Cerita Tutur Raden Ayu Pandan Sari Pembabat Alas Kalibutuh Surabaya

Urban Legend

Cerita Tutur Raden Ayu Pandan Sari Pembabat Alas Kalibutuh Surabaya

Ardian Dwi Kurnia - detikJatim
Kamis, 09 Mei 2024 15:41 WIB
Raden Ayu Pandansari
Pesarean Raden Ayu Pandansari (Foto: Ardian Dwi Kurnia)
Surabaya -

Semerbak harum dupa akan menyambut siapapun yang datang ke Pesarean Raden Ayu Pandan Sari. Warga sekitar yang ramah dan lingkungan yang bersih dan asri akan membuat siapapun betah berlama-lama di sini.

Pesarean Raden Ayu Pandan Sari terletak di Kalibutuh Timur, Tembok Dukuh, Bubutan, Surabaya. Terletak cukup tersembunyi di Jalan Tidar belakang bengkel knalpot, akses masuk menuju pesarean ini hanya muat untuk sebuah sepeda motor.

Berdasarkan cerita dan kepercayaan warga setempat, Raden Ayu Pandan Sari merupakan tokoh yang babat alas di Kalibutuh. Ia juga dipercaya merupakan putri seorang raja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"R.A. Pandan Sari berasal dari putri seorang Raja Doho Kediri yang mana dalam keruntuhannya kerajaan Majapahit, yang ibu kota pindah ke Doho Kediri di bawah pemerintahan Girindawardhana," seperti keterangan yang tertulis di Pesarean Raden Ayu Pandan Sari, Kamis (9/5/2024).

Raden Ayu PandansariPesarean Raden Ayu Pandan Sari (Foto: Ardian Dwi Kurnia)

Sebelum babat alas di kawasan Kalibutuh, Raden Ayu Pandan Sari diyakini pernah menimba ilmu agama Islam. Ia mempelajari Islam melalui saudara seayahnya sendiri yang menjadi Adipati Terung.

ADVERTISEMENT

"Raden Ayu Pandan Sari ini dulu pernah menimba ilmu agama Islam ke saudara satu ayah, yaitu Raden Arya Damar," terang pengurus.

Seiring waktu berjalan, Raden Ayu Pandan Sari yang sudah lama belajar agama Islam memutuskan untuk mengembara. Tibalah ia di Kalibutuh dan memutuskan untuk babat alas.

"(Raden Ayu Pandan Sari) membuka atau babat alas di Kalibutuh yang mana daerah ini (dulunya diyakini) masih berupa hutan belantara dan banyak ditumbuhi tanaman Pandan Wangi," kata keterangan tersebut.

Raden Ayu Pandan Sari juga disebut menemukan sumber mata air di daerah perbukitan. Mata air yang digunakan untuk mengairi persawahan itu kemudian dinamai Banyu Urip.

Setelah melakukan babat alas, Raden Ayu Pandan Sari kemudian membangun sebuah peradaban baru. Ia mendirikan sebuah padepokan di Kalibutuh sebagai tempat murid-muridnya menimba ilmu.

"Raden Ayu Pandan Sari merupakan tokoh yang membuka atau babat alas serta mendirikan padepokan yang mana murid-muridnya mempelajari ilmu agama, ilmu kanoragan, ilmu bercocok tanam," tukasnya.




(irb/iwd)


Hide Ads