Cerita Awal Polisi Kediri Ungkap Sindikat Pembuat Upal Rp 2 M hingga ke Cimahi

Andhika Dwi - detikJatim
Sabtu, 05 Nov 2022 02:03 WIB
Kasat Reskrim Polres Kediri AKP Rizkika Atmadha Putra. (Foto: Andhika Dwi/detikJatim)
Kediri -

Sindikat pengedar sekaligus pembuat uang palsu yang memproduksi ribuan lembar mencapai Rp 2 miliar dalam sebulan telah diungkap. 11 tersangka ditangkap hingga di pabriknya, di Cimahi, Jawa Barat.

engungkapan kasus peredaran uang palsu hingga ke akarnya ini dimulai dari kasus yang terjadi di Kediri. Polisi Kediri menelusuri jaringan pengedar upal ini dibantu Polda Jatim hingga menciduk seluruh pelaku.

Kasat Reskrim Polres Kediri AKP Rizkika Atmadha Putra menceritakan bagaimana sindikat uang palsu itu dia bongkar bersama jajaran petugas Ditreskrimsus Polda Jatim hingga ke Jawa Barat.

Semua bermula dari laporan tentang warga Kediri berinisial M yang melakukan transaksi di agen salah satu bank negara di wilayah Kecamatan Kras, Kediri. Transaksi itu dilakukan berulang kali.

Terakhir kali M melakukan titip transfer di agen resmi bank tersebut dengan 9 lembar upal pecahan 100 ribu, serta sejumlah lembar uang asli pecahan Rp50.000.

Transaksi yang dilakukan oleh M tersebut lantas dicurigai oleh petugas teller bank yang melakukan pengecekan hingga bank bersangkutan melapor ke Polres Kediri.

"M ini setelah mendapat uang palsu menggunakannya untuk macam-macam kegiatan transaksi. Terakhir transaksinya ditemui uang palsu secara akumulatif senilai 9,7 juta yang dilaporkan BRILink Kecamatan Kras," ujar Rizkika, Jumat (4/11/2022).

Dari temuan itu, Tim Resmob Polres Kediri melakukan penyelidikan. Hingga diketahui M memiliki total 700 lembar uang palsu pecahan 100 ribu.

Kepada polisi dia pun mengaku mendapatkan uang palsu senilai 70 Juta dengan harga Rp 35 Juta melalui tersangka SD yang merupakan pemberi sana pabrik uang palsu.

M berdalih nekat melakukannya karena ingin mencari keuntungan karena sebelumnya telah mengalami penipuan hingga uangnya Rp45 Juta hilang.

"Mereka sistemnya terputus. Jadi M yang kami tangkap awal ini baru berkomunikasi dengan yang bersangkutan (SD) karena niat dari saudara M menggandakan uang, yang penukarannya 1 banding 2," ujar Rizkika.

Penyelidikan selama kurang lebih 1 minggu akhirnya menemukan pabrik pembuatan uang itu ada di Cimahi, Jawa Barat.

Baca lengkap di halaman selanjutnya.




(dpe/iwd)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork