Seorang korban miras oplosan di Kelurahan Jeruk, Lakarsantri, Surabaya sempat membuat geger. Korban 'hidup' kembali saat jenazahnya hendak dimandikan. Kejadian ini berlangsung saat denyut nadi di tangan jenazah berinisial RH masih terasa.
Saat tahu denyut nadi terasa, warga yang akan memandikan jenazah langsung berhenti. Begitu pula yang sudah siap menunggu di pemakaman.
"Denyut nadi tangannya masih ada. Akhirnya nggak jadi dimandikan. Itu warga yang menggali makam saja banyak yang pulang karena terlalu lama menunggu," kata salah satu warga sekitar, Adit, Senin (25/7/2022).
Salah seorang tokoh masyarakat lantas meminta keluarga RH segera memanggil dokter. Dokter pun cepat datang ke rumah duka dan memberikan pertolongan.
"Setelah diperiksa, dokter tersebut menyuruh agar menunggu hingga 2 jam," kata Adit.
2 jam menunggu, akhirnya denyut nadi RH tak terasa. Dia akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada pukul 22.00 WIB. "Korban meninggal pukul 10 malam, selisih 5 jam dari kabar kematian yang diumumkan," imbuh Adit. Pemakaman selesai jam 11 an malam," tutur Adit.
Modin yang berada di sana memberi kesaksiannya. Ditemui detikJatim, Ahmad Maliki (56), modin setempat yang ikut memandikan jenazah RH buka suara. Dia mengaku dikabari keluarga RH jika korban meninggal pukul 15.30 WIB.
"Itu sudah dikabarkan melalui masjid, bahkan warga sudah menggali kubur buat almarhum. Warga juga sudah menyiapkan tempat pemandian jenazah," jelas Ahmad ditemui di rumahnya, Senin (25/7/2022).
Ahmad menjelaskan, setelah pengumuman itu, dia mendatangi rumah korban. Saat tiba di rumahnya, korban sebenarnya masih hidup. RH diangkut ambulans rumah sakit pulang ke rumah.
Kesaksian lengkap dokter, di halaman selanjutnya!
(hil/fat)