Selasa, 24 Oktober 2023 sekitar pukul 09.00 WIB, warga Desa Hargoretno, Kerek, Tuban digegerkan penemuan mayat di ladang kosong mayat Agus Sutrisno. Saat ditemukan, pria yang juga menjabat Sekretaris Desa (Sekdes) Sidonganti.
Penemuan itu segera dilaporkan ke polisi. Tak lama, sejumlah petugas berdatangan ke lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara. Sedangkan jenazah pria 33 tahun itu kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit dr Koesma untuk diautopsi.
Dari keterangan warga, sebelum ditemukan terbunuh, Agus sempat terlibat tabrakan dengan sebuah pikap L300. Pengemudi pikap kemudian turun dan membacok Agus yang saat itu berlari ke ladang. Pikap yang terlibat tabrakan sendiri ditinggalkan pengemudinya di pinggir jalan.
Dari keterangan ini, polisi kemudian mengantongi identitas pelaku dan memburu Jano. Polisi kemudian mendapat informasi Jano sempat pulang ke rumahnya di Dusun Ngindahan, Desa Guwoterus, Kecamatan Montong, Tuban, namun saat didatangi, Jano sudah tak ada dir rumah.
Sekitar pukul 18.00 WIB, Jano yang jadi buruan polisi ternyata menyerahkan diri ke Polsek Grabakan dengan barang bukti sebilah parang yang dibungkus dengan pelepas pisang. Jano selanjutnya dikeler ke Mapolres Tuban untuk diperiksa.
Setelah Jano, polisi kemudian mengamankan Nardi pada Jumat, 11 November 2023. Pria 43 tahun itu merupakan adik dari Jano. Sama, Nardi juga menyerahkan diri ke kantor polisi dengan diamankan keluarga dan perangkat desa.
Kapolres Tuban saat itu, AKBP Suryono mengatakan motif pembunuhan terkait asmara. Tersangka Jano tak terima istrinya, Ririn Rumaida diselingkuhi Agus. Ironisnya, Agus ternyata masih keponakan Jano. "Iya betul, karena diduga istrinya diselingkuhi korban," terang Suryono saat itu.
Perselingkuhan Agus dan Ririn terjadi saat keduanya mendaftar sebagai sebagai Sekretaris Desa Sidoanganti pada tahun 2018. Dari situ, keduanya kemudian menjalin hubungan terlarang itu.
Hubungan keduanya kemudian tercium oleh Jano. Karena hal ini, Jano kemudian mengajak Ririn dan anaknya merantau ke Kalimanta Utara. Jano dan keluarganya merantau di sna selama 4 tahun dan kembali ke Tuban.
Namun setelah sekitar 5 bulan di Tuban, Ririn ternyata masih menjalin komunikasi dengan Agus. Jano yang mengetahui hal ini lantas menaruh dendam dan hendak membunuh keponakannya itu. Rencana pembunuhan pun disusun.
Pertama-tama, Jano menghubungi adiknya, Nardi bertemu di sebuah ladang. Di sana, Jano meminta Nardi membantu untuk membunuh Agus. Permintaan itu disanggupi Nardi dengan meminta kesanggupan agar dirinya tak dilibatkan jika ia tertangkap nantinya.
"Aku gelem mbantu kowe tapi ojo sampe ngelibatno utowo nyebut jenengku, terus terang nek aku mbok libatno aku yo emoh mergo tanggunganku yo akeh anak wayahe ngerumat kabeh (saya bersedia membantu kamu tapi jangan saya dilibatkan atau menyebut nama saya, terus terang kalu aku kamu dilibatkan saya ya tidak mau karena tanggungan saya banyak anak waktunya merawat semua)," ujar Nardi kepada Jano."
"Iyo tak tanggunge dewe, masalah mati uripe engko aku mateni Agus tak tanggunge dewe, mergo sing masalah aku dewe, sing penting aku mbok dampingi (iya saya tanggung sendiri, masalah mati hidup nanti aku mateni agus saya tanggung sendiri, karena yang punya masalah saya sendiri, yang penting saya kamu dampingi)," kata Jano.
Simak Video "Video: Gegara Halangi Ambulans, Sopir Innova Disuruh Lihat Langsung Pasien Kritis"
(hil/abq)