Petis yang terbuat dari ekstrak udang atau ikan menjadi salah satu bumbu khas yang tak boleh dilewatkan dalam kuliner Jawa Timur. Dari rasa gurih hingga pedas, petis hadir dalam berbagai olahan yang menggugah selera.
Bagi yang tinggal di Jawa Timur, pastinya sudah tidak asing dengan yang namanya petis. Bumbu pelengkap yang biasanya ditemukan di berbagai jenis hidangan ini memiliki aroma yang unik dan rasa yang khas, sedikit pedas.
Meski bagi sebagian orang, petis memiliki rasa yang tidak biasa, makanan-makanan tradisional Jawa Timur justru memiliki komponen utama petis dan sangat populer di kalangan masyarakat lokal maupun wisatawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Olahan Petis Khas Jawa Timur
Bagi pencinta makanan khas Nusantara, berikut lima olahan petis dari Jawa Timur yang wajib dicoba untuk memanjakan lidah dan merasakan kekayaan cita rasa daerah ini. Kira-kira apa saja makanannya?
1. Lontong Kupang
Hidangan pertama adalah lontong kupang. Sesuai namanya, makanan khas Sidoarjo ini menggunakan kupang sebagai bahan utamanya. Kupang sendiri merupakan sejenis kerang yang berukuran sebesar biji kedelai dan biasa dijumpai di daerah pesisir pantai.
Meskipun sangat kecil, hewan ini memiliki berbagai khasiat yang baik bagi tubuh lho! Seperti Fe (zat besi) dan Zn (zinc/seng), serta asam lemak jenuh yang berguna untuk mengontrol metabolisme kolesterol.
Ciri khas lontong kupang terdapat pada racikan kuahnya yang berasal dari air rebusan kupang, dengan bumbu bawang putih, cabai, garam, dan tentunya petis. Tak hanya itu, lontong kupang semakin nikmat dengan sate kerang dan lentho sebagai pelengkapnya.
Lentho terbuat dari olahan singkong dan kelapa parut yang dicampur dengan bumbu bawang putih, ketumbar, dan gula. Biasanya lontong kupang terasa semakin enak apabila seluruh bumbu dan komponen telah mencampur dengan rata. Sensasi makan yang unik, mulai dari pedas, gurih, dan sedikit manis menjadi satu, bisa bikin ketagihan.
![]() |
2. Tahu Tek
Tahu tek adalah salah satu makanan khas Kota Surabaya. Perlu diketahui, asal-usul dari nama tahu tek cukup menarik. Hal ini dikarenakan, seringkali terdengar suara "tek tek tek" ketika penjual melayani pembeli. Suara tersebut dihasilkan dari gunting yang mereka gunakan untuk memotong tahu. Sejak saat itu, hidangan ini diberi nama tahu tek.
Tahu tek biasanya disajikan dengan bumbu kacang yang terbuat dari petis, kacang tanah, cabai, dan bawang putih yang dihaluskan secara merata hingga berwarna cokelat pekat. Setelah bumbu siap, komponen-komponen lain dimasukkan, seperti lontong, tauge, irisan timun, hingga telur dadar. Dengan tambahan kerupuk, tahu tek akan terasa semakin lezat.
Tidak perlu khawatir soal harga, mulai dari Rp 12.000 sudah dapat menikmati satu porsi tahu tek yang mengenyangkan. Apabila sedang mampir ke Surabaya, tahu tek bisa menjadi makanan yang tidak boleh dilewatkan. Berikut beberapa rekomendasi tempat membeli tahu tek di Surabaya.
- Tahu Tek Pak Mo
Lokasi: Jalan Wonorejo Gang 3
Jam Buka: 18.00-02.00 WIB - Tahu Tek Rombong Cewek
Lokasi: Jalan Siwalankerto
Jam Buka: 18.00-01.00 WIB - Tahu Tek Pak Nur
Lokasi: Jalan Villa Kalijudan Blok J Nomor 42
Jam Buka: 17.00-22.00 WIB - Tahu Tek Pak Akhiyat
Lokasi: Jalan Dinoyo Tangsi II Nomor 7 A
Jam buka: 16.00-21.00 WIB
![]() |
3. Rujak Cingur
Belum beranjak dari Kota Pahlawan, makanan petis khas Jawa Timur selanjutnya yang wajib dicoba adalah rujak cingur. Cingur diambil dari bahasa Jawa, yakni congor atau mulut sapi yang menjadi bahan utama dalam hidangan ini. Selain cingur, hidangan ini juga menggunakan komponen lain yang mampu meningkatkan cita rasa dari rujak cingur.
Komponen pelengkap ada timun, kedondong, nanas, mangga, dan bengkuang. Selain itu, ada tahu dan tempe goreng, serta sayur-sayuran seperti daun kangkung dan kacang panjang. Sementara itu, bumbu rujak cingur sendiri adalah kacang tanah, garam, cabai, petis, dan asam jawa yang dihaluskan menggunakan ulekan.
Tidak susah untuk mendapatkan rujak cingur di Surabaya, mengingat hidangan ini masih cukup eksis dan populer. Harganya pun cukup terjangkau, yakni mulai Rp 10.000 sudah dapat menikmati rujak cingur khas Surabaya.
Rujakcingur tidak hanya tentang rasanya yang lezat, sebagai warisan kuliner yang sudah sering menghiasi berbagai macam acara dan kebutuhan warga Surabaya, rujakcingur yang dapat dinikmati setiap lapisan masyarakat merupakan ikon kuliner yang mewujudkankeguyuban dengan sesama.
![]() |
4. Pecel Semanggi
Pecel semanggi merupakan salah satu kuliner khas Jawa Timur yang harus dicoba. Hidangan yang satu ini cukup unik karena disajikan di atas daun semanggi. Sedikit berbeda dengan pecel pada umumnya, pecel semanggi menggunakan campuran kacang tanah, gula merah, ketela rambat, dan petis.
Oleh karena itu, rasa pecel semanggi lebih dominan rasa manis. Meski rasa petis tidak sekuat pada hidangan-hidangan sebelumnya, petis tetap menjadi komponen yang penting dalam pecel semanggi.
Pasangan paling tepat untuk pecel semanggi adalah kerupuk puli. Kerupuk puli berbahan dasar beras, memiliki warna kekuningan, berbentuk persegi panjang, dan rasanya gurih renyah. Tidak jarang, orang-orang menggunakan kerupuk puli sebagai pengganti sendok ketika menyantap pecel semanggi .
Perlu diketahui bahwa Pecel Semanggi merupakan salah satu makanan legendaris dari Surabaya. Hal ini dikarenakan pecel semanggi telah resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia pada tahun 2022.
Jadi, rasa dan kenikmatannya tidak perlu diragukan lagi, terutama mengingat harga pecel semanggi yang terjangkau, yakni mulai dari Rp 10.000, sudah dapat menikmati pengalaman makan pecel yang berbeda.
![]() |
5. Lontong Balap
Sajian petis satu ini pasti terdengar tidak asing bagi sebagian orang. Serupa tetapi tak sama, kira-kira seperti itu gambaran antara lontong balap dan lontong kupang. Mengapa demikian? Hal tersebut dikarenakan ada beberapa komponen yang tidak jauh berbeda.
Satu porsi lontong balap berisi lontong, tauge, tahu goreng yang dipotong-potong, lentho, mi, bumbu petis, yang kemudian diguyur kuah gurih. Dikutip dari laman Pemerintah Kota Surabaya, asa-usul lontong balap mulanya berawal dari gentong yang dipikul penjual bernama kemaron.
Kemaron memiliki bahan yang cukup berat untuk dipikul, sedangkan para penjual lontong balap rata-rata berasal dari wilayah Surabaya Selatan yang berjarak sekitar 5 km dari Pasar Wonokromo. Karena jarak yang cukup jauh dan beban yang dipikul cukup berat, maka para penjual berjalan lebih cepat, sehingga menimbulkan kesan seperti sedang balapan.
Sejak saat itu, sajian ini dikenal sebagai nama Lontong Balap sampai saat ini. Lontong balap termasuk makanan legendaris dari Surabaya karena sudah ada sejak tahun 1913. Harga yang ditawarkan juga masih cukup terjangkau yakni mulai Rp 10.000 saja per porsi.
![]() |
(ihc/irb)