2 'Singa' Jaga Gedung Kuno di Surabaya Ini Sejak 123 Tahun Lalu

Urban Legend

2 'Singa' Jaga Gedung Kuno di Surabaya Ini Sejak 123 Tahun Lalu

Firtian Ramadhani - detikJatim
Kamis, 17 Okt 2024 17:39 WIB
Gedung Singa Surabaya
2 Patung singa di depan Gedung Singa Surabaya (Foto: Firtian Ramadhani)
Surabaya - Gedung Singa di Jalan Jembatan Merah No.19 Surabaya memiliki keunikan yang menjadi ciri khasnya yakni dua patung singa yang diletakkan di depan Gedung. Apa makna dua patung Singa tersebut?

Dilansir dari buku Alweer een sieraad voor de stad: Het werk van Ed. Cuypers en Hulswit-Fermont in Nederlands-IndiΓ« 1897-1927 karya Obbe Norburis, Gedung Singa yang saat ini sudah berusia 123 tahun itu awalnya bernama Algemeene Maatschappij van Levensverzekering en Lijfrente (Perusahaan Umum Asuransi Jiwa dan Tunjangan Hidup).

Sejak zaman dahulu, orang-orang Surabaya sering menyebut gedung yang dibangun pada tahun 1901 ini dengan nama Gedung Singa karena adanya patung dua ekor singa yang 'berjaga' di depan pintu masuk.

Disebut Singa karena di depan pintu masuk utama terdapat sepasang Singa bersayap. Citra Singa bersayap ini jelas bukan merupakan singa lokal, melainkan terinspirasi dari sosok singa yang berasal dari luar negeri, seperti yang ada di Mesir.

Dalam budaya Mesir Kuno, singa dipandang sebagai hewan istimewa. Dengan nama latin Panthera leo, singa diasosiasikan dengan matahari dan Firaun, mewakili kekuatan hidup dan mati di Mesir Kuno.

Karena itu, di bagian dada kedua Singa terdapat simbol matahari. Citra singa juga digunakan untuk objek kehidupan sehari-hari, seperti dengan kursi dan tempat tidur. Tidak hanya itu, citra dari adanya dua singa di depan Gedung itu juga bisa digunakan sebagai perlindungan.

Sejarawan Begandring Soerabaia Kuncarsono Prasetyo menjelaskan terkait alasan mengapa ada dua patung singa di depan Gedung Singa tersebut. Ia mengatakan bahwa peletakan itu didasarkan pada simbol teologi Yunani dengan arti kemakmuran.

"Itu ada banyak filosofi, jadi tidak hanya patung singa saja. Lukisan atasnya juga memiliki banyak filosofi. Kalau singa itu bersayap simbol Yunani, itu teologi Yunani tentang kemakmuran. Di atas itu di lukisan lebih konkret lagi memaknai," terang Kuncar saat dikonfirmasi detikJatim, Kamis, (17/10/2024).

Lukisan porselen di bagian atas Gedung Singa juga dinilai Kuncar memiliki makna filosofi yang mendalam. Pasalnya, terdapat simbol Eropa kuno menggambarkan perkawinan dengan simbol-simbol pribumi dengan wujud perempuan berkebaya menggendong anak.

"Ada juga simbol lain, menggendong bayi dan mengangkat bayi. Kakinya salah satu menghadap di salah satu sisi. Kemudian, ada angka 1880 dimana itu peringatan jaringan Asuransi pertama kali dibuka di Belanda," jelasnya.

Pada tahun 1957, Gedung Singa yang terletak di Jalan Jembatan Merah itu dinasionalisasi oleh PT Jiwasraya. Hingga kini, Gedung Singa tetap menjadi aset bagian dari Jiwasraya tetapi kantor Asuransi telah berpindah ke tempat lain mengikuti perkembangan zaman. Kantor Asuransi Jiwasraya pun berpindah ke tempat yang lebih modern.


(abq/iwd)


Hide Ads