Sebuah masjid tua berdiri kokoh dan kuat hingga kini di Kampung Madegan, Kelurahan Polagan, Kota Sampang. Masjid Madegan diyakini menjadi pusat penyebaran Islam pertama di Madura.
Berdasarkan catatan Pemkab Sampang,Masjid Madegan diperkirakan berdiri pada masa Panembahan Lemah Duwur atau yang dikenal dengan sebutan Adipati Pramono (1531-1592 Masehi). Itu berarti usia Masjid Madegan sekitar 5 abad.
"Panembahan Lemah Duwur dikenal sebagai seorang raja yang berjasa meletakkan dasar-dasar kepemimpinan Islam di Madura, khususnya di Sampang," ujar Kabid Kebudayaan Disporabudpar Sampang Abdul Bazid kepada detikJatim, Kamis (9/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Setelah Panembahan Lemah Duwur meninggal, kepemimpinan Madegan Sampang kemudian dilanjutkan putranyayakni Pangeran Tengah (1592-1621) . Pangeran Tengah beristerikan Ratu Ibu I, yang ketika meninggal dimakamkan di samping Masjid Madegan.
Pangeran Tengah memiliki putra bernama Raden Praseno yang dikenal sebagai Pangeran Cakraningrat I (1624-1648), yang beristrikan Sarifah Ambami (Ratu Ibu II) , salah satu puteri Sultan Agung. Raden Praseno diangkat menjadi raja pertama Madura Barat sekaligus panglima perang Mataram sehingga ia dimakamkan di makam raja-raja Imogiri Yogyakarta.
Sekretaris Takmir Masjid Madegan Abdul Mufti mengatakan masjid yang didirikan oleh Kakek dari Raja Madura Barat pertama tersebut diyakini sebagai 'peranakan' dari Masjid Demak. Sebab jika dilihat dari bentuk dan gaya arsitekturnya, sangat mirip dengan masjid yang didirikan oleh Raden Patah sekitar tahun 1401 Saka atau 1479 Masehi.
"Bentuk aslinya persis seperti Masjid Demak, dan sampai sekarang masih utuh khususnya pilarnya.Cuma sekarang di sekeliling masjid mengalami perubahan renovasi dan perluasan sehingga tak terlihat," kata Mufti.
(sun/iwd)