Petaka Flushing Bendungan di Blitar Tewaskan Warga Saat Cari Ikan

Round-Up

Petaka Flushing Bendungan di Blitar Tewaskan Warga Saat Cari Ikan

Irma Budiarti - detikJatim
Senin, 28 Apr 2025 08:00 WIB
Korban tewas saat mencari ikan flushing alias pladu di Blitar.
Korban tewas saat mencari ikan flushing alias pladu di Blitar. Foto: Istimewa
Blitar -

Kegiatan tahunan flushing atau pladu bendungan di Kabupaten Blitar berujung tragis. Seorang warga tewas saat mencari ikan mabuk pada kegiatan tahunan tersebut.

Siang itu, ratusan warga berbondong-bondong mencari ikan mabuk saat dua bendungan di Kabupaten Blitar menjalani proses flushing atau peremajaan. Warga mencari ikan di pinggir Sungai Brantas, mulai dari Desa Tumpang di Kecamatan Talun, Desa Satreyan di Kecamatan Kanigoro, hingga wilayah Kecamatan Sutojayan.

Sayangnya, suka cita warga yang memperoleh belasan kilogram ikan itu diwarnai tragedi. Nasib tragis menimpa KSN (67), warga Desa Gogodeso, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar. Ia tewas diduga akibat kelelahan saat mencari ikan pladu di pinggiran Sungai Brantas, tepatnya di Dusun Serut, Desa Gogodeso.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kasi Humas Polres Blitar Ipda Putut Siswahyudi menjelaskan, KSN dilaporkan meninggal dunia saat mengikuti kegiatan mencari ikan mabuk bersama warga lainnya. Korban tiba-tiba terjatuh.

"Korban sempat berpegangan dengan orang di depannya. Korban jatuh di lumpur sekitar pinggir sungai, saat mencari ikan mabuk akibat flushing (pladu)," kata Putut saat dikonfirmasi detikJatim, Minggu (27/4/2025).

ADVERTISEMENT

Putut menjelaskan, korban sempat mendapat pertolongan dari warga sekitar pukul 12.00 WIB. Namun saat diperiksa, korban sudah dalam kondisi meninggal dunia. Dari keterangan saksi, korban diketahui berada di area lumpur keras selama kurang lebih 30 menit.

"Menurut para saksi, korban mencari ikan sekitar 30 menit di area lumpur yang keras. Korban diduga tewas kelelahan karena melewati atau berada dalam lumpur di pinggiran sungai itu," jelasnya.

Setelah kejadian, warga langsung menghubungi petugas medis dan kepolisian untuk melakukan evakuasi jenazah. Jenazah korban telah diserahkan kepada keluarga untuk proses pemakaman.

"Korban sudah dibawa ke rumah duka. Kami tetap mengimbau masyarakat untuk waspada dan berhati-hati karena arus air cukup deras karena pladu tersebut," tandasnya.

Di sisi lain, Perum JasaTirta I menjelaskan, flushing atau penggelontoran sedimen dilakukan untuk pemeliharaan infrastruktur sumber daya air itu dimulai hari ini hingga 3 Mei 2025. Pihaknya pun mengimbau masyarakat untuk berhati-hati saat mencari ikan mabuk akibat flushing. Itu karena arus air sungai diperkirakan cukup tinggi dan berbahaya bagi masyarakat.

"Kearifan lokal ini (mencari ikan saat pladu) harus dibarengi dengan kewaspadaan, karena debit yang mengalir di sungai sangat besar dan deras. Kecepatan air bisa menghanyutkan orang dan menimbulkan kerugian yang tidak diinginkan," kata Vice President Regional I Perum Jasa Tirta Ganindra Adi Cahyono.




(irb/iwd)


Hide Ads