Motor ojek yang ditumpangi Erwin Yulianto sore itu tiba di depan gudang Bulog Desa Mojongapit, Jombang. Di sana, pria 33 tahun itu lalu menunggu adik iparnya, Slamet Santoso yang bekerja sebagai satpam di gudang Bulog itu.
Erwin memang sudah janjian hendak bertemu dengan Slamet saat itu. Setelah ditunggu selama satu jam, Slamet pun datang. Tanpa banyak bicara, Erwin lalu mengajak Slamet ke rumahnya dengan berboncengan motor.
Erwin berniat hendak menanyakan permasalahan rumah tangga adiknya yang juga istri Slamet. Di rumah kontrakan itu, telah menunggu istri Slamet dan mertuanya juga.
Namun saat di tengah perjalanan, Slamet mengurungkan niatnya menuju rumah dan putar balik. Padahal saat itu, motor telah dekat di sekitar rumah kontrakan Slamet.
"Ora sido, mas (gak jadi, mas)," kata Slamet sambil memutar motor.
Mengetahui hal ini, Erwin langsung mengeluarkan pisau penghabisan dan langsung menggoreskan ke leher Slamet yang memboncengnya. Slamet pun terjatuh dengan darah mengucur dari lehernya.
Meski demikian, Slamet mencoba bangkit. Namun Erwin kembali menusukkan pisaunya beberapa kali. Mendapat serangan membabi buta, pria 35 tahun itu mencoba kabur dan berteriak minta tolong.
Namun Erwin yang kalap lalu mengejar dan terus menusuk Slamet hingga ambruk. Mengetahui warga berdatangan, Erwin kemudian meminta agar dipanggilkan ketua RT setempat. Sebab, ia ingin menyerahkan diri ke polisi.
Tak lama, polisi yang datang segera mengamankan Erwin dan barang bukti pisau yang masih dibawanya. Erwin segera dikeler ke kantor polisi.
(abq/iwd)