Tradisi Tedak Siten tetap lestari hingga kini. Beberapa pasutri millenial tetap menggelarnya. Harapannya, anak mereka tumbuh sehat dan mandiri.
Tedak Siten merupakan salah satu tradisi adat Jawa bagi balita yang telah memasuki usia 7 bulan lebih. Istilah Jawanya pitung lapan. Selapan dihitung 35 hari. Pada masa ini, balita biasanya sudah mulai belajar berdiri dan berjalan.
Pasutri dan anak yang akan menjalani tradisi ini biasanya mengenalkan busana Jawa beskap bagi pria. Dan berkebaya bagi perempuan. Dari beberapa literasi nama tradisi Tedak berarti melangkah, sedangkan Siten dari bahasa Siti yang berarti tanah. Jadi Tedak Siten memiliki makna melangkah di bumi.
Tradisi ini menggambarkan kesiapan seorang anak dalam menjalani kehidupan yang sukses di masa depan. Dengan berkah Tuhan dan bimbingan dari orang tuanya. Yang diundang biasanya anak-anak kecil tetangga terdekat atau sanak keluarga. Mereka diharapkan melihat proses pertumbuhan sang anak hingga dewasa dan sukses mengaruhi kehidupan.
"Kami orang Jawa dan tradisi ini penuh makna yang membawa kebaikan untuk keluarga dan anak kami. Jadi kami tetap melaksanakannya, sekalian nguri-nguri budaya Jawa," kata Riko Anggara, pasutri milenial yang menggelar acara ini, Jumat (16/12/2022).
![]() |
Tedak Siten ini digelar bagi putra pertama mereka yang bernama Muhammad Zafran Al Farizi. Ada 7 rangkaian prosesi yang sarat makna filosofis dan pesan moral. Sebelum memulai prosesi pertama, Zafran disuguhi sesaji berupa makanan yang lengkap dengan lauk pauk, utamanya ayam goreng.
Di ritual ini, sang ibu, Dinda Puspa akan memberikan bagian ceker ayam. Maknanya, agar anaknya pandai "ceker-ceker" atau mandiri dan pandai mencari nafkah. Selanjutnya, dengan dibimbing sang ayah, Zafran dinaikkan tangga dari potongan dari pohon tebu satu per satu.
Makna dari naik tangga bambu ini adalah tahapan pendidikan si anak mulai TK sampai pendidikan tinggi dan mencapai sukses.
Di puncak tangga, Zafran didudukkan dan diganti blangkonnya dengan mahkota dari anyaman janur kuning. Ini simbol puncak kesuksesan sang anak menempuh pendidikan.
Simak Video "Kemeriahan Tradisi Dandangan di Kudus untuk Sambut Ramadan"
[Gambas:Video 20detik]