Tradisi Wanita Hamil di Indonesia, Tingkeban Salah Satunya

Tradisi Wanita Hamil di Indonesia, Tingkeban Salah Satunya

Suki Nurhalim - detikJatim
Kamis, 15 Des 2022 07:30 WIB
Ilustrasi Ibu Hamil Makan Biskuit
Ilustrasi ibu hamil/Foto: Getty Images/iStockphoto
Surabaya -

Kearifan dan tradisi di Nusantara selalu menarik untuk dibahas. Termasuk soal tradisi bagi wanita hamil.

Biasanya, wanita hamil atau yang tengah mengandung membutuhkan dukungan sosial. Seperti dikutip detikJatim dari tulisan Muhamad Syarifudin dalam situs resmi Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga (UNAIR).

Nah, tradisi merupakan salah satu bentuk dukungan psikologis, fisik, dan sosial yang luar biasa dan sudah diwariskan secara turun temurun. Dalam tradisi juga terkandung nilai-nilai spiritual yang disesuaikan dengan agama masing-masing.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Upacara adat bagi wanita hamil akan memberikan rasa percaya diri, menguatkan yang bersangkutan dalam masa transisi perubahan peran menjadi seorang ibu. Juga mengubah cara pandang wanita itu terhadap perubahan tubuh selama kehamilan, dan meningkatkan rasa aman dan perasaan dihargai.

Berikut tradisi wanita hamil di Indonesia:

1. Upacara Tingkeban di Jawa

ADVERTISEMENT

Tradisi Tingkeban digelar warga Suku Jawa pada usia kehamilan menginjak tujuh bulan. Upacara ini merupakan ritual yang serba-serbinya dengan angka tujuh.

Misal, tumpeng yang disiapkan berjumlah tujuh. Lalu wanita hamil dimandikan dengan tujuh guyuran. Bagi orang Jawa, angka tujuh adalah angka istimewa. Sehingga sering dijadikan sebagai jumlah keberuntungan.

2. Mimbit Arep di Suku Dayak

Ada beberapa ritual yang mengiringi kehamilan seorang wanita Dayak. Salah satunya yakni Mimbit Arep.

Ritual ini mengharuskan wanita hamil diikat pinggangnya, dengan sebuah tali yang disebut dengan paling pangereng. Sejak bulan pertama kehamilan, wanita hamil di Dayak tidak boleh bekerja berat untuk menjaga agar janin dalam kandungannya tetap aman.

3. Mappanre To-mangideng di Suku Bugis

Saat usia kehamilan satu bulan, ibu hamil dan keluarganya akan melakukan ritual Mappanre To-mangideng, yang berarti menyuapi ibu hamil dengan makanan sehat termasuk makanan yang menjadi kesukaannya.

Tujuannya untuk menyenangkan wanita hamil. Sehingga jalan menuju dua bulan kehamilan, tiga bulan sampai beberapa bulan selanjutnya terasa lebih lapang. Tidak ngidam sesuatu yang sulit ataupun tidak menyehatkan.

4. Mangirdak di Suku Batak

Mangirdak adalah tradisi tujuh bulanan Suku Batak. Di mana prosesi ini dilakukan di rumah keluarga wanita hamil.

Biasanya, ibu sang wanita hamil yang memasakkan makanan favorit anaknya. Ikan mas arsik harus ada dalam acara tersebut sebagai makanan tradisional.

Kemudian sang ibu akan menyuapi anaknya, sembari mendoakan yang baik dan bermanfaat untuk kehamilan. Dalam tradisi kehamilan ini, pihak keluarga akan diundang dan orang-orang tuanya akan memberikan wejangan kepada wanita hamil tersebut. Seperti bagaimana merawat kandungan serta doa supaya ibu dan anak selamat saat melahirkan.

5. Tradisi Mengirimkan Makanan di Suku Aceh

Saat usia kehamilan lima bulan, keluarga dari pihak istri akan mengirimkan makanan serta kue-kue manis kepada keluarga suami. Hal yang sama akan dilakukan pihak keluarga suami, mengirimkan lauk-pauk ke keluarga istri.

Dua bulan berselang, kedua keluarga bertemu dengan ibu hamil dan pasangannya dan dilangsungkan makan bersama.




(sun/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads