perpaduan isian ini menghasilkan tekstur dan rasa yang bervariasi, mulai dari gurihnya roti tawar dan kacang hijau, hingga manisnya putu mayang.

Menikmati Wedang Angsle di tengah udara dingin atau saat hujan menjadi momen yang pas untuk menghangatkan tubuh dan memanjakan lidah. Rasa manis legitnya yang berpadu dengan aroma rempah yang khas mampu memberikan sensasi hangat dan nyaman.

2. Wedang Jaselang

Masih berasal dari Malang, kali ini adalah minuman tradisional bernama Wedang Jaselang. Meskipun begitu, minuman ini tak hanya terkenal di kota asalnya, tetapi juga di wilayah Nganjuk dan sekitarnya. Minuman ini memiliki nama unik yang merupakan akronim dari bahan-bahan pembuatannya, yaitu jahe, secang, dan alang-alang.

Di balik namanya yang unik, Wedang Jaselang juga dikenal dengan sebutan "bir Jawa". Minuman ini bukan hanya menghangatkan, tetapi juga kaya manfaat. Wedang Jaselang dipercaya mampu menjaga stamina tubuh, meningkatkan daya tahan tubuh, mengobati perut kembung, dan membantu meredakan berbagai penyakit seperti batuk, pilek, dan masuk angin.

3. Wedang Secang

Menikmati malam hari di Jawa Timur tak lengkap tanpa segelas Wedang Secang. Minuman tradisional khas Kecamatan Trowulan ini tak hanya menghangatkan tubuh, namun juga dipercaya memiliki beragam khasiat kesehatan.

Wedang Secang terbuat dari campuran rempah-rempah alami seperti kayu secang, gula pasir, serai, kayu manis, pandan, dan kapulaga. Warna merahnya yang khas berasal dari kayu secang, yang juga berkhasiat meningkatkan stamina tubuh.

Minuman ini biasa disajikan hangat, cocok untuk menemani malam yang dingin atau saat musim hujan. Wedang Secang dipercaya mampu meredakan masuk angin, batuk ringan, melancarkan peredaran darah, dan melegakan tenggorokan.

Bagi para pengguna rokok kretek dan ingin berhenti merokok, Wedang Secang juga dipercaya bisa membantu. Rasanya yang khas dan menghangatkan dapat menjadi alternatif pengganti rokok.

4. Wedang Cemue

Di tengah dinginnya malam, segelas Wedang Cemue bisa menjadi penghangat tubuh yang sempurna. Minuman tradisional khas Ngawi ini menawarkan perpaduan rasa manis, gurih, dan sedikit pedas yang unik, menghangatkan tubuh.

Wedang Cemue bukan sekadar minuman biasa. Racikannya terbuat dari kacang tanah, roti tawar, santan, jahe, dan gula tebu ini mencerminkan kekayaan budaya dan kearifan lokal Ngawi. Perpaduan bahan-bahan tersebut menghasilkan rasa yang kompleks dan memanjakan lidah.

Yang membedakan Wedang Cemue dari minuman hangat lainnya adalah tambahan bawang goreng. Penambahan bawang goreng ini tentunya terbilang unik dan berani, pasalnya hal ini tampak tidak lazim untuk sebuah minuman.

Para pedagang keliling biasanya menjajakan minuman ini di berbagai sudut kota. Bagi detikers yang ingin mencicipi Wedang Cemue, beberapa daerah lain di Jawa Timur seperti Magetan juga menawarkan minuman ini.

5. Wedang Pokak

Di Jawa Timur, khususnya daerah Probolinggo, Malang, Gresik, dan Surabaya, terdapat minuman tradisional yang digemari banyak orang, yaitu Wedang Pokak. Minuman ini terbuat dari campuran rempah-rempah seperti serai, cengkeh, kayu manis, jeruk purut, jahe, dan daun pandan, yang kemudian diberi sedikit gula untuk menambah rasa manis.

Wedang Pokak bukan hanya sekadar minuman penghangat tubuh di musim dingin, tetapi juga memiliki banyak manfaat kesehatan. Minuman ini dipercaya dapat meredakan sakit kepala, mengurangi nyeri saat datang bulan, dan bahkan membantu mengobati sariawan. Tak heran, Wedang Pokak menjadi sajian wajib saat lebaran di berbagai wilayah di Jawa Timur.

6. STMJ

STMJ, singkatan dari Susu Telur Madu Jahe, bukan sekedar minuman hangat biasa. Minuman tradisional ini telah lama digemari masyarakat Indonesia. Minuman legendaris ini ternyata berasal dari Malang, Jawa Timur, dan diyakini sudah ada sejak era 70-an.

Perpaduan susu, telur, madu, dan jahe dalam STMJ tidak hanya menghangatkan tubuh di kala dingin, tetapi juga menawarkan berbagai manfaat kesehatan. Minuman ini dipercaya mampu mengembalikan stamina setelah seharian beraktivitas, dan menyembuhkan masuk angin.

Kandungan telur ayam kampung dan madu dalam STMJ juga dipercaya dapat meningkatkan kebugaran pria. Selain itu, susu dalam STMJ juga kaya akan protein, vitamin A, vitamin D, vitamin B12, dan berbagai nutrisi lain yang membantu tubuh kembali berenergi saat lelah.

Setiap tegukan minuman tradisional ini tidak hanya menghangatkan tubuh, tetapi juga memberikan manfaat kesehatan dan kenikmatan yang khas. Jadi, jangan ragu untuk mencoba dan menikmati berbagai minuman khas ini saat berkunjung ke Jawa Timur ya, detikers!


Artikel ini ditulis oleh Albert Benjamin Febrian Purba, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(irb/fat)


Hide Ads