Sejumlah warga berbondong-bondong melihat flushing alias pladu di waduk atau Bendungan Wlingi dan Lodoyo, Kabupaten Blitar. Flushing dilakukan sebagai upaya peremajaan dengan membersihkan sedimen pada bendungan tersebut.
Pantauan detikJatim di Bendungan Wlingi, ratusan warga datang sejak pukul 11.30 WIB. Mereka hendak menyaksikan proses flushing secara lebih dekat. Bahkan ada beberapa warga yang turut membawa anak dan keluarganya.
"Baru pertama kali lihat pladu (flushing) ini. Seru ternyata, banyak yang nonton juga," ujar salah seorang warga asal Kecamatan Garum, Indana Mahmudah (27) kepada detikJatim di lokasi, Senin (20/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Kegiatan flushing dimulai sekitar pukul 13.15 WIB. Empat pintu gerbang air pada bendungan dibuka secara bergantian. Tujuannya agar debit air di bendungan berangsur-angsur berkurang.
Kepala Divisi Jasa ASA I Perum Jasa Tirta I, Hermawan Cahyo Nugroho mengatakan flushing dilakukan dengan tujuan sebagai pemeliharaan untuk mengembalikan kapasitas atau daya tampung di bendungan. Sehingga dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan industri petani sekitar, PLTA, hingga menampung air banjir.
"Jadi untuk mengembalikan daya tampung air di bendungan Wlingi dan Lodoyo. Ini (flushing) akan dilaksanakan sampai dengan Sabtu (25/5)," terangnya kepada awak media, Senin (20/5/2024).
Hermawan mengimbau agar masyarakat dapat berhati-hati saat kegiatan flushing berlangsung. Termasuk tidak mendekat di kawasan bendungan, maupun di aliran sungai yang dilalui oleh air tersebut. Sebab, debit air atau arus air akan mengalami peningkatan dan membahayakan.
"Kami menghimbau agar berhati-hati, sebaiknya jangan mendekat di area sungai yang dialiri air dari bendungan Wlingi dan Lodoyo. Meskipun banyak ikan mabuk saat flushing, tapi mohon tetap waspada dengan keselamatan masing-masing," pungkasnya.
(abq/iwd)