Masjid Madegan yang berusia sekitar 5 abad sering dijadikan lokasi oleh warga untuk melakukan sumpah pocong. Sudah tak terhitung jumlahnya warga baik Sampang maupun luar Sampang yang melakukan sumpah pocong di Masjid Madegan. Bagaimana ceritanya?
"Kalau dulu bisa dua atau tiga kali dalam setahun bahkan bisa lebih. Kalau sekarang mulai berkurang kalau tidak terlalu parah orang tidak mau melaksanakan sumpah yang sakral ini. Selama saya jadi pengurus sudah agak berkurang orang yang melaksanakan sumpah pocong. Hanya satu dua orang satu tahunnya," ujar Sekretaris Takmir Masjid Madegan Abdul Mufti kepada detikJatim, Selasa (9/8/2023)
Warga meyakini Masjid Madegan adalah lokasi paling sakral dan memiliki daya magis yang luar biasa. Karena keampuhannya, banyak warga puas dan yakinsumpah pocong di masjid inibisa membuktikan siapa yang benar dan siapa yang salah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi siapapun yang memiliki niat jahat maupun bersalah dan berbohong di tempat, azabnya bisa langsung. Bahkan menurut sesepuh terdahulu, mereka yang bersalah bahkan bisa mati dengan jarak tujuh langkah sebelum masuk masjid," kataMufti.
Meski demikian tidak jarang warga yang ingin melaksanakan sumpah pocong di masjid ini gagal. Mereka memilih jalan damai dan mengakui kesalahan dan bertobat setelah mendengar tausiah dan konsekuensi ketika tetap menjalankan sumpah pocong.
"Tidak semua yang ingin melaksanakan sumpah pocong di masjid ini terlaksana. Banyak juga yang gagal melaksanakan sumpah (berdamai) setelah menjalani perenungan (di dalam masjid) dan mendapat petunjuk dari sesepuh masjid ini,"kata Mufti
Sumpah pocong menjadi salah satu cara yang dilakukan untuk menyelesaikan sengketa tak bisa diselesaikan karena sulit dibuktikan. Untuk menghindari dampak yang yang lebih besar (carok), sumpah pocong dilakukan untuk meyakinkan warga bahwa setiap persoalan di dipasrahkan kepada yang maha kuasa,.
Sumpah pocong juga sebagai pengingat kepada para yang bertikai bahwa setelah hidup ada kematian yang semuanya akan dipertanggung jawabkan.
Sebelum melakukan ritual sumpah pocong di Masjid Madegan, kedua belah pihak mendengarkan tausiah dari sesepuh masjid. Setelah keduanya mantap untuk menjalankan sumpah, secara bergantian kedua belah pihak disumpah dengan dibungkus kain kafan. Para pihak menjalankan sumpah pocong di bawah Al-Qur'an 'sejimat' .
Selesai disumpah keduanya meminum air kembang yang sudah disiramkan pada tombak. Keduanya secara bergantian kemudian mengitari pohon sawo yang sudah kering di depan masjid. Ritual ini diakhiri dengan melangkahi ayam putih mulus yang sudah disembelih.
(sun/iwd)