Jempolan! 2 Siswa SMK PGRI 2 Ponorogo Bikin Alat Sterilisasi Air Limbah

Jempolan! 2 Siswa SMK PGRI 2 Ponorogo Bikin Alat Sterilisasi Air Limbah

Charolin Pebrianti - detikJatim
Jumat, 09 Des 2022 10:45 WIB
alat sterilisasi air limbah hidroponik
Dua siswa SMK PGRI 2 Ponorogo ini raih juara satu ajang competition (Foto: Charoline Pebrianti/detikJatim)
Ponorogo -

Dua siswa SMK PGRI 2 Ponorogo, Khairul Anwar (19) dan Sendi Aidin Nova Pradana (17) berhasil meraih juara pertama ajang sobat competition 2022. Mereka berhasil membuat alat sterilisasi air limbah hidroponik.

Alat yang diberi nama Hyper ini berfungsi sebagai alat filtrasi, sterilisasi dan penyesuaian kadar PH untuk mengolah air limbah hidroponik agar bisa digunakan kembali.

"Idenya dari lingkungan saya ada banyak petani hidroponik membuang (limbah) airnya sembarangan, padahal bisa mencemari air sungai dan tanah," tutur Sendi kepada detikJatim, Jumat (9/12/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melihat permasalahan tersebut, lanjut Sendi, dia pun merancang alat untuk sterilisasi air limbah agar bisa digunakan kembali. Butuh waktu 3 bulan untuk proses pembuatannya.

"Riset 2 bulan, proses pembuatan alat 1 bulan," terang Sendi.

ADVERTISEMENT

Sendi menerangkan hyper ini merupakan alat yang memiliki 3 sistem kerja, yaitu filtrasi, sterilisasi, dan penyesuaian kadar PH. Untuk tahap filtrasi ada dua tahap, yakni filtrasi makro dan mikro.

Sterilisasi menggunakan teknologi ozone untuk membunuh jamur maupun bakteri dalam air. Terakhir, tahap sensor PH yang diolah agar air yang sudah difiltrasi dan disteril memiliki kadar PH normal diangka 6 hingga 6,5.

"Banyak yang mendukung inovasi ini untuk mengatasi limbah air hidroponik agar air tidak dibuang tapi bisa digunakan kembali dan dapat meningkatkan produktivitas penghidroponik," lanjut Sendi.

Menurut Sendi, dia sempat mengalami kesulitan saat membeli bahan untuk membuat alat. Pun juga saat proses pembuatan sering ada kesalahan sensor.

"Bahan-bahan sulit dicari, kesulitan mengecek sensor ada trobel," imbuh Sendi.

Sementara, guru pembimbing Wayan Aunur Rofiq (24) menerangkan alat ini difungsikan mengolah limbah hidroponik atau air bekas panen, yang biasanya terbuang agar bisa dimanfaatkan dan diolah kembali untuk bisa dipakai ulang.

"Karena kalau limbah tersebut terbuang percuma, tidak ramah lingkungan karena dapat mencemari serta membuang biaya. Dengan adanya alat ini kami merecycle kembali untuk bisa dipakai di hidroponik tapi disesuaikan dengan spesifikasinya, air harus steril, bersih dan memiliki PH yang bagus," pungkas Wayan.




(iwd/fat)


Hide Ads