Bendungan Wlingi dan Lodoyo di wilayah Kabupaten Blitar dilakukan flushing sebagai upaya peremajaan. Kegiatan ini juga disebut sebagai pladu oleh masyarakat setempat. Banyak masyarakat memanfaatkan hal ini untuk mencari ikan mabuk.
Ratusan warga beramai-ramai mencari ikan mabuk di sekitar waduk, maupun aliran sungai dari hulu dan hilir. Para warga mencari ikan mabuk dengan jaring hingga alat pancing.
Salah seorang warga asal Kademangan, Dio mengaku mencari ikan mabuk setiap pladu berlangsung. Dia membawa jaring untuk mencari ikan mabuk tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Persiapannya cuma bawa jaring, ini sama adik saya bawa jaring saja. Setiap tahun ikut cari kalau pas pladu, dan hanya setahun sekali," ujarnya kepada detikJatim di lokasi, Selasa (21/5/2024).
Dio mengaku juga membawa galon bekas sebagai wadah ikan mabuk. Sementara, jenis ikan yang didapat yakni wader, nila dan sebagainya.
"Paling ini dapat sekitar 5 kilogram, ada ikan wader, ikan nila dan lain-lain. Rencananya tidak dijual, tapi dimasak untuk makan sama keluarga," terangnya.
Di tempat lain, seorang warga yang turut mencari ikan di Sungai Lodo Agung, Kecamatan Sutojayan, Imam Hariadi menyebut, mencari ikan mabuk saat pladu menjadi agenda rutin setiap satu tahun sekali.
"Iya setiap tahun ikut cari ikan mabuk. Tapi sekarang tidak banyak karena sudah banyak yang cari ikan sejak tadi malam. Jadi ini tinggal sisa yang kecil saja," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Divisi Jasa ASA I Perum Jasa Tirta I, Hermawan Cahyo Nugroho mengatakan, flushing dilakukan dengan tujuan sebagai pemeliharaan untuk mengembalikan kapasitas atau daya tampung di bendungan. Sehingga dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan industri petani sekitar, PLTA, hingga menampung air banjir.
"Jadi untuk mengembalikan daya tampung air di bendungan Wlingi dan Lodoyo. Ini (flushing) akan dilaksanakan sampai dengan Sabtu (25/5)," terangnya kepada awak media, Senin (20/5/2024).
(hil/fat)