Pemerintah Kabupaten Mojokerto menggelar upacara Hari Jadi ke-732. Tahun ini tema yang diangkat yaitu 'Bersatu untuk Kabupaten Mojokerto Lebih Maju, Adil dan Makmur'.
"Ini hari bersejarah karena peringatan hari jadi yang pertama pada masa kepemimpinan kami. 9 Mei 1293 ditetapkan sebagai hari jadi Kabupaten Mojokerto setelah melalui kajian sejarah yang panjang," ujar Bupati Mojokerto Muhammad Albarraa (Gus Barra) dalam keterangan tertulis, Jumat (9/5/2025).
Dalam sambutannya ketika menjadi inspektur upacara, Gus Barra berpesan untuk memperkuat kolaborasi demi mewujudkan Kabupaten Mojokerto yang lebih maju.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya mengajak semua pihak untuk bekerja sama, gotong royong, bahu membahu mewujudkan cita-cita Kabupaten Mojokerto yang lebih maju, adil dan makmur," jelasnya.
Gus Barra juga mengenalkan kembali misinya bersama Wakil Bupati Mojokerto M Rizal Octavian, yaitu Catur Abhipraya Mubarok. Terdiri dari meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, mewujudkan SDM yang tangguh, cerdas, terampil, produktif dan berkarakter melalui peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan, serta menjaga ketenteraman masyarakat.
Kemudian membangun kemandirian ekonomi pada semua tingkatan, koperasi dan usaha mikro, serta Bumdesa yang berbasis masyarakat guna mewujudkan keluarga sejahtera, serta meningkatkan pembangunan infrastruktur sesuai kebutuhan di semua sektor untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, layanan publik dan akses sosial, budaya dan pelestarian lingkungan.
"Di momen ini, perlu kita formulasikan strategi yang tepat, bersinergi dan kerja sama yang harmonis untuk mewujudkan Kabupaten Mojokerto yang lebih maju, adil dan makmur," terangnya.
Diketahui, upacara perayaan Hari Jadi Kabupaten Mojokerto dibuka dengan drama tari Surya Ndadari, yang mengisahkan perjalanan Raden Wijaya dikukuhkan menjadi Raja Majapahit tahun 1293 masehi.
Drama tari Surya Ndadari diawali dengan iring-iringan kereta kencana Gus Barra bersama istrinya, Shofiya Hanak Albarraa. Keduanya memakai busana adat jawa, dikirab dari Pringgitan menuju Pendapa Graha Maja Tama di Kantor Bupati Mojokerto.
Selanjutnya, halaman kantor bupati menjadi teater untuk drama tari Surya Ndadari. Tari tradisional dan kolosal ini diperankan para siswa SMPN 1 dan 2 Mojosari, serta para seniman Kabupaten Mojokerto. Pertunjukan tari berlangsung sekitar 30 menit, dan mengisahkan perjalanan Raden Wijaya menjadi raja pertama Majapahit.
Kisah berawal dari pemberontakan Bupati Gelanggelang, Jayakatwang yang berhasil menggulingkan Raja Singasari, Kertanegara tahun 1292 masehi. Ia kembali mendirikan Kerajaan Kadiri, warisan leluhurnya, Kertajaya. Pemberontakan ini membuat Raden Wijaya, menantu Kertanegara terusir ke Hutan Terik.
Selama di Hutan Terik, Raden Wijaya bersama Aryawiraraja dan para pengikutnya membangun kekuatan. Sampai datang lah sekitar 20.000 Pasukan Tartar dari Kekaisaran Mongol untuk membalas dendam ke Singasari. Sebab utusan Kaisar Kubilai Khan pernah dipermalukan kerajaan Jawa ini.
Namun, dengan cerdik Raden Wijaya mengarahkan Tentara Mongol untuk menyerang Kerajaan Kadiri yang dikuasai Jayakatwang. Serbuan pasukan ini menewaskan sekitar 5.000 pasukan Kadiri. Jayakatwang pun terbunuh dalam pertempuran ini. Sehingga menjadi peluang emas Raden Wijaya.
Raden Wijaya bersama Aryawiraraja dan pasukannya bertempur melawan Pasukan Tartar yang sudah lemah. Wijaya pun memenangkan pertempuran ini. Ia lantas dinobatkan menjadi Raja Majapahit pada 9 Mei 1293 masehi. Momen penobatan Raden Wijaya ini lah yang diadopsi sebagai hari jadi Kabupaten Mojokerto.
Pada kesempatan tersebut, Gus Barra juga menyerahkan penghargaan Lencana Wijna Mantriwira kepada Dandim 0815 Mojokerto, Kapolres Mojokerto Kota AKBP Daniel S Marunduri, Ketua PN, Kajari, serta Ketua KPU dan Ketua Bawaslu Kabupaten Mojokerto. Mereka dinilai berjasa dalam menyukseskan Pemilu di Bumi Majapahit.
Selanjutnya dia juga memberikan piagam penghargaan untuk Kepala Bulog Cabang Mojokerto, PT Pupuk Indonesia dan BPS Mojokerto. Kepala SDN Kutogirang, Ngoro meraih penghargaan kepala sekolah dengan kinerja terbaik tahun 2024. Begitu pula Kepala SMPN 2 Dawarblandong. Sedangkan Desa Ngarjo, Kecamatan Mojoanyar sukses menjadi juara lomba desa dan kelurahan tahun 2025.
Gus Bupati juga membagikan piagam penghargaan kepada desa yang lunas PBB P2, antara lain Desa Cinandang, Sumberwuluh, Gunungsari, Dawarblandong, Gunungan, Jatirowo dan Randegan Kulon di Kecamatan Dawarblandong, Desa Dilem, Begagan Limo, Gumeng dan Jatidukuh di Kecamatan Gondang.
Selain itu juga Desa Candiwatu, Padusan dan Nogosari di Kecamatan Pacet, Desa Jembul, Rejosari dan Tawangrejo di Kecamatan Jatirejo, Desa Tambakrejo dan Sukoanyar di Kecamatan Ngoro, Desa Karangasem dan Kutorejo di Kecamatan Kutorejo, Desa Kwatu dan Sumberjati di Kecamatan Mojoanyar, Jabontegal di Kecamatan Pungging, Desa Gayam di Kecamatan Bangsal, serta Kelurahan Kauman, Mojosari.
(akn/ega)