Warga Harus Waspadai Ini Saat Flushing Bendungan Wlingi-Ludoyo Blitar

Warga Harus Waspadai Ini Saat Flushing Bendungan Wlingi-Ludoyo Blitar

Fima Purwanti - detikJatim
Minggu, 27 Apr 2025 19:01 WIB
flushing wlingi ludoyo
Flushing Bendungan Wlingi (Foto: Fima Purwanti)
Blitar -

Perum Jasa Tirta I mulai melakukan flushing atau penggelontoran sedimen dua bendungan Wlingi dan Ludoyo Kabupaten Blitar. Flushing yang dilakukan untuk pemeliharaan infrastruktur sumber daya air itu dimulai hari ini hingga 3 Mei 2025.

Meski telah menjadi agenda, Perum Jasa Tirta mengimbau masyarakat untuk berhati-hati saat mencari ikan mabuk akibat flushing. Itu karena arus air sungai diperkirakan cukup tinggi dan berbahaya bagi masyarakat.

"Kearifan lokal ini (mencari ikan saat pladu) harus dibarengi dengan kewaspadaan, karena debit yang mengalir di sungai sangat besar dan deras. Kecepatan air bisa menghanyutkan orang dan menimbulkan kerugian yang tidak diinginkan," kata Vice President Regional I Perum Jasa Tirta, Ganindra Adi Cahyono kepada wartawan, Minggu (27/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

flushing wlingi ludoyoEkskavator dikerahkan mengangkat endapan saat flushing (Foto: Fima Purwanti)

Menurut Ganindra, flushing bertujuan untuk mengurangi sedimentasi pada suatu Bendungan. Sedimen tersebut dapat menyebabkan berkurangnya kapasitas tampungan air, khususnya di Bendungan Wlingi maupun di Bendungan Lodoyo.

"Kemudian manfaat dari flushing menjaga atau mengembalikan volume kapasitas tampungan air bendungan. Target kami untuk 2 bendungan ini dapat menampung sekitar 500 ribu meter kubik, secara total," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Ganindra menyebutkan pelaksanaan flushing tidak dapat dilakukan satu hari saja. Itu karena sedimen terendap dalam setahun. Selain membukan pintu air bendungan, pihaknya juga menggunakan alat berat untuk mengaduk sedimen yang sudah keras agar terangkat.

"Kami sediakan beberapa ekskavator untuk menggangkat sedimen yang sudah menumpuk selama setahun. Kalau di Bendungan Wlingi ada 6 unit ekskavator, dan 2 unit Di Bendungan Lodoyo," tandasnya.




(ihc/iwd)


Hide Ads