Sejumlah persiapan untuk pengamanan mudik lebaran Idul Fitri 1446 H. Salah satunya jalur laut di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Dari pantauan detikJatim pada Senin (17/3) sekitar pukul 08.00 hingga 09.30 WIB, sejumlah pemudik berbondong-bondong menaiki kapal Dharma Kencana melalui Gapura Surya Nusantara (GSN) Surabaya. Mudik kali ini didominasi santri dari sejumlah pondok pesantren yang ada di Jatim.
Salah satunya adalah Rifad Al Fatih. Ia mengaku itu memilih mudik lebih awal lantaran sudah memasuki masa libur sekolah dan rindu keluarga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah libur pondok, Mas, ini berangkat mudik sama teman-teman pondokan. Sudah kangen keluarga, pengen mudik lebih awal biar tidak terlalu ramai di perjalanan," kata pria asal Batu Ampar Balikpapan itu saat ditemui detikJatim di Lantai 2 KM Dharma Kencana ketika bersandar di GSN Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Senin (17/3/2025).
Di saat bersamaan, ada Wakil ketua MPR RI A.M. Akbar Supratman beserta rombongan yang ikut menikmati mudik melalui jalur laut. Ia mengaku sengaja melaksanakan mudik bersama masyarakat sekaligus meninjau arus mudik jalur laut melalui Surabaya.
Akbar mengatakan aspek keselamatan harus sesuai SOP dunia. Menurutnya, SOP keselamatan suatu hal yang baku dan tidak perlu tawar menawar.
"Itu (SOP keselamatan) harus dikedepankan, tadi saya lihat ada beberapa fasilitas yang membuat penumpang merasa nyaman, contohnya fasilitas olahraga, mengingat selama 2 hari di kapal, jadi penumpang bisa jaga kebugaran, ada juga barbershop, sehingga memberikan rasa nyaman pada pelanggan, dan fasilitas lainnya," ujarnya.
Anggota DPD RI Dapil Sulawesi Tengah itu bersyukur pemerintah di Surabaya dan swasta sudah siap menyambut serta mendukung pelaksanaan mudik lebaran 1446 H. Sebab, tak hanya berupa fasilitas, sejumlah persiapan pengamanan dan antisipasi lonjakan pemudik juga telah dilakukan.
"Alhamdulillah, ketersediaan sudah 1000 persen siap untuk melaksanakan mudik 2025. dari okupansi 1200 okupansi, hampir 80 persen diantaranya adalah warga Sulawesi Tengah dari Jawa. Untuk persiapan jalur laut sudah cukup mantap ya, karena di h-7 biasanya banyak antrean, tapi swasta memberikan diskon 15 persen lebih awal, sehingga yang ditakutkan melonjak bisa diantisipasi dan lebih merata," imbuhnya.
Akbar berharap masyarakat Jatim bisa memanfaatkan maksimal transportasi laut ini. Supaya bisa segera bertemu dan bersilaturahmi.
"Tentu pemerintah sudah berusaha mempersiapkan dan memaksimalkan segala hal yg menyangkut arus mudik, pemerintah sudah berkomunikasi dg pihak swasta agar memberikan support diskon. Tentu ini suatu hal yang baik, alhamdulillah saya juga ikut dalam arus mudik gunakan dharma kencana dari rute Surabaya-Balikpapan. Kalau pertama kali (naik kapal laut) tidak, ini yang kesekian kalinya. Tapi kalau dari rute Surabaya-Balikpapan ini yang pertama kali," tuturnya.
Sedangkan, Direktur Utama Dharma Lautan Utama (DLU) Erwin H. Poedjono menyatakan telah mendapat arahan langsung terkait angkutan lebaran 1446 H dari pemerintah. Ia mengaku pihaknya sudah menyiapkannya sejak rakor di bulan Januari 2025.
"Mulai alat keselamatan, jadwal operasi, hingga evaluasinya sudah kita lakukan semua. Alhamdulillah, sejak awal puasa program kita sudah jalan dan masyarakat di titik-titik tertentu sudah melakukan mudik," paparnya.
Dengan begitu, ia berharap pemerataan arus tidak hanya menumpuk h-7 sampai h+7. Seperti halnya 500 santri dari pelbagai pondok pesantren dan warga Donggala di Surabaya yang memilih mudik lebih awal pada hari ini.
"Begitu pula masyarakat Jawa di Palu akan mudik ke Surabaya. Tapi, total sudah ada 48 kapal yang kami siapkan, prediksi kami siap dengan kondisi yang dilakukan rapat saat evaluasi, sekitar 10-15 persen (peningkatan), sejauh ini tujuan paling ramai merata ya, Jawa, Kalimatan, Sulawesi, dan NTT atau daerah Indonesia Timur ya. Kita juga bekerjasama dengan BMKG, pengamat cuaca Australia dan Singapura," tutupnya.
(abq/iwd)