Tembok Penahan Air Laut Jebol, Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Kebanjiran

Tembok Penahan Air Laut Jebol, Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Kebanjiran

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Jumat, 23 Mei 2025 17:51 WIB
Tembok penahan air laut yang jebol di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jumat (23/5/2025).
Tembok penahan air laut yang jebol di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jumat (23/5/2025). Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikJateng
Semarang -

Tembok pembatas antara laut dan kawasan Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, tepatnya di sekitar Pos 1 mengalami jebol. Air langsung masuk mengalir ke area pelabuhan.

Dari informasi yang beredar ada jebolan tanggul di pelabuhan dan berdampak di Pos 1. Kepala Seksi Peralatan BPBD Jawa Tengah, Kholid Zakaria mengatakan peristiwa itu dibarengi oleh rob yang semakin tinggi pada pukul 14.00 WIB siang tadi.

"Karena rob makin tinggi sejak pukul 14.00 tadi. Pukul 14.33 WIB infonya terjadi jebol sepanjang sekitar 20 meter. Tembok penahan, bukan tanggul. Mulai dari area laut sampai area naik turun kontainer," kata Kholid di lokasi, Jumat (23/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihak BPBD langsung menuju lokasi untuk melihat situasi dan mengambil langkah penanganan. Penutupan sementara akan dilakukan menggunakan karung berisi pasir. Meski demikian tetap menunggu ketinggian rob turun.

"Rencananya kalau memungkinkan kita akan gunakan sand bag setelah surut. Perkiraan dari Stasiun Klimatologi Semarang nanti pada pukul 18.00 atau 20.00 WIB mulai surut dan kita akan coba melakukan langkah darurat. Sementara sand bag, kalau memungkinkan kita pakai alternatif lain yaitu kontainer, kita berdayakan agar tertutup. Kalau semua sudah menutup sementara, kita lakukan langkah permanen," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Untuk dampak air laut yang masuk pelabuhan, Kholid menjelaskan tidak semua terdampak. Namun ada kawasan penduduk yang berpotensi terdampak jika rob tidak segera surut.

"Aktivitas masih jalan. Tidak (tidak seluruh kawasan terendam). Kita komunikasi dengan Pelindo juga. Pelindo juga lakukan langkah antisipasi. Kita akan standby di sini. Apabila butuh langkah evakuasi kalau dampak meluas seperti tiga tahun lalu maka standby kendaraan untuk akomodir pengungsi atau yang minta dievakuasi keluar atau dari luar ke dalam," tegas Kholid.

Dari pantauan di lokasi, air dari laut deras mengalir ke area pelabuhan tanpa penghalang. Ketinggian air juga terlihat lebih tinggi dari daratan. Sejumlah video juga beredar di media sosial memperlihatkan kondisi di sekitar Pos 1 Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.




(ahr/rih)


Hide Ads