Kapan Batas Terakhir Makan Sahur ? Ini Penjelasannya

Kapan Batas Terakhir Makan Sahur ? Ini Penjelasannya

Mira Rachmalia - detikJatim
Selasa, 11 Mar 2025 08:35 WIB
Ramadan lantern by the open window. Beautiful Greeting Card with copy space for Ramadan and Muslim Holidays. An illuminated Arabic lamp. Mixed media.
Ilustrasi Puasa Foto: Getty Images/iStockphoto/TanyaSid
Surabaya -

Sebelum menjalani ibadah puasa sepanjang hari, umat Islam dianjurkan untuk makan sahur terlebih dahulu. Kegiatan ini dilaksanakan dini hari sebelum subuh, agar muslim yang berpuasa mampu menjalankan puasa hingga magrib.

Sebagian umat Islam melaksanakan makan sahur hingga batas imsak yang waktunya yakni 10 menit sebelum adzan subuh. Tetapi ada juga yang bangun terlambat hingga baru bisa melaksanakan sahur di akhir waktu hingga memasuki waktu subuh.

Lalu manakah yang benar? Sebenarnya kapan waktu terakhir makan sahur menurut syariat? Dirangkum dari berbagai sumber berikut penjelasannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Makna Imsak

Secara bahasa, imsak berasal dari kata "al-imsak" yang berarti menahan diri. Dalam konteks puasa, istilah ini digunakan untuk menggambarkan waktu ketika seseorang dianjurkan untuk mulai menahan diri dari makan dan minum sebelum masuknya waktu subuh.

Penetapan waktu imsak di Indonesia menjadi pengingat untuk seluruh umat muslim agar mempersiapkan diri saat berpuasa. Waktunya 10 menit sebelum adzan sahur berkumandang. Menurut ulama, penetapan waktu imsak merupakan bentuk kehati-hatian bukan sebagai kewajiban.

ADVERTISEMENT

Batas Waktu Makan Sahur

Dirangkum dari berbagai sumber, dalam ajaran Islam, batas sahur berakhir ketika fajar telah muncul atau saat masuknya waktu Subuh. Hal ini berdasarkan dalil berikut:

Dalam Surat Al-Baqarah ayat 187, Allah berfirman:

وَكُلُوْا وَاشْرَبُوْا حَتّٰى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْاَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْاَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِۖ

Artinya: Makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar.

Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah SWT membolehkan bagi umat muslim yang berpuasa untuk makan dan minum sahur hingga waktu fajar shadiq. Adapun pengertian mengenai fajar shadiq adalah cahaya putih yang memanjang di ufuk timur yang menandakan masuknya waktu subuh. Sedangkan fajar kaziab adalah cahaya putih yang membentang di ufuk timur yang muncul sebelum fajar shadiq.

Berdasarkan ayat tersebut maka dapat dipahami bahwa batas akhir makan dan minum adalah fajar atau terbitnya matahari. Maka dari itu, apabila seseorang masih makan dan minum saat imsak, tetapi adzan subuh belum berkumandang, maka ia boleh menelannya.

Selain ayat tersebut, batas waktu makan dan minum sahur juga berdasarkan pada hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Zaid bin Tsabit RA:

تَسَحَّرْنَا مَع النبي - صلى الله عليه وسلم -n ثُمَّ قَامَ إلى الصَّلاةِ قُلْتُ: كَمْ كَانَ بَيْنَ الأذَانِ وَالسُّحُورِ؟ قال: قَدْرُ خَمْسِينَ آية

Artinya: "Kami makan sahur bersama Rasulullah saw, kemudian kami berdiri untuk melaksanakan shalat. Saya (Anas bin Malik) bertanya: 'Berapa perkiraan waktu antara adzan (masuk waktu Subuh) dengan makan sahur?' Zaid bin Tsabit berkata: ' kira-kira sepanjang membaca 50 ayat'." (HR Al-Bukhari).

Hadits tersebut menunjukkan bahwa Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya makan sahur hingga dekat dengan waktu subuh. Adapun jarak antara sahur dan subuh hanya seukuran membaca 50 ayat Al-Quran, yang bisa diperkirakan sekitar 10-15 menit. Hal ini menunjukkan bahwa Nabi SAW menyempurnakan makan sahur hingga mendekati waktu subuh.


Apakah makan Setelah Imsak membatalkan puasa?

Berdasarkan pada berbagai pendapat ulama, dapat disimpulkan bahwa imsak bukanlah batas akhir menyantap makanan dan minuman saat sahur. Waktu imsak hanya dibuat sebagai peringatan agar seseorang lebih berhati-hati dalam menyelesaikan sahurnya sebelum waktu subuh benar-benar tiba.

Bagi umat muslim yang masih makan saat imsak, tidak perlu khawatir. Ia tetap boleh makan dan minum hingga adzan subuh dikumandangkan. Namun, lebih baik jika sudah bersiap untuk berhenti makan beberapa saat sebelum subuh demi kehati-hatian.

Hal ini sejalan dengan hadis dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:

إِذَا سَمِعَ أَحَدُكُمُ النِّدَاءَ وَالإِنَاءُ عَلَى يَدِهِ فَلاَ يَضَعْهُ حَتَّى يَقْضِىَ حَاجَتَهُ مِنْهُ

"Jika salah seorang di antara kalian mendengar adzan sedangkan sendok terakhir masih ada di tangannya, maka janganlah dia meletakkan sendok tersebut hingga dia menyelesaikannya." (HR. Abu Daud, Hasan Shahih)

Hadis ini menunjukkan bahwa jika adzan berkumandang sementara seseorang masih dalam kondisi makan, ia diperbolehkan untuk menyelesaikan suapan terakhirnya sebelum benar-benar mulai berpuasa.

Keutamaan Sahur dalam Islam

Sahur sebelum menjalankan ibadah puasa memang sangat dianjurkan. Hal ini salah satunya tercantum dalam Hadis yang diriwayat Bukhari disebutkan Anas bin Malik RA, berkata bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda tentang berkahnya melaksanakan makan sahur berikut:

تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السُّحُورِ بَرَكَةً

Artinya: "Makan sahurlah kalian karena sesungguhnya di dalam sahur itu terdapat berkah" (HR Bukhari).


Dirangkum dari berbagai sumber berikut beberapa keutamaan makan sahur:

1. Mendapat Keberkahan Dengan mengetahui batas sahur jam berapa, seseorang dapat memaksimalkan keberkahan yang ada di dalamnya.

2. Meningkatkan Ketahanan Fisik saat Puasa: Menyanta makanan dan minuman yang bergizi seimbang di saat waktu sahur membantu tubuh memiliki energi yang cukup untuk menjalani aktivitas seharian saat berpuasa.

3. Memperoleh Pahala karena Mengikuti Sunnah: Sahur merupakan sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah, sehingga seseorang yang melaksanakannya mendapatkan pahala tambahan.

4. Membedakan Puasa Islam dengan Puasa Ahli Kitab
Dalam hadis lain, Rasulullah menyebutkan bahwa salah satu perbedaan puasa umat Islam dengan Ahli Kitab adalah adanya sahur.

5. Waktu Mustajab Untuk Berdoa: Waktu sahur adalah Waktu yang istimewa terutama untuk berdoa kepada Allah SWT.

Itu dia detikers penjelasan tentang imsak dan sahur. Semoga membantu.




(ihc/irb)


Hide Ads