Khusyuk dalam 7 Nikmat dan Khidmat Layanan Haji 2024

Eka Rimawati - detikJatim
Minggu, 10 Nov 2024 22:33 WIB
Jemaah haji Indonesia di Muzdalifah (Foto: Istimewa)
Banyuwangi -

Bagi umat muslim yang mampu, menjalankan rukun Islam ke-5 menjadi puncak ibadah yang dinanti. Direktur Pelayanan Haji dalam Negeri Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) Saiful Mujab mengatakan, kuota jemaah Indonesia tahun 2024 yang terbanyak sepanjang sejarah penyelenggaraan ibadah haji dengan jumlah total mencapai 241.000 kuota haji.

Itu terbagi menjadi 213.320 jemaah haji reguler dan 27.680 jamaah haji khusus. Untuk mengunjungi atau menziarahi Baitullah atas niat beribadah kepada Allah tersebut rata-rata calon jemaah perlu menghabiskan biaya sekitar Rp 40 juta lebih hingga sekitar Rp 60 juta.

Dengan besarnya kuota dan biaya haji yang telah dikeluarkan oleh jemaah, Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) ditantang memberikan fasilitas dan pelayanan prima. Tahun ini, 7 layanan prima yang diberikan BPKH menjadi media untuk melengkapi khusyuk saat jemaah haji berkomitmen memperbanyak ibadah dan memperdalam koneksi spiritual dengan Allah SWT di tanah suci.

Dalam pemenuhan kebutuhan layanan kesehatan, musim haji tahun ini kemenag mengaktifkan pos satelit di 11 sektor dengan total sebanyak 158 pos satelit. Layanan ini memberikan kemudahan layanan kesehatan yang lebih dekat dengan jamaah. Yang langsung dikelola oleh Tim Kesehatan Haji (TKH) kloter.

Selain itu, poliklinik risiko tinggi ke sektor yang dengan konsep haji Indonesia menyapa sektor sehingga identifikasi terhadap jamaah risiko tinggi kian efektif.

"Sangat terlayani saat menjalankan ibadah haji kemarin, rata-rata layanan tersebut dibutuhkan bagi lansia dan beberapa di antara kami saat mengeluh sakit tidak bingung cari tenaga kesehatan," ungkap Nanik Purwati (57), jemaah haji 2024 asal Banyuwangi.

Khidmat layanan yang disajikan penyelenggara haji Indonesia juga bisa dinikmati lewat sajian kuliner dengan cita rasa nusantaranya. Kenikmatan ibadah di tanah suci kian lengkap dengan sajian aneka menu yang cocok bagi lidah orang Indonesia.

Bahkan BPKH telah menyuplai sekitar 76 ton bumbu dari tanah air untuk konsumsi jemaah haji Indonesia. Sehingga masakan otentik nusantara pun didapat dalam setiap sajian. Kualitas sajian dan pengolahannya itu dikontrol langsung ahli dari Indonesia, saat itu Kepala Pelaksana BPKH Fadlul Imansyah bersama jajaran bahkan datang langsung ke salah satu dapur dari 7 dapur katering Buroq Al Misk di Makkah.

Sejumlah jemaah haji juga memberikan penilaian pada sajian makanan di angka rata-rata 8-10. "Kalau buat saya diangka 8," kata Rizky Amalia (50), jemaah asal Banyuwangi.

"Makanan mulai dari Madinah sampai ke Makkah menurut saya sesuai dengan lidah orang Indonesia sudah memenuhi syarat, saya sama diangka 8," tambah jemaah lainnya, Sri Mulyani (45).

Sementara Muhammad Yunus (48) mengaku mendapat fakta berbeda dari yang diceritakan oleh jemaah haji di tahun-tahun sebelumnya.



Simak Video "Video: Terminal Syib Amir Makkah Dipadati Jemaah di Malam Hari"


(erm/fat)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork