Jatim Sepekan: Sadis Bangkai Kucing Dipaku-Wasiat Pria Tabrakkan Diri ke KA

Fatichatun Nadhiroh - detikJatim
Minggu, 23 Jun 2024 19:00 WIB
Bangkai kucing dipaku di pohon (Foto file: M Bagus Ibrahim/detikJatim)
Surabaya -

Dalam sepekan berita-berita yang disajikan detikJatim menyedot perhatian pembaca. Salah satunya, kasus wanita asal nekat bawa kabur polisi usai terlibat kecelakaan di Bangkalan.
Selain itu yang tak kalah hebih peristiwa bunuh diri dengan menabrakkan ke kereta api (KA) di Bojonegoro. Korban warga Jombang tersebut juga meninggalkan surat wasiat.

Sementara insiden memilukan terjadi saat bangkai kucing dipaku dan ditancapkan di pohon viral di medsos. Polisi pun berhasil mengungkap identitas pelaku.

Berikut detail berita-beritanya:

1. Wanita Asal Malang Tancap Gas Bawa Kabur Polisi Usai Kecelakaan di Bangkalan

Ada-ada saja tingkah RH, wanita asal Kota Malang, Jawa Timur. RH membawa kabur seorang anggota kepolisian saat dirinya tengah diperiksa setelah terlibat kecelakaan di sekitar Bangkalan.
Dilansir detikJatim, Kamis (20/6/2024), kejadian nekat itu terjadi pada Selasa (18/6). Mulanya RH, yang mengendarai mobil, menabrak pengendara sepeda motor di Jembatan Suramadu.

"Awalnya mobil tersebut hendak mendahului kendaraan di depan menggunakan lajur kiri, tapi ternyata di lajur kiri terdapat motor sehingga tertabrak," ujar Kasat Lantas Polres Bangkalan AKP Grandika Indera Waspada.

Pemotor terjatuh dan mengalami luka-luka akibat kecelakaan tersebut. Pemotor dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.

Polisi yang mendapat laporan kecelakaan tersebut datang ke lokasi dan masuk ke dalam mobil untuk meminta keterangan kepada RH. RH, yang tengah dalam kondisi panik, malah tancap gas dengan kondisi polisi masih di dalam mobil.

Polisi yang masih ada di dalam mobil lalu membujuk agar kendaraan kembali ke Bangkalan. "Iya, sempat lari ke Surabaya, namun petugas membujuk dan akhirnya kembali ke Bangkalan," ujar Grandika.

Meski sudah bersedia ke Bangkalan, RH kembali berulah, kali ini RH tak bersedia turun dari mobil. Padahal saat itu, kunci mobil telah disita petugas kepolisian.

RH sendiri berada di dalam mobilnya dan enggan keluar hingga keesokan harinya. "Yang bersangkutan terus berada di dalam mobilnya, hanya turun untuk ke kamar mandi dan minum," berber Grandika.

Ulah itu dilakukan RH karena ia menolak pulang tanpa mobilnya. Sebab, ia bersikeras untuk pulang dengan kendaraannya.

"Kami minta (RH) untuk pulang karena korban masih di rumah sakit sehingga pemeriksaan masih menunggu korban pulih, namun pengemudi Brio menolak. Bahkan kami akan antarkan pulang juga ditolak," jelasnya.

Pihak kepolisian lalu mengirim anggotanya untuk mendatangi alamat RH di Malang untuk meminta pihak keluarga menjemput RH di Bangkalan.

"Hari ini kami kirim anggota untuk ke alamat sesuai KTP pengemudi Brio agar pihak keluarga bisa jemput ke sini," pungkasnya.

Baca selengkapnya di sini




(hil/fat)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork