Tutur Cerita Awal Mula Bubutan Surabaya Mendapatkan Namanya

Urban Legend

Tutur Cerita Awal Mula Bubutan Surabaya Mendapatkan Namanya

Firtian Ramadhani - detikJatim
Kamis, 19 Des 2024 13:03 WIB
Jalan Bubutan Surabaya
Jalan Bubutan Surabaya (Foto: Firtian Ramadhani)
Surabaya -

Kampung Bubutan, sebuah kawasan bersejarah di jantung Kota Surabaya, menyimpan jejak penting dalam perjalanan panjang sejarah Kota Pahlawan. Nama Bubutan berasal dari kata 'Butotan' yang berarti batas dan 'Bubut' berarti tempat tukang bubut.

"Ya, pernah ada riset tahun 1982 tentang asal usul nama Bubutan. Yang pertama dari kata butotan artinya batas tembok keraton, yang kedua dari asal dasar kata bubut jadi tempatnya tukang bubut. Tapi sebenarnya kalau relevan menurut saya dari kata bubut," kata Sejarawan Begandring Soerabaia, Kuncarsono Prasetyo kepada detikJatim, Kamis, (19/12/2024).

Nama Bubutan diketahui baru muncul di peta sekitar tahun 1892, sedangkan sebelumnya kawasan tersebut belum dikenal dengan nama Bubutan. Wilayah itu merupakan bagian dalam dari Keraton Surabaya, yang menjadi kompleks keraton pada masanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena nama Bubutan sendiri baru muncul di peta sekitar tahun 1892, sebelumnya belum ada nama Bubutan. Tetapi di wilayah Bubutan itu adalah bagian dalam dari Keraton Surabaya, komplek Keraton," urainya.

Jalan Bubutan SurabayaDulu sisi barat dari jalan kembar di Bubutan ini adalah kanal (Foto: Firtian Ramadhani)

Wilayah sekitar Jalan Bubutan dahulu ditandai dengan keberadaan sebuah kanal yang berfungsi sebagai bagian dari pertahanan Keraton Surabaya. Namun, kanal tersebut kemudian diuruk atau dibangun pada tahun 1960, mengubah Jalan Bubutan menjadi jalan kembar seperti yang dikenal sampai saat ini.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, wilayah Keraton Surabaya sendiri kini sudah tidak ada, dengan lokasi terakhirnya diperkirakan berada di sekitar Kampung Sulung, sebuah kawasan yang berdekatan dengan Bubutan.

"Batasannya memang di sekitaran Jalan Bubutan dan dulu ada Kanalnya kemudian diuruk tahun 1960, sehingga Jalan Bubutan jadi jalan kembar seperti sekarang ini kan," sebut dia.

"Kanal yang dibangun menjadi jalan dulu dikenal sebagai pertahanan Keraton Surabaya. Sekarang, Keratonnya sudah nggak ada karena lokasinya terakhir di sekitar Kampung Sulung," sambungnya.

Keraton Surabaya telah bubar sejak tahun 1825 dan tidak lagi meninggalkan jejak fisik. Dahulu, kawasan ini ditandai dengan jalan di sisi timur dan kanal di sisi baratnya. Namun, kanal tersebut baru ditutup pada tahun 1960, sehingga kawasan ini mengalami perubahan signifikan.

Jalan Bubutan SurabayaSalah satu sudut Jalan Bubutan Surabaya (Foto: Firtian Ramadhani)

"Keraton sudah bubar 1825, sudah tidak ada. Dulu jalannya yang sekarang ada jalan kembar itu dulunya yang sisi sebelah timur jalan, sisi sebelah barat kanal. Tahun 1960 baru ditutup," pungkasnya.

Kini, Jalan Bubutan menjadi salah satu kawasan penting di Kota Surabaya. Sebagai jalan utama yang strategis, Bubutan dikelilingi oleh bangunan-bangunan yang mencerminkan perpaduan arsitektur kolonial dan modern. Meski telah mengalami banyak perubahan, kawasan ini tetap mempertahankan nilai historisnya sebagai bagian dari jantung kota.

Pun begitu, Jalan Bubutan dipenuhi oleh deretan pertokoan, perkantoran, dan fasilitas umum yang menjadikannya salah satu pusat aktivitas ekonomi dan bisnis. Jalan yang dulunya dipisahkan oleh kanal kini menjadi jalan kembar yang lebar, memudahkan akses transportasi dan mobilitas warga.

Kehadiran bangunan-bangunan tua di sekitar kawasan ini juga menambah daya tariknya, terutama bagi mereka yang tertarik dengan sejarah Surabaya. Di sepanjang jalan, suasana kota yang sibuk berpadu dengan sisa-sisa kejayaan masa lalu, seperti area di dekat Tugu Pahlawan mengingatkan perjuangan heroik arek-arek Suroboyo.




(irb/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads