Nurul Imam Hidayat baru saja turun dari masjid melaksanakan salat Jumat. Pria 62 tahun itu lalu menggeber motor Suzuki Thunder miliknya menuju ke rumah saudaranya, Wiyono di Dusun Jago, Desa Tumpang, Kabupaten Malang.
Kedatangan Nurul ke rumah Wiyono saat itu untuk meminta uang hasil tanaman tebu. Setiba di rumah, Wiyono kemudian mempersilahkan kakaknya itu masuk.
Di sini, Nurul lalu menanyakan bagi hasil uang tanaman tebu yang telah dikelola selama 8 tahun di lahannya. Mendengar hal ini, Wiyono tak sepakat memberi kakaknya uang.
Sebaliknya, Wiyono malah naik pitam. Keduanya kemudian saling adu mulut. Pria yag sehari-hari bekerja sebagai Kepala Pasar Poncokusumo itu lalu mendorong tubuh Nurul hingga terjungkal.
Nurul yang emosi lalu membuka tas ransel warna hitam miliknya yang dibawanya. Kebetulan di dalam tas itu ada bensin yang diwadahi dengan botol plastik.
Tanpa pikir panjang, Nurul lalu menyiramkan bensin ke tubuh Wiyono dan membakarnya. Api dengan segera menyelimuti tubuh Wiyono.
Pria 57 tahun itu lalu berteriak kepanasan. Ia lalu lari keluar ke halaman rumah dan meminta pertolongan warga agar dipadamkan.
Warga yang mengetahui hal ini panik dan mencoba mendekati tubuh Wiyono untuk memadamkan api. Tapi upaya warga ini digagalkan oleh Nurul. Ia malah berseru agar warga tak mendekati karena Wiyono membawa bom.
(abq/iwd)