7 Fakta Tersibaknya Kematian Jiono yang Sempat Direkayasa karena Kecelakaan

Hilda Rinanda - detikJatim
Jumat, 24 Mei 2024 14:10 WIB
Pembongkaran makam Jiono di Ponorogo (Foto: Charolin Pebrianti/detikJatim)
Surabaya -

Kematian Jiono warga Desa Ngumpul, Kecamatan Balong, Ponorogo meninggalkan teka-teki. Pria 36 tahun ini disebut meninggal karena kecelakaan. Keluarga pun merasa ini tak masuk akal, sebab motor yang dikendarai Jiono masih utuh tanpa sedikit pun lecet.

Akhirnya, keluarga memutuskan untuk membongkar makam Jiono. Pembongkaran ini dilakukan pada Selasa (21/5). Dari hasil autopsi jasad korban, terungkap fakta bahwa Jiyono tewas usai dianiaya.

Saat ini, polisi telah menetapkan satu orang pelaku penganiayaan sebagai tersangka. Kasus ini masih didalami sebab polisi menduga ada pelaku lain.

Berikut Fakta-fakta Tersibaknya Kematian Jiono yang Sempat Direkayasa Kecelakaan:

1. Awal Mula Jiono Disebut Kecelakaan

Awalnya, korban yang meninggal dunia pada 6 April 2024 itu dilaporkan mengalami kecelakaan.

"Waktu itu tengah malam saya ditelepon katanya saudara saya (Jiono) kecelakaan di Jalan Tengah, terus saya ke sana bawa mobil," tutur Yunus Indarwan salah satu keluarga almarhum kepada wartawan, Selasa (21/5/2024).

Yunus menerangkan, korban saat itu mengalami luka pada bagian pelipis kanan kiri dan juga bagian kepala belakang mengeluarkan darah. Yunus saat itu menanyai rekan korban, ada 5 orang. Mereka menjawab korban mengalami kecelakaan tunggal setelah ngopi.

"Saya dibilangi teman korban, katanya kecelakaan setelah ngopi. Karena melihat kondisi korban yang parah, saya inisiatif bawa ke puskesmas biar cepat dapat perawatan," terang Yunus.

2. Kejanggalan yang Dirasakan Keluarga Jiono

Namun saat itu, menurut Yunus, kelima rekan korban seperti ketakutan. Lantaran, saat dimintai tolong untuk membantu mengangkat tubuh korban dari jalan ke mobil, mereka seperti enggan.

"Kan kalau saya angkat sendiri tidak bisa, jadi saya minta tolong ke mereka. Setelah diangkat ke mobil. Ada 2 rekan korban sama saya. Terus saya ditanyai perawat puskesmas, ini kenapa, saya kan bilang apa adanya, saya bilang jatuh. Terus dicek katanya sudah meninggal dunia," imbuh Yunus.

Selang satu bulan, lanjut Yunus, dia bersama keluarga merasa ada kejanggalan. Termasuk masukan dari masyarakat. Karena katanya meninggal akibat kecelakaan tapi motornya tidak rusak.

"Bongkar (makam) ini kan dari pihak keluarga ada kejanggalan tersendiri. Mungkin ada masukan dari masyarakat, merasa ada yang kurang pas. Meninggalnya tidak sesuai katanya meninggalnya jatuh kok sepeda motornya nggak lecet," ungkap Yunus.

3. Hasil Autopsi Jiono

Ketua Tim Forensik RS. Bhayangkara Kediri, dr Titik Purwanti mengatakan kondisi jasad sudah mengalami dekomposisi atau pembusukan.

"Kondisi sudah mengalami dekompos, beberapa organ juga membusuk," tutur Titik kepada wartawan, Selasa (21/5/2024).

Titik menerangkan hasil dari proses autopsi, sesuai dengan laporan dari puskesmas. Korban mengalami luka memar di kepala, paha kiri dan dada bagian kanan. Luka korban disebabkan benda tumpul.

"Tapi kami belum bisa memastikan bekasan benda tumpul itu karena jatuh atau dipukul," jelas Titik.

Pada bagian kepala, lanjut Titik, korban mengalami luka pada bagian belakang, kiri dan puncak. Namun sayangnya, jumlahnya tidak bisa dievaluasi. Hanya luasannya cukup lebar.

"Kekerasan di kepala terutama bagian kepala belakang, kiri dan puncak. Tidak bisa dievaluasi jumlahnya, tapi lebar," imbuh Titik.

Polisi menetapkan tersangka dan membeberkan motif perkelahian, baca di halaman selanjutnya!




(hil/dte)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork