- Apa Itu Malam Nisfu Syaban?
- Waktu Malam Nisfu Syaban
- Keutamaan Malam Nisfu Syaban 1. Malam yang Diberkahi (Mubarakah) 2. Malam Pembagian Takdir (Qismah wa at-Takdir) 3. Malam Penghapusan Dosa (at-Takfir) 4. Malam Diterimanya Doa (al-Ijabah) 5. Malam Kehidupan (al-hayat) 6. Hari Raya Malaikat 7. Malam Syafaat 8. Malam Kemerdekaan (al-'Itqu) 9. Malam Pembebasan (al-Baraah) 10. Malam Hadiah (al-Jaizah)
- Amalan Malam Nisfu Syaban 1. Memperbanyak Doa 2. Memperbanyak Syahadat 3. Salat Sunah 4. Membaca Al-Qur'an 5. Membaca Yasin 6. Beristigfar
Malam Nisfu Syaban merupakan salah satu malam istimewa dalam Islam yang diyakini sebagai waktu penuh keberkahan dan ampunan. Banyak muslim yang menantikan malam ini untuk memperbanyak doa dan ibadah, namun tak sedikit yang belum memahami makna dan keutamaan malam Nisfu Syaban.
Lalu, apa sebenarnya pengertian malam Nisfu Syaban menurut ajaran Islam? Simak pengertian malam Nisfu Syaban, keutamaannya, serta amalan-amalan yang dianjurkan untuk dilakukan agar dapat meraih berkah di malam penuh rahmat ini.
Apa Itu Malam Nisfu Syaban?
Dilansir laman Baznas, malam Nisfu Syaban merupakan malam ke-15 dari bulan Syaban dalam kalender Hijriyah. Secara bahasa, Nisfu berarti pertengahan, sedangkan Syaban adalah salah satu bulan dalam Islam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Malam ini diyakini sebagai waktu yang penuh keberkahan, di mana Allah SWT menurunkan rahmat dan mengampuni dosa-dosa hamba-Nya. Karena itu, malam Nisfu Syaban sering dikaitkan dengan malam ampunan dan persiapan menyambut bulan Ramadan.
Keutamaan malam Nisfu Syaban disebutkan dalam beberapa hadis, salah satunya: "Sesungguhnya Allah melihat makhluk-Nya pada malam Nisfu Syaban, lalu Dia mengampuni semua hamba-Nya kecuali orang yang musyrik dan orang yang saling bermusuhan." (HR. Ibnu Majah No 1389)
Hadis tentang malam Nisfu Syaban ini menunjukkan bahwa malam ini bukan sekadar pertengahan bulan, tetapi malam penuh ampunan bagi mereka yang tidak melakukan kesyirikan dan permusuhan.
Sebagian ulama berpendapat bahwa malam Nisfu Syaban memiliki keistimewaan berdasarkan berbagai riwayat, sementara sebagian lainnya menyatakan dalil tentang keutamaannya masih diperdebatkan.
Meski demikian, mayoritas ulama sepakat bahwa malam ini bisa menjadi momen untuk memperbanyak ibadah, memohon ampunan, serta meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Jadi, jangan melewatkan keberkahan malam Nisfu Syaban, manfaatkan dengan ibadah dan doa terbaik.
Waktu Malam Nisfu Syaban
Nisfu Syaban jatuh pada tanggal 15 Syaban dalam kalender Hijriah. Dalam Islam, pergantian hari dimulai sejak matahari terbenam, sehingga malam Nisfu Syaban dimulai setelah magrib pada tanggal 14 Syaban, dan berlangsung hingga Subuh tanggal 15 Syaban.
Pada tahun 2025, 1 Syaban jatuh pada Jumat 31 Januari 2025. Dengan begitu, Nisfu Syaban akan berlangsung pada Jumat 14 Februari 2025, sementara malam Nisfu Syaban 2025 bertepatan Kamis 13 Februari 2025 setelah magrib.
Umat Islam menganggap malam ini istimewa karena diyakini sebagai waktu mustajab untuk berdoa, memohon ampunan, dan memperbanyak ibadah. Muslim dianjurkan mengisi malam ini dengan ibadah seperti membaca Al-Qur'an, berzikir, melaksanakan salat sunah, dan berdoa.
Keutamaan Malam Nisfu Syaban
Dirangkum dari Nahdlatul Ulama (NU) Online, malam ini memiliki banyak sebutan yang masing-masing mencerminkan keutamaan dan keberkahannya bagi muslim. Al-Hafiz al-Muhaddits Syekh Salim as-Sanhuri dalam salah satu kitabnya menyebutkan malam Nisfu Syaban memiliki sepuluh nama agung.
Di mana, masing-masing nama tersebut menunjukkan keutamaan malam Nisfu Syaban. Apa saja nama-nama tersebut dan apa maknanya bagi umat Islam? Berikut penjelasan keutamaan malam Nisfu Syaban berdasarkan namanya.
1. Malam yang Diberkahi (Mubarakah)
Pada malam ini, Allah SWT memerintahkan para malaikat untuk turun ke langit dunia dan menebarkan kebaikan kepada manusia. Keistimewaan malam Nisfu Syaban terletak pada kedekatan antara manusia dan para malaikat.
Momen ini menjadi anugerah luar biasa yang hanya diberikan kepada umat Nabi Muhammad SAW. Dengan kedekatan tersebut, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak doa, memohon ampunan, serta meningkatkan ibadah agar mendapatkan keberkahan yang melimpah.
2. Malam Pembagian Takdir (Qismah wa at-Takdir)
Pada malam ini, Allah SWT menetapkan takdir bagi setiap manusia, termasuk rezeki, jodoh, kemuliaan, kehinaan, pangkat, dan berbagai aspek kehidupan lainnya. Malaikat turun untuk membagi keberkahan dan kebaikan. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Atha' bin Yasar, Rasulullah SAW bersabda:
إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ دُفِعَ إِلَى مَلَكِ الْمَوْتِ صَحِيْفَةً فَيُقَالُ اِقْبِضْ فِي هَذِهِ السَّنَةِ مَنْ فِي هَذِهِ الصَّحِيْفَةِ فَإِنَّ الْعَبْدَ لَيَغْرَسَ الغُرَّاسَ وَيُنْكِحَ الْأَزْوَاجَ وَيَبْنِي الْبُنْيَانَ وَإِنَّ اسْمَهُ فِي تِلْكَ الصَّحِيْفَةِ وَهُوَ لَا يَدْرِيْ
Artinya: Apabila telah datang malam pertengahan bulan Syaban maka diserahkan kepada malaikat maut sebuah catatan. Maka dikatakan, cabutlah pada tahun ini, nama yang ada dalam catatan itu, karena sungguh seorang hamba akan menanam tanaman, akan menikahi wanita, membangun rumah, sedangkan namanya ada dalam catatan itu dan dia tidak tahu. Dalam riwayat yang lain juga disebutkan bahwa pada malam pertengahan bulan Syaban Allah menetapkan beberapa keputusan yang Dia kehendaki, kemudian menyerahkan kepada para pemiliknya pada malam lailatul qadar. Baca Juga Tata Cara Puasa Syaban, Lengkap dengan Lafal Niat dan Keutamaannya
3. Malam Penghapusan Dosa (at-Takfir)
Pada malam ini, Allah SWT mengampuni dosa-dosa hamba-Nya selama satu tahun, terhitung sejak malam Nisfu Syaban tersebut hingga malam pertengahan bulan Syaban berikutnya. Dalam riwayat Ahmad bin Nadlar melalui jalur Sayyidina Mu'ad bin Jabar, Rasulullah SAW bersabda:
يَطَّلِعُ اللهُ عَلَى خَلْقِهِ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيْعِ خَلْقِهِ اِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ
Artinya: Allah swt melihat kepada semua makhluk-Nya pada malam pertengahan bulan Syaban, maka Dia memberi ampunan pada semua makhluk-Nya kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan (dengan saudaranya).
4. Malam Diterimanya Doa (al-Ijabah)
Salah satu keistimewaan malam Nisfu Syaban adalah menjadi waktu mustajab di mana setiap doa yang dipanjatkan oleh hamba-Nya berpeluang untuk dikabulkan. Hal itu sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadis riwayat al-Baihaqi, Rasulullah SAW bersabda:
خَمْسُ لَيَالٍ لَا يُرَدُّ فِيْهِنَّ الدُّعَاءُ لَيْلَةُ الْجُمْعَةِ وَأَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ رَجَبَ وَلَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ وَلَيْلَتَا الْعِيْدِ
Artinya: (Terdapat) lima malam, di mana doa tidak ditolak di dalamnya, yaitu: malam Jumat, malam pertama dari bulan Rajab, malam pertengahan bulan Syaban, dan dua malam hari raya.
5. Malam Kehidupan (al-hayat)
Orang yang beribadah kepada Allah SWT pada malam Nisfu Syaban, maka hatinya tidak akan dibiarkan mati oleh Allah SWT. Maksudnya, saat banyak orang terlena dengan urusan dunia hingga melupakan akhirat, Allah SWT akan menjaga hamba tersebut tetap istikamah dalam keimanan dan tidak terjerumus dalam kelalaian duniawi.
Selain itu, terdapat sebuah riwayat dari Ishaq bin Rahwaih dengan sanadnya dari Wahab bin Munabbih yang menyebutkan bahwa pada malam tersebut tidak ada orang yang meninggal. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:
إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ لَمْ يَمُتْ أَحَدٌ بَيْنَ الْمَغْرِبِ وَالْعِشَاءِ لِاشْتِغَالِ مَلَكِ الْمَوْتِ بِقَبْضِ الصَّكَاكِ مِنْ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Artinya: Jika malam pertengahan bulan Syaban telah datang, maka tidak akan ada seorang pun yang mati, mulai dari ujung timur hingga ujung barat, karena sibuknya malaikat pencabut nyawa dengan menerima catatan-catatan (makhluk) dari Tuhan semesta alam.
6. Hari Raya Malaikat
Jika umat manusia memiliki dua hari raya besar yang dirayakan setiap tahun, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha, maka para malaikat juga memiliki dua hari raya istimewa yang mereka rayakan setiap tahunnya.
Hari raya malaikat itu adalah malam Nisfu Syaban dan malam Lailatul Qadar. Kedua malam tersebut merupakan momen penuh keberkahan dan ampunan, di mana doa-doa dikabulkan dan rahmat Allah SWT melimpah.
7. Malam Syafaat
Menurut Al-Hafiz Syekh Salim as-Sanhuri, malam Nisfu Syaban disebut sebagai malam sempurnanya syafaat. Proses ini dimulai sejak tanggal 13 Syaban, ketika Rasulullah SAW ditanya mengenai syafaat yang akan diberikan kepada umatnya. Saat itu, ia menjawab bahwa hanya sepertiga syafaat yang akan diberikan.
Kemudian, pada malam 14 Syaban, Rasulullah SAW kembali ditanya, dan ia menyatakan bahwa dua pertiga syafaat akan diberikan kepada umatnya. Namun, tepat pada malam Nisfu Syaban, ketika pertanyaan yang sama diajukan, Rasulullah SAW dengan tegas menjawab bahwa seluruh syafaatnya akan diberikan kepada umatnya.
Oleh karena itu, malam Nisfu Syaban dikenal sebagai malam sempurnanya syafaat, karena pada malam inilah rahmat dan ampunan Allah SWT diberikan secara penuh kepada umat Nabi Muhammad SAW.
8. Malam Kemerdekaan (al-'Itqu)
Malam Nisfu Syaban juga dikenal sebagai malam pemerdekaan, karena pada malam ini separuh umat Nabi Muhammad SAW dibebaskan dari siksa neraka. Malam yang penuh keberkahan ini menjadi momen di mana rahmat dan ampunan Allah SWT melimpah, serta doa-doa hamba-Nya diijabah.
Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, berdoa, dan memohon ampunan agar termasuk dalam golongan yang mendapatkan pembebasan dari azab. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadis riwayat Sayyidah Aisyah, Rasululah SAW bersabda:
رُوِيَ أَنَّ النَّبِي كَانَ جَالِسًا فِي تِلْكَ اللَّيْلَةِ فَنَزَلَ عَلَيْهِ جِبْرِيْلُ. فَقَالَ: اِنَّ اللهَ قَدْ أَعْتَقَ مِنَ النَّارِ نِصْفَ أُمَّتِكَ
Artinya: Diriwayatkan, sungguh Nabi Muhammad sedang duduk pada suatu malam (Nisfu Syaban), maka datang kepadanya malaikat Jibril. Ia berkata "Sungguh Allah telah memerdekakan dari neraka separuh umatmu".
9. Malam Pembebasan (al-Baraah)
Salah satu nama lain dari malam Nisfu Syaban adalah malam pembebasan, karena pada malam ini Allah SWT menetapkan kebebasan bagi hamba-hamba-Nya yang beriman dari siksa neraka.
Baik mereka yang taat maupun yang masih bergelimang dalam maksiat, diberikan kesempatan untuk mendapatkan ampunan dan rahmat-Nya. Maka, pada saat yang bersamaan Allah SWT berkata kepada mereka yang taat:
أَوْفَيْتُ الْحَقَّ وَقُمْتَ بِشَرَائِطِ الْعُبُوْدِيَّةِ فَخُذْ بَرَاءَةً مِنَ النَّارِ.
Artinya: Aku (Allah) telah menepati janji (kebenaran). Dan engkau telah menjalankan ketentuan seorang hamba, maka ambillah kebebasan dari neraka. Tidak hanya kepada orang beriman yang taat, Allah juga memberikan pembebasan kepada orang mukmin yang masih sering melakukan maksiat. Saat itu Dia berkata kepada mereka, "Aku (Allah) telah memberikan keringanan kepada kalian semua, sebab kalian tidak menjalankan hak-hak dan ketentuan seorang hamba, maka hakmu adalah siksa, namun (dengan malam nisfu Syaban), ambillah kebebasanmu dari neraka." '
10. Malam Hadiah (al-Jaizah)
Alasan di balik penamaan malam pertengahan bulan Syaban dengan nama ini tidak lain karena malam mulia ini hanya diberikan kepada umat Nabi Muhammad, tidak bagi umat nabi-nabi sebelumnya. Malam tersebut merupakan hadiah langsung dari Allah SWT secara khusus kepada umat Nabi Muhammad SAW.
Amalan Malam Nisfu Syaban
Ada amalan-amalan yang bisa dikerjakan umat Islam untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT pada malam Nisfu Syaban. Apa saja? Yuk simak amalan-amalan yang bisa dikerjakan untuk mendulang keberkahan.
1. Memperbanyak Doa
Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak doa pada malam Nisfu Syaban. Sebuah hadis menyebutkan bahwa Nisfu Syaban adalah salah satu dari lima malam yang mustajab doanya.
عن أبي أمامة الباهلي قال, قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: خمس ليال لا ترد فيهن الدعوة، أول ليلة من رجب، وليلة النصف من شعبان، وليلة الجمعة، وليلة الفطر، وليلة النحر.
Artinya: Lima malam yang tidak akan ditolak doa di dalamnya: Malam pertama bulan Rajab, malam Nisfu Syaban, malam Jumat, malam Idul Fitri, dan Malam Idul Adha.
2. Memperbanyak Syahadat
Amalan yang dapat dilakukan pada malam Nisfu Syaban adalah memperbanyak syahadat. Berikut bacaan syahadat yang bisa diamalkan.
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
Arab latin: Asyhadu an laa ilaaha illallaahu, wa asyhaduanna muhammadar rasuulullah.
Artinya: Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah SWT.
Memperbanyak membaca dua kalimat syahadat ketika malam Nisfu Syaban dijelaskan Sayyid Muhammad bin Alawi dalam kitab Ithmi'nanul Qulub Bidzikri 'Allamil Ghuyub.
"Seyogyanya seorang Muslim mengisi waktu yang penuh berkah dan keutamaan dengan memperbanyak membaca dua kalimat syahadat, La ilaha illallah Muhammadur Rasulullah, khususnya bulan Syaban dan malam pertengahannya."
3. Salat Sunah
Pada malam Nisfu Syaban, umat Islam juga dianjurkan untuk melakukan salat sunah. Melaksanakan salat sunah secara mutlak dijelaskan dalam hadis sebagai berikut.
قوله صلى الله عليه وسلم: "الصلاة خير موضوع، فمن شاء استكثر ومن شاء استقل" قال الحافظ في الفتح" 479/2: صححه ابن حبان
Artinya: Salat adalah sebaik-baik syariat, siapa yang ingin memperbanyak maka perbanyaklah, dan siapa yang ingin melakukan sedikit maka lakukanlah." (Al-Hafidz Ibnu Hajar mengatakan bahwa hadis ini dinilai sahih oleh Ibnu Hibban. Fath Al-Bari 2/479)
Adapun kaifiyah shalat sunnah pada malam nisfu Sya'ban dalam Majmu Syarif hal 93-96 sebagai berikut:
- Shalat sunah dua rakaat dengan niat salat mutlak.
- Rakaat pertama setelah Fatihah membaca Surat al Kafirun (قل يأيها الكافرون...).
- Rakaat kedua, setelah Fatihah membaca Surat al Ikhlas (قل هو الله أحد...).
- Dalam setiap sujud membaca doa:
اللهم إني أعوذ بعفوك من عقابك، وأعوذ برضاك من سخطك، وأعوذ بك منك إليك، لا أحصى ثناء عليك أنت كما أثنيت على نفسك
4. Membaca Al-Qur'an
Membaca Al-Qur'an termasuk ibadah yang utama, sebagaimana diriwayatkan an-Nu'man ibn Basyir berikut.
قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَفْضَلُ عِبَادَةِ أُمَّتِي قِرَاءَةُ الْقُرْآنِ
Artinya: Rasulullah shallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Sebaik-baiknya ibadah umatku adalah membaca Al-Qur'an. (HR. al-Baihaqi)
Al-Qur'an memberikan syafaat untuk umat manusia pada hari kiamat bagi siapa saja yang membacanya. Seperti bunyi hadis dari Abu Umamah al-Bahili di bawah ini.
عَنْ أَبِي أُمَامَةَ الْبَاهِلِيِّ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اقْرَءُوا الْقُرْآنَ؛ فَإِنَّهُ يَأْتِي شَفِيعًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ لِصَاحِبِهِ
Artinya: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Bacalah Al-Qur'an. Sebab, ia akan datang memberikan syafaat pada hari Kiamat kepada pemilik (pembaca, pengamal)-nya." (HR. Ahmad)
5. Membaca Yasin
Dalam Kitab Mujribat yang dikarang oleh Ad-Dairaby bahwa salah satu amalan di malam nisfu Syaban adalah membaca Surat Yasin 3 kali dengan niat sebagai berikut.
- Pertama dibaca untuk memohon panjang umur (yang barakah) dan ketaatan/ketakwaan serta dapat istikamah kepada Allah SWT.
- Kedua dibaca untuk memohon dijauhkan dari segala bentuk musibah, fitnah, bala/marabahaya lahir batin.
- Ketiga dibaca untuk memohon sugih hati/kaya hati yang langsung dari Allah tidak mudah meminta-minta pada selain Allah serta ditetapkan Iman Islam sampai akhir hayat.
وقال العلامة الديربي في "مجرباته" (ومن خواص "سورة يس" -كما قال بعضهم- أن تقرأها ليلة النصف من شعبان "ثلاث مرات": الأولى بنية طول العمر، والثانية بنية دفع البلاء، والثالث بنية الإستغناء عن الناس.
Artinya: Adapun pembacaan surat Yasin pada malam Nisfu Sya'ban setelah Magrib merupakan hasil ijtihad sebagian ulama, konon ia adalah Syeikh Al-Buni dan hal itu bukanlah suatu hal yang buruk. (Syaikh Muhammad bin Darwisy, Asná al-Mathálib, 234)
Kemudian setelah selesai membaca surat Yasin disunahkan membaca doa berikut.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ. اللَّهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُ عَلَيْهِ، يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ، يَا ذَا الطَّوْلِ وَالْإِنْعَامِ، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ، وَجَارَ الْمُسْتَجِيْرِينَ، وَمَأْمَنَ الْخَائِفِينَ اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِيْ عِنْدَكَ فِي أُمَ الْكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُوْمًا أَوْ مَطْرُوْدًا أَوْ مُقَتَّرًا عَلَيَّ فِي الرِّزْقِ فَامْحُ مِنْ أُمَ الْكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَتَقْتِيرَ رِزْقِي، وَأَثْبِتْنِي عِنْدَكَ سَعِيدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَقًا لِلْخَيْرَاتِ، فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِي كِتَابِكَ الْمُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ يَمْحُو اللَّهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ). إِلهِي بِالتَّجَلِي الْأَعْظَمِ فِي لَيْلَةِ النِصْفِ مِنْ شَعْبَانَ الْمُكَرَمِ الَّتِي يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ وَيُبْرَمُ، إِكْشِفْ عَنِّي مِنَ الْبَلَاءِ مَا أَعْلَمُ وَمَا لَا أَعْلَمُ وَاغْفِرْ لِي مَا أَنْتَ بِهِ أَعْلَمُ إِنَّكَ أَنْتَ الْأَعَزُ الْأَكْرَمُ. وَصَلَّى اللَّهُ تَعَالَى عَلَىسَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Arab Latin: Bismillaahir rahmaanir rahim. Allaahumma yaa dzal manni wa laa yumannu 'alaika yaa dzal jalaali wal ikraam, yaa dzath thauli wal in'aam. Laa ilaaha illaa anta zhahral laajiina wajaaral mustajiiriina wa ma' manal khaa-ifiin. Allaahumma in kunta katabtanaa indaka fii ummil kitaabi asyiqiyaa'a au mahruumiina au muqtarran 'alaina fir rizqi fahumllaahumma bifadhlika syaqaawatanaa wa hirmaananaa wa iqtaara arzaaqinaa wa atsbitnaa 'indaka fii ummil kitaabi su'adaa'a marzuuqina muwaffaqiin lil khairaat. Fa- innaka qulta waqaulukal haqqu fii kitaabikal munzali 'alaa lisaani nabiyyikal mursal, yamhullaahu maa yasyaa-u wa yutsbitu wa 'indahu ummul kitaab. Ilaahii bit tajallil a'zhami fii lailatin nishfi min syahri sya'baanal mukarram allatii yufraqu fiiha kullu amrin hakiimin wa yubram nas-aluka an taksyifa 'annaa minal balaa-i maa na'lamu wa maa laa na'lam, wa maa anta bihi a'larna. Innaka antal a'azzul akram. Wa shallallaahu 'alaa sayyidinaa muhammadin wa 'alaa aalihi wa shahbihi wa sallam.
Artinya: Dengan menyebut nama Allah yang Maha pemurah lagi Maha Penyayang. Ya Allah, wahai Dzat yang mempunyai anugerah, dan Engkau tidak diberi anugerah, wahai Dzat yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan, wahai Dzat yang mempunyai kekuasaan dan memberikan kenikmatan, tiada Tuhan melainkan Engkau. Engkau- lah Penolong orang-orang yang memohon pertolongan, Pelindung orang-orang yang mencari perlindungan, dan Pemberi Keamanan kepada orang-orang yang ketakutan. Ya Allah, jika Engkau mencatat kami di sisi-Mu dalam induk catatan sebagai orang-orang yang celaka, terhalang dari rahmat-Mu dijauhkan dari-Mu, atau disempitkan dalam mendapat rezeki, dengan karunia-Mu, ya Allah, hapuskanlah kecelakaan kami, keterhalangan kami, kejauhan kami dari rahmat-Mu, dan kesempitan rezeki kami. Dan tetapkanlah kami di sisi-Mu dalam catatan sebagai orang-orang yang berbahagia, diberi rezeki yang luas, serta diberi petunjuk menuju kebajikan. Karena sesungguhnya Engkau telah berfirman dalam kitab-Mu yang telah diturunkan kepada rasul-Mu, sedangkan firman-Mu itu benar, Allah menghapus dan menetapkan apa yang dikehendaki-Nya dan di sisi-Nya terdapat induk kitab. Tuhan kami, dengan tajalli-Mu (penampakan sifatMu) Yang Maha Besar pada malam Nishfu Sya'ban yang mulia ini, saat setiap urusan dibedakan dan ditetapkan di dalamnya, kami memohon kepada-Mu agar Engkau palingkan kami dari segala bencana, baik yang kami ketahui maupun yang tidak kami ketahui. Sesungguhnya, Engkau Dzat Yang Paling Mulia dan Paling Pemurah. Dan, semoga Allah senantiasa memberi rahmat serta kesejahteraan kepada junjungan kami Nabi Muhammad, keluarganya, dan sahabatnya.
6. Beristigfar
Mengutip keterangan Sayyid Muhammad bin Alawi pada Kitab Ithmi'nanul Qulub terkait memperbanyak baca istigfar, manfaat memperbanyak istigfar untuk mengampuni dosa dan memudahkan rezeki.
"Istigfar merupakan amalan utama yang harus dibiasakan orang Islam, terutama pada waktu yang memiliki keutamaan, seperti Syaban dan malam pertengahannya. Istigfar dapat memudahkan rezeki, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an dan hadis. Pada bulan Syaban pula dosa diampuni, kesulitan dimudahkan, dan kesedihan dihilangkan."
(hil/irb)