Tol Laut dari Pelabuhan Tanjung Perak Digenjot, Maluku-Papua Tujuan Dominan

Tol Laut dari Pelabuhan Tanjung Perak Digenjot, Maluku-Papua Tujuan Dominan

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Rabu, 17 Jan 2024 08:45 WIB
Tol laut pelabuhan tanjung perak surabaya
Operator memindahkan kontainer ke kapal tol laut di Dermaga Berlian Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya (Foto: Praditya Fauzi Rahman)
Surabaya -

Tol laut kembali 'digenjot' di awal tahun 2024. Berangkatnya KM Logistik Nusantara 3 menjadi pelayaran perdana tol laut di 2024 melalui Tanjung Perak Surabaya menuju sejumlah daerah di kawasan Indonesia Timur.

Tenaga Ahli Menteri Perhubungan Bidang Pelayanan Transportasi Laut dan Kemaritiman Andre Mulpyana mengatakan sejak 2015 sampai tahun ini tol laut selalu ada. Menurutnya, daerah tujuan paling dominan adalah NTT dan Maluku.

"Wilayah di Indonesia Timur itu (dominan) ke Maluku Utara seperti Weda, Jailolo. Lalu NTT seperti Ende, Rote, Merauke, Sabu, hingga Sorong Papua. Untuk mengirim muatan balik juga tidak melulu ke Surabaya, bisa juga ke pelabuhan singgah lainnya, yang paling pasti adalah pengurangan biaya kirim, per kontainer diskon sampai 50% dan disubsidi oleh pemerintah, dari uang kita semua," kata Andre di Dermaga Berlian, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Rabu (17/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Andre mengataan sampai saat ini dampak dan realisasi tol laut lebih kepada SDA di Indonesia. Menurutnya, bahan pokok dan penting (bapokting) masih menjadi supply paling primadona. Ia menargetkan target per tahun total sekitar 400 voyage optimistis tergapai.

"Ini kirim beras, gula, minyak, sampai barang penting lainnya, termasuk obat-obatan, ada 11 bahan pokok yang diutamakan dikirim ke daerah, ini juga sekaligus untuk menanggulangi stunting di sana. Harapannya kecerdasan, kesehatan, dan lainnya menambah, SDM kita akan bertambah pintar begitu juga kesejahteraan hidup dan ekonominya," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Untuk waktu tempuh, lanjut dia, diupayakan selalu maksimal dan optimal. Mengingat sifat tol laut bukan lah untuk komersil.

"Barang yang dikirimkan bukan barang komersial, yang pasti kami optimalkan, jadi tidak seperti barang komersil, penuh dan cepat berangkat, tentu ada aspek-aspek kesiapan barang, jadi ya menunggu, lalu kapalnya juga ada linitasi karena kapal kecil," terangnya.

Sementara itu, Direktur Usaha Angkutan Barang dan Tol Laut PELNI Yossianis Marciano menuturkan KM Logistik Nusantara 3 adalah kapal tol laut perdana di 2024 yang berlayar ke Indonesia Timur. Kapal berkapasitas 114 TEUS kontainer itu berisi muatan sembako dan barang pokok penting lainnya yang dikirim menuju Maluku Utara dengan rute Surabaya-Jailolo-Tidore-Surabaya dengan durasi pelayaran sekitar 14 hingga 17 hari.

"Ini (muatan KM Logistik Nusantara 3) yang akan berlayar perdana di tahun 2024 terisi penuh, sebanyak 114 TEUS," tutur Yossi.

Yossi menerangkan, di tahun 2023 lalu, tingkat keterisian muatan atau load factor tol laut PELNI mencapai 98,6% dengan total 13.653 TEUS dari total 11 trayek. Dari jumlah itu, muatan berangkat masih mendominasi, yakni 9.201 TEUS dan muatan balik sebanyak 4.452 TEUS.

"Kami harap manfaat dari kehadiran tol laut dapat terus dirasakan masyarakat, khususnya masyarakat kepulauan 3TP (Tertinggal, terpencil, terluar dan perbatasan)," tutupnya.




(pfr/iwd)


Hide Ads