Cerita di Balik Korban Miras Oplosan di Surabaya Tewas Sempat 'Hidup' Lagi

Cerita di Balik Korban Miras Oplosan di Surabaya Tewas Sempat 'Hidup' Lagi

Tim detikJatim - detikJatim
Selasa, 26 Jul 2022 09:07 WIB
Lokasi pemakaman korban miras oplosan Surabaya
Lokasi pemakaman korban miras oplosan (Foto: Jemmi Purwadianto/detikJattim)
Surabaya -

Seorang korban miras oplosan di Kelurahan Jeruk, Lakarsantri, Surabaya sempat membuat geger. Korban 'hidup' kembali saat jenazahnya hendak dimandikan. Kejadian ini berlangsung saat denyut nadi di tangan jenazah berinisial RH masih terasa.

Saat tahu denyut nadi terasa, warga yang akan memandikan jenazah langsung berhenti. Begitu pula yang sudah siap menunggu di pemakaman.

"Denyut nadi tangannya masih ada. Akhirnya nggak jadi dimandikan. Itu warga yang menggali makam saja banyak yang pulang karena terlalu lama menunggu," kata salah satu warga sekitar, Adit, Senin (25/7/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah seorang tokoh masyarakat lantas meminta keluarga RH segera memanggil dokter. Dokter pun cepat datang ke rumah duka dan memberikan pertolongan.

"Setelah diperiksa, dokter tersebut menyuruh agar menunggu hingga 2 jam," kata Adit.

ADVERTISEMENT

2 jam menunggu, akhirnya denyut nadi RH tak terasa. Dia akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada pukul 22.00 WIB. "Korban meninggal pukul 10 malam, selisih 5 jam dari kabar kematian yang diumumkan," imbuh Adit. Pemakaman selesai jam 11 an malam," tutur Adit.

Modin yang berada di sana memberi kesaksiannya. Ditemui detikJatim, Ahmad Maliki (56), modin setempat yang ikut memandikan jenazah RH buka suara. Dia mengaku dikabari keluarga RH jika korban meninggal pukul 15.30 WIB.

"Itu sudah dikabarkan melalui masjid, bahkan warga sudah menggali kubur buat almarhum. Warga juga sudah menyiapkan tempat pemandian jenazah," jelas Ahmad ditemui di rumahnya, Senin (25/7/2022).

Ahmad menjelaskan, setelah pengumuman itu, dia mendatangi rumah korban. Saat tiba di rumahnya, korban sebenarnya masih hidup. RH diangkut ambulans rumah sakit pulang ke rumah.

Kesaksian lengkap dokter, di halaman selanjutnya!

Saat di ambulans, ventilator masih terpasang pada tubuh RH. Atas permintaan keluarga, ventilator tersebut dilepaskan. "Setelah para petugas ambulans itu memindahkan korban ke ruang tamu, saya lihat itu masih ada detak jantungnya. Kan terlihat itu kalau masih masih bernapas," imbuh Ahmad

"Dalam agama kami, itu disebut nazak atau sekarat. Korban nyampek rumahnya sekitar pukul setengah 7 malam," Ahmad melanjutkan.

Ahmad sempat menanyakan surat kematian dari dokter sebelum memandikan jenazah. Ketika Ahmad menanyakan surat kematian korban, ternyata keluarga hanya memiliki surat pencabutan paksa pasien dari rumah sakit.

"Waktu saya tanyakan surat kematian dari RSU Dr Soetomo, katanya hanya surat pencabutan paksa, belum ada surat kematiannya. Jadi saya nggak berani memandikan, untuk itu saya suruh keluarga korban untuk memanggil dokter," kata Ahmad.

Sementara itu, seorang dokter, dr Vivit Ekawati bercerita saat dirinya dimintai tolong keluarga untuk memastikan kondisi korban. Ia diminta memastikan apakah kondisi korban sudah meninggal atau masih hidup.

"Saya ditelepon keluarga korban itu pukul 7 malam. Maka dari itu, jam 9 saya ke sana untuk memastikan apakah sudah meninggal atau belum," kata dr Vivit kepada detikJatim, Senin (25/7/2022).

Akhirnya, dr Vivit ke kediaman korban sekitar pukul 9 malam. Namun saat diperiksa Vivit, kondisi korban sudah meninggal dunia. "Saya sampai rumah korban sekitar pukul 9 malam. Saat saya periksa korban sudah dalam keadaan meninggal," imbuh Vivit.

RH merupakan korban terakhir dari 4 orang yang tewas usai pesta miras. 3 rekannya lebih dulu meninggal. Saat ini polisi masih menyelidiki kasus ini.

Seperti diberitakan sebelumnya, 6 warga Jeruk Banjarmelati, Lakarsantri, Surabaya menjadi korban miras oplosan. 4 orang di antaranya meninggal dunia setelah dilarikan ke rumah sakit.

Peristiwa ini adalah yang kedua kalinya terjadi di Surabaya dalam kurun waktu kurang dari sebulan. Sebelumnya, 5 orang warga Bronggalan, Tambaksari juga tewas akibat miras oplosan. Mereka menggelar pesta miras pada malam takbiran Idul Adha.

Halaman 2 dari 2
(hil/fat)


Hide Ads